Profesor Asal Korea Selatan Tantang Tesla Uji Kemampuan Mobil Otonom
loading...
A
A
A
KOREA SELATAN - Seorang profesor asal Korea Selatan, Han Ming-hong menantang Tesla menguji kemampuan teknologi mobil otonom yangdibuat oleh perusahaan Amerika itudengan teknologi otonom yang dia kembangkan bersama tim Korea University. Channel News Asia mengatakan Han Ming-hong mengajukan tantangan itu karena dia penasaran dengan klaim CEO Tesla, Elon Musk yang mengatakan sudah mampu mewujudkan teknologi mobil otonom level 5.
Kemampuan yang disebut Elon Musk sebagai Full Self Driving itu memungkinkan mobil-mobil Tesla menjalankan mobil tanpa bantuan pengemudi sama sekali.
Dari situ Han Ming-hong langsung tergelitik. Pasalnya dosen dari Korea University itu sudah lebih dulu mengembangkan teknologi otonom sejak tahun 1993. Han Ming-hong bersama mahasiswanya mengembangkan teknologi mobil otonom yang kala itu masih belum pernah terpikir sedikit pun oleh pabrikan mobil lainnya. Apalagi Tesla yang sama sekali belum terbentuk.
Pemerintah Korea Selatan bahkan mendukung proyek prestisius itu. Dukungan itu dijawab oleh Han Ming-hong dengan berhasil membuat beberapa mobil contoh dari Korea Selatan yang bisa berjalan sendiri. Sayangnya fokus pemerintah Korea Selatan yang saat itu mementingkan pengembangan industri berat membuat proyek Han Ming-hong dilupakan dan terbengkalai.
"Saat ini Tesla dikenal sebagai mobil terbaik di dunia. Jika ada kesempatan saya ingin sekali membandingkan teknologi mereka dengan teknologi yang saya buat," ucap Han Ming-hon.
Dia bahkan mengatakan lokasi ideal untuk menguji kemampuan teknologi mobil otonom ada di Bugak Skyway, Korea Selatan. Lokasi itu memiliki tipe jalan yang unik karena berada di pegunungan di Korea Selatan. Jalannya akan sangat berliku dan sempit. Hal ini menurutnya bisa mengajak teknologi mobil otonom bekerja keras untuk membuktikan ketangguhannya.
"Tentu saja Tesla akan hadir dengan teknologi yang lebih keren dan mumpuni karena dana besar yang mereka habiskan. Namun sebenarnya jika melihat dari fungsinya, tidak akan ada perbedaan yang terlalu jauh," ucap Han Ming-hon.
Kemampuan yang disebut Elon Musk sebagai Full Self Driving itu memungkinkan mobil-mobil Tesla menjalankan mobil tanpa bantuan pengemudi sama sekali.
Dari situ Han Ming-hong langsung tergelitik. Pasalnya dosen dari Korea University itu sudah lebih dulu mengembangkan teknologi otonom sejak tahun 1993. Han Ming-hong bersama mahasiswanya mengembangkan teknologi mobil otonom yang kala itu masih belum pernah terpikir sedikit pun oleh pabrikan mobil lainnya. Apalagi Tesla yang sama sekali belum terbentuk.
Pemerintah Korea Selatan bahkan mendukung proyek prestisius itu. Dukungan itu dijawab oleh Han Ming-hong dengan berhasil membuat beberapa mobil contoh dari Korea Selatan yang bisa berjalan sendiri. Sayangnya fokus pemerintah Korea Selatan yang saat itu mementingkan pengembangan industri berat membuat proyek Han Ming-hong dilupakan dan terbengkalai.
"Saat ini Tesla dikenal sebagai mobil terbaik di dunia. Jika ada kesempatan saya ingin sekali membandingkan teknologi mereka dengan teknologi yang saya buat," ucap Han Ming-hon.
Dia bahkan mengatakan lokasi ideal untuk menguji kemampuan teknologi mobil otonom ada di Bugak Skyway, Korea Selatan. Lokasi itu memiliki tipe jalan yang unik karena berada di pegunungan di Korea Selatan. Jalannya akan sangat berliku dan sempit. Hal ini menurutnya bisa mengajak teknologi mobil otonom bekerja keras untuk membuktikan ketangguhannya.
"Tentu saja Tesla akan hadir dengan teknologi yang lebih keren dan mumpuni karena dana besar yang mereka habiskan. Namun sebenarnya jika melihat dari fungsinya, tidak akan ada perbedaan yang terlalu jauh," ucap Han Ming-hon.