Mobil Listrik akan Memangkas 50% Pekerja di Pabrik Otomotif

Minggu, 23 Mei 2021 - 16:01 WIB
loading...
Mobil Listrik akan Memangkas 50% Pekerja di Pabrik Otomotif
Transisi dari truk bahan bakar fosil menjadi tanpa emisi atau truk listrik akan memangkas sekitar setengah pekerjaan di pabrik mesin truk di Eropa dalam 15 tahun ke depan. Foto/Autoblog
A A A
LONDON - Transisi dari truk bahan bakar fosil menjadi tanpa emisi atau mobil listrik akan memangkas sekitar setengah pekerjaan di pabrik mesin truk di Eropa dalam 15 tahun ke depan.

Kepala Eksekutif Truk Daimler , Martin Daum mendesak para pembuat kebijakan untuk mempersiapkan lapangan kerja baru dalam pengalihan sebagian pekerja di pabrik otomotif.



"Kami harus menyadari bahwa sekitar 50% pekerjaan akan hilang karena mobil listrik jauh lebih sederhana daripada mesin diesel dan transmisi hari ini," kata Daum kepada Reuters.

Kabar baiknya, kata Daum, Daimler memiliki masa transisi sekitar 15 tahun dan kami harus mulai mempersiapkannya dari sekarang.

Daum mengatakan kendaraan tanpa emisi harus mencapai 60% dari penjualannya pada tahun 2030 dan 100% dari penjualan pada tahun 2039.

Namun, Daum mengatakan pembangunan infrastruktur pengisian bahan bakar hidrogen sangat penting untuk membujuk operator armada yang skeptis untuk membeli truk yang akan membantu Eropa memenuhi target pengurangan emisi rumah kaca.

Minggu ini unit truk Daimler AG mengumumkan kesepakatan dengan Shell di mana mulai tahun 2024 akan meluncurkan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen.



Ini menjadi tugas berat Shell karena harus membuat pusat produksi hidrogen hijau di Pelabuhan Rotterdam di Belanda dan di Cologne dan Hamburg di Jerman.

Perusahaan Jerman dan saingannya Volvo AB bulan lalu menyerukan kebijakan UE untuk meningkatkan infrastruktur bahan bakar. "Ketakutan pelanggan adalah kehabisan bahan bakar dan ini masalah yang paling skeptis. Tapi yang menentukan adalah ketersediaan infrastruktur bahan bakar," kata Daum.

Produsen mobil Daimler akan meluncurkan Daimler Truck akhir tahun ini karena mencari daya tarik investor yang lebih besar sebagai bisnis mobil listrik dan mewah yang terfokus.

Menjelang spin-off itu, Daimler Truck mengatakan minggu ini akan fokus pada peningkatan margin keuntungan pada tahun 2025, khususnya di Eropa.



Daum mengatakan masalah perusahaan di Eropa berkisar pada pemotongan biaya produk dan peningkatan kualitas layanannya. "Kami memiliki produk yang bagus di Eropa, harganya terlalu mahal untuk diproduksi," katanya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2110 seconds (0.1#10.140)