Volkswagen Siapkan 70 Model Mobil Listrik, Diproduksi Mulai Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Grup Volkswagen bersiap untuk membuat dan menjual lebih banyak kendaraan listrik di Amerika Utara hingga akhir dekade ini. VW sendiri menginvestasikan Rp2,5 triliun untuk membuat mobil listrik pada tahun 2022 mendatang.
Kepala Pengembangan Merek VW Thomas Ulbrich mengatakan, ekspansi VW terjadi setelah Presiden Joe Biden berupaya mempercepat peralihan kendaraan konvensional ke listrik di Amerika Serikat. "VW sedang menyusun rencana untuk menyelaraskan kembali rencana ini secara besar-besaran," kata Ulbrich seperti dikutip Autoblog.
"Keputusan VW untuk memproduksi mobil listrik ditetapkan akhir tahun ini sambil menunggu tinjauan investasi tahunan pabrik dan strategi mobil listrik AS yang diperbarui saat ini," katanya.
Produsen mobil terbesar di Eropa ini langsung ekspansif dengan rencana untuk meluncurkan sekitar 70 model bertenaga baterai pada akhir dekade ini.
Pabrikan otomotif lainnya seperti Toyota hingga Ford telah mengikutinya dalam beberapa bulan terakhir. Pada hari Rabu, General Motors meningkatkan investasi yang direncanakan dalam teknologi masa depan untuk kedua kalinya dalam delapan bulan menjadi Rp501 miliar.
VW berencana untuk memproduksi mobil listrik khusus di delapan pabrik di seluruh dunia pada tahun 2022. Untuk pabrik di Eropa dan China merupakan bagian terbesar dari produksi mobil listrik ini.
Sejauh ini satu-satunya model yang akan dibangun di Amerika Utara mulai tahun depan adalah crossover ID.4 di pabrik VW di AS di Chattanooga, Tennessee. ID.4 mempelopori peluncuran global mobil listrik bermerek VW setelah pengenalan hatchback ID.3 tahun lalu, yang terutama menargetkan pelanggan Eropa.
VW menambahkan crossover ID.5 akhir tahun ini dan ID.6 tujuh kursi di Cina pada musim gugur. Rencana untuk EV subkompak di bawah ID.3 dengan harga kurang dari Rp431 juta telah ditarik ke depan dalam dua tahun hingga 2025.
Kepala mobilitas listrik VW , Andreas Krueger mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk membuat station wagon berukuran sedang bernama AeroB pada tahun 2024. "Kami sedang meningkatkan jarak tempuh baterai hingga 453 mil dan pengisian lebih cepat," katanya.
Peningkatan ini akan mencakup apa yang disebut pengisian dua arah, yang memungkinkan baterai kendaraan berfungsi sebagai penyimpanan daya dan memberi energi kembali ketika berjalan.
Kepala Pengembangan Merek VW Thomas Ulbrich mengatakan, ekspansi VW terjadi setelah Presiden Joe Biden berupaya mempercepat peralihan kendaraan konvensional ke listrik di Amerika Serikat. "VW sedang menyusun rencana untuk menyelaraskan kembali rencana ini secara besar-besaran," kata Ulbrich seperti dikutip Autoblog.
"Keputusan VW untuk memproduksi mobil listrik ditetapkan akhir tahun ini sambil menunggu tinjauan investasi tahunan pabrik dan strategi mobil listrik AS yang diperbarui saat ini," katanya.
Produsen mobil terbesar di Eropa ini langsung ekspansif dengan rencana untuk meluncurkan sekitar 70 model bertenaga baterai pada akhir dekade ini.
Pabrikan otomotif lainnya seperti Toyota hingga Ford telah mengikutinya dalam beberapa bulan terakhir. Pada hari Rabu, General Motors meningkatkan investasi yang direncanakan dalam teknologi masa depan untuk kedua kalinya dalam delapan bulan menjadi Rp501 miliar.
VW berencana untuk memproduksi mobil listrik khusus di delapan pabrik di seluruh dunia pada tahun 2022. Untuk pabrik di Eropa dan China merupakan bagian terbesar dari produksi mobil listrik ini.
Sejauh ini satu-satunya model yang akan dibangun di Amerika Utara mulai tahun depan adalah crossover ID.4 di pabrik VW di AS di Chattanooga, Tennessee. ID.4 mempelopori peluncuran global mobil listrik bermerek VW setelah pengenalan hatchback ID.3 tahun lalu, yang terutama menargetkan pelanggan Eropa.
VW menambahkan crossover ID.5 akhir tahun ini dan ID.6 tujuh kursi di Cina pada musim gugur. Rencana untuk EV subkompak di bawah ID.3 dengan harga kurang dari Rp431 juta telah ditarik ke depan dalam dua tahun hingga 2025.
Kepala mobilitas listrik VW , Andreas Krueger mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk membuat station wagon berukuran sedang bernama AeroB pada tahun 2024. "Kami sedang meningkatkan jarak tempuh baterai hingga 453 mil dan pengisian lebih cepat," katanya.
Baca Juga
Peningkatan ini akan mencakup apa yang disebut pengisian dua arah, yang memungkinkan baterai kendaraan berfungsi sebagai penyimpanan daya dan memberi energi kembali ketika berjalan.
(ysw)