Perakit iPhone, Foxconn Ajak Mobnas Vietnam Bikin Mobil Listrik
loading...
A
A
A
VIETNAM - Perusahaan perakit ponsel pintar iPhone, Foxconn disebutkan telah mengajak produsen mobil nasional (mobnas) buatan Vietnam, VinFast bekerja sama membuat mobil listrik. Disebutkan Carsifu, Foxcoon telah mengirimkan proposal kepada VinFast untuk membuat mobil listrik.
Proposal itu diakui oleh VinFast. Mereka mengatakan saat ini komunikasi antara VinFast dan Foxconn masih terlalu awal untuk membahas produksi mobil listrik. Pasalnya VinFast melihat potensi kerja sama dengan Foxconn bukan pada produksi mobil listrik tapi pengembagan baterai dan parts yang dibutuhkan mobil listrik.
Sementara Foxconn dalam proposalnya justru menginginkan agar mereka bisa memanfaatkan infrastruktur pabrik mobil VinFast yang ada di Vietnam dan juga Amerika. Mereka berharap jalur produksi yang dimiliki VinFast bisa mereka gunakan untuk membuat mobil listrik. Imbalannya, segala teknologi yang dimiliki Vinfast bisa dimanfaatkan oleh perusahaan mobil nasional Vietnam itu untuk mengembangkan mobil listrik Vietnam.
"Vingroup telah menerima proposal dari Foxconn namun belum ada keputusan final. Kerja sama, jika memang terjadi, akan fokus pada pengembangan teknologi baterai dan parts yang dibutuhkan mobil listrik. Belum ada keputusan untuk sama-sama memproduksi mobil listrik," ujar sumber VinFast yang dikutip Carsifu.
VinFast diketahui memang akan memasuki industri mobil listrik dalam waktu dekat. Mereka rencananya akan memasarkan mobil listrik itu di Amerika Serikat. Bahkan mereka telah meluncurkan purwarupa mobil listrik mereka yakni VF31, VF32 dan VF33.
Mereka bahkan telah bersiap untuk membangun pabrik mobil listrik di Amerika Serikat. Dana yang disiapkan pun sangat besar yakni USD2 milyar atau setara Rp28,1 triliun.
Chief Executive Officer VinFast, Thai Thanh Hai kepada Bloomberg melalui surat elektronik menbenarkan keinginan VinFast membuat mobil listrik. "Visi VinFast adalah menjadi perusahaan mobil listrik global. Bagi kami pasar Amerika Serikat adalah pasar internasional yang harus kami fokuskan. Kami akan membuat sebuah mobil yang berkualitas tinggi untuk pasar Amerika Serikat," jelas Thai Thanh Hai.
Proposal itu diakui oleh VinFast. Mereka mengatakan saat ini komunikasi antara VinFast dan Foxconn masih terlalu awal untuk membahas produksi mobil listrik. Pasalnya VinFast melihat potensi kerja sama dengan Foxconn bukan pada produksi mobil listrik tapi pengembagan baterai dan parts yang dibutuhkan mobil listrik.
Sementara Foxconn dalam proposalnya justru menginginkan agar mereka bisa memanfaatkan infrastruktur pabrik mobil VinFast yang ada di Vietnam dan juga Amerika. Mereka berharap jalur produksi yang dimiliki VinFast bisa mereka gunakan untuk membuat mobil listrik. Imbalannya, segala teknologi yang dimiliki Vinfast bisa dimanfaatkan oleh perusahaan mobil nasional Vietnam itu untuk mengembangkan mobil listrik Vietnam.
"Vingroup telah menerima proposal dari Foxconn namun belum ada keputusan final. Kerja sama, jika memang terjadi, akan fokus pada pengembangan teknologi baterai dan parts yang dibutuhkan mobil listrik. Belum ada keputusan untuk sama-sama memproduksi mobil listrik," ujar sumber VinFast yang dikutip Carsifu.
VinFast diketahui memang akan memasuki industri mobil listrik dalam waktu dekat. Mereka rencananya akan memasarkan mobil listrik itu di Amerika Serikat. Bahkan mereka telah meluncurkan purwarupa mobil listrik mereka yakni VF31, VF32 dan VF33.
Mereka bahkan telah bersiap untuk membangun pabrik mobil listrik di Amerika Serikat. Dana yang disiapkan pun sangat besar yakni USD2 milyar atau setara Rp28,1 triliun.
Chief Executive Officer VinFast, Thai Thanh Hai kepada Bloomberg melalui surat elektronik menbenarkan keinginan VinFast membuat mobil listrik. "Visi VinFast adalah menjadi perusahaan mobil listrik global. Bagi kami pasar Amerika Serikat adalah pasar internasional yang harus kami fokuskan. Kami akan membuat sebuah mobil yang berkualitas tinggi untuk pasar Amerika Serikat," jelas Thai Thanh Hai.
(wsb)