Carsome: PPnBM 0 Persen Dorong Masyarakat Jual Mobil Lama, Beli Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - PPnBM 0 Persen membuat pasar mobil bekas menjadi menarik di 2021, karena semakin banyak konsumen menjual mobil yang baru berusia relatif muda dan membeli model baru.
Hal tersebut disampaikan oleh General Manager Carsome Indonesia Delly Nugraha. Menurut Delly, masyarakat cenderung beralih ke kendaraan pribadi dan tidak menggunakan transportasi umum agar tidak tertular virus Covid-19.
Kendaraan jenis MPV seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia ataupun Nissan Livina mulai mengimbangi penjualan dari Compact SUV seperti Mazda CX3, Mazda CX5, Honda HR-V, dan Toyota Innova.
Pergeseran ini terjadi karena penggunaan transportasi umum berkurang dan masyarakat butuh kendaraan yang dapat menampung muatan lebih banyak untuk membawa keluarga mereka.
Menurut Delly, penjualan kendaraan mobil bekas yang populer di antara dealer mobil bekas juga masih dipegang oleh Toyota di urutan pertama lalu di ikuti Honda dan Daihatsu, kemudian Suzuki.
Di sisi lain, pemerintah juga telah menerapkan insentif pajak PPnBM 0 persen per Maret ini untuk mobil penumpang 4x2 berkapasitas mesin dibawah 1.500 cc, termasuk sedan, yang kandungan lokalnya mencapai 70 persen.
Hal ini bisa memberikan dampak pada perkembangan tren mobil bekas pada 2021 ini, mengingat mobil yang tercakup dalam kebijakan ini hanya beberapa saja.
”Tren yang akan terjadi di 2021 akan terjadi beberapa perubahan. Akan ada banyak orang yang menjual mobil lama mereka dan memutuskan membeli mobil baru karena harga yang lebih terjangkau,” beber Delly.
Industri mobil bekas pun akan semakin mendapat pasokan yang sehat, dan konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan.
Pemilik mobil baru, yaitu mobil keluaran tahun 2018-2020, yang mencari upgrade baru lebih murah juga akan ikut menjual mobil mereka saat ini.
Maka akan ada peningkatan jumlah mobil "lebih muda" di kumpulan pasokan. Jika harga mobil baru lebih terjangkau, harga mobil bekas juga akan jauh lebih terjangkau untuk pasar yang lebih besar.
Ketika membahas soal prediksi tipe dan merek mobil yang akan menjadi high-demand selama 2021 ini, Delly menyebut tidak terlalu berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu MPV compact & merek Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan.
”Konsumen juga cenderung memilih mobil dengan usia muda sekitar 3-5 tahun. Laporan Inventure terbaru kami juga menemukan bahwa 75,1 persen responden menginginkan fitur mobil yang dapat membantu mengurangi risiko infeksi virus yaitu mencakupi sirkulasi udara yang lebih baik, jarak antar kursi, dan sistem sanitasi,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh General Manager Carsome Indonesia Delly Nugraha. Menurut Delly, masyarakat cenderung beralih ke kendaraan pribadi dan tidak menggunakan transportasi umum agar tidak tertular virus Covid-19.
Kendaraan jenis MPV seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia ataupun Nissan Livina mulai mengimbangi penjualan dari Compact SUV seperti Mazda CX3, Mazda CX5, Honda HR-V, dan Toyota Innova.
Pergeseran ini terjadi karena penggunaan transportasi umum berkurang dan masyarakat butuh kendaraan yang dapat menampung muatan lebih banyak untuk membawa keluarga mereka.
Menurut Delly, penjualan kendaraan mobil bekas yang populer di antara dealer mobil bekas juga masih dipegang oleh Toyota di urutan pertama lalu di ikuti Honda dan Daihatsu, kemudian Suzuki.
Di sisi lain, pemerintah juga telah menerapkan insentif pajak PPnBM 0 persen per Maret ini untuk mobil penumpang 4x2 berkapasitas mesin dibawah 1.500 cc, termasuk sedan, yang kandungan lokalnya mencapai 70 persen.
Hal ini bisa memberikan dampak pada perkembangan tren mobil bekas pada 2021 ini, mengingat mobil yang tercakup dalam kebijakan ini hanya beberapa saja.
”Tren yang akan terjadi di 2021 akan terjadi beberapa perubahan. Akan ada banyak orang yang menjual mobil lama mereka dan memutuskan membeli mobil baru karena harga yang lebih terjangkau,” beber Delly.
Industri mobil bekas pun akan semakin mendapat pasokan yang sehat, dan konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan.
Pemilik mobil baru, yaitu mobil keluaran tahun 2018-2020, yang mencari upgrade baru lebih murah juga akan ikut menjual mobil mereka saat ini.
Maka akan ada peningkatan jumlah mobil "lebih muda" di kumpulan pasokan. Jika harga mobil baru lebih terjangkau, harga mobil bekas juga akan jauh lebih terjangkau untuk pasar yang lebih besar.
Ketika membahas soal prediksi tipe dan merek mobil yang akan menjadi high-demand selama 2021 ini, Delly menyebut tidak terlalu berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu MPV compact & merek Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan.
”Konsumen juga cenderung memilih mobil dengan usia muda sekitar 3-5 tahun. Laporan Inventure terbaru kami juga menemukan bahwa 75,1 persen responden menginginkan fitur mobil yang dapat membantu mengurangi risiko infeksi virus yaitu mencakupi sirkulasi udara yang lebih baik, jarak antar kursi, dan sistem sanitasi,” ujarnya.
(dan)