Huawei Sebar Kebahagiaan Ramadhan Bagi 30 Panti Asuhan di Pelosok Tanah Air

JAKARTA - Huawei menggelar program Berbagi Kebahagiaan Ramadhan di 30 panti asuhan pada empat area kerjanya di Indonesia . Melalui program ini, Huawei mendonasikan paket kebutuhan pokok ke panti asuhan yang lokasinya menyebar hingga ke pelosok di 15 kota di Tanah Air. (Baca juga: Ventilator COVENT-20 Besutan UI Masuki Uji Klinis Pada Manusia)

Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, mengatakan, perusahaan sudah hadir selama 20 tahun di Indonesia, karena itu Huawei merasa sudah menjadi bagian dari bangsa ini. Keberhasilan Huawei dalam mengontribusikan kapabilitasnya secara optimal untuk Indonesia tak lepas dari dukungan, kolaborasi sinergis, dan penerimaan seluruh stakeholders Huawei di Indonesia.

“Kami berharap, program ini dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang berada di Panti Asuhan yang terimbas oleh pandemi, sehingga mereka tetap dapat merasakan sukacita di hari kemenangan,” harap Jacky.

Kegiatan pemberian donasi ini dilangsungkan mulai 15-17 Mei di 15 kota di Indonesia yang masuk ke dalam empat area kerja Huawei Indonesia. Masing-masing, Jakarta, Bandung (wilayah Jawa bagian barat), Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Lombok dan Bali (wilayah Jawa bagian timur); Medan, Pekanbaru, Lampung, Palembang (wilayah Sumatera ); Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak (wilayah Indonesia bagian utara). "Kami mematuhi dan menjunjung tinggi protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dalam pelaksanaan program ini," imbuhnya.

Pengasuh Panti Asuhan Al Haq Pontianak, Samsuri Aksan, menyambut baik program Berbagi Kebahagiaan Ramadhan dari Huawei. Pihaknya mengapresiasi kepedulian perusahaan berbasis di China itu, sekaligus semangatnya dalam menjadi bagian dari bangsa ini.

“Lokasi panti kami yang jauh dari Jakarta pun tetap tersentuh oleh kepedulian Huawei melalui programnya ini. Bentuk perhatian seperti inilah yang bagi kami memiliki nilai yang tidak bisa disetarakan dengan materi," pujinya.

Sementara itu, Neneng, Pengurus Harian Panti Asuhan Sahabat Kampung Pemulung, Jakarta, menyampaikan apresiasi serupa. “Kami mengasuh anak-anak yang rata-rata berasal dari keluarga pemulung. Ada sekitar 100 kepala keluarga di sekitar area panti. Sejak pandemik terjadi, pabrik-pabrik di sekitar kami yang biasanya bersedia menerima dan menampung sampah tutup dan tidak lagi menerima sampah," ujarnya.

Kondisi ini, lanjut Neneng, sangat berdampak pada ekonomi keluarga pemulung di sekitar area panti, terlebih bagi anak-anak tersebut. "Kepedulian Huawei sangat berarti dalam membantu meringankan beban keluarga pemulung akibat pandemi, serta dalam menumbuhkan semangat anak-anak di sini," imbuhnya.