Mobil BMW yang Paling Sering Kena Hujat Dibikin Jadi Mobil Balap

JAKARTA - BMW M4 terbaru, mobil BMW yang paling sering kena hujat karena memiliki kidney grill yang dianggap jelek, justru disiapkan oleh BMW sebagai mobil balap. Tidak main-main mobil yang usianya belum genap setahun itu akan dijadikan pengganti mobil BMW M6 di semua ajang balapan GT3.

Menariknya dengan tampilan khas mobil balap GT3 justru BMW M4 yang paling sering kena hujat itu justru tampil lebih keren. Beberapa perubahan eksterior memang kuat terasa di BMW M4 GT3 itu misalnya penambahan sayap belakang berukuran besar hingga penambahan body kit yang membuat mobil jadi terlihat lebih lebar.





Dimensi mobil yang lebih lebar justru berhasil membuat kidney grill BMW M4 yang paling sering dikritik itu jadi tidak menonjol. Grille unik itu justru terlihat harmonis dengan tampilan balap BMW M4 GT3.

Layaknya mobil balap, interior BMW M4 dicopot habis-habisan. Tidak ada lagi interior mewah khas BMW semuanya berganti dengan dashboard serat karbon minimalis. Yang tersedia hanyalah dua layar khusus yang memonitor kondisi mobil ketika balapan. Palang kemudi juga diganti dengan desain yang unik, lengkap dengan tombol-tombol yang dibutuhkan untuk aktivitas balap.



Berbeda dengan BMW M6 GT3 yang menggunakan mesin V8 dengan kapasitas silinder 4,4 liter, BMW M4 GT3 justru menggunakan mesin standar yang ada di BMW M4 yakni mesin 3,0 liter straight-six. Bedanya mesin itu diberikan sentuhan khusus dengan kode baru P58. Berkat sentuhan itu mesin bisa menggelontorkan tenaga 590 daya kuda sangat jauh dibandingkan BMW M4 versi jalanan yang hanya punya tenaga 374 daya kuda.





BMW M4 GT3 dijadwalkan untuk memulai debutnya pada 26 Juni di putaran keempat Nürburgring Endurance Series (NLS), dan akan mulai balapan pada tahun 2022 di seri GT3 lainnya.

Bagi tim balap yang tertarik, BMW membabnderol mobil ini di harga USD530.000 atau setara Rp7,4 miliar. Harga akan membengkak tergantung lokasi yang dituju. Tim balap yang tertarik juga dapat memesan paket Kompetisi, yang menggabungkan lampu depan tambahan, nomor pintu dengan lampu latar, sistem pemantauan tekanan ban dengan delapan sensor, sistem pengukuran perjalanan pegas dan pedal rem, sistem radar kamera pandangan belakang Bosch, satu set pelek tambahan, dan hari pelatihan simulator, seharga USD55.000 atau mencapai Rp777,04 juta.