Titik Rawan dan Mitos Jalur Lintas Sumatra, Dihadang Hantu Anak Hingga Begal
loading...
A
A
A
LAMPUNG - Aksi kejahatan masih menghantui pengendara yang melewati jalur Lintas Sumatra. Jalur ini membentang dari Utara sampai Selatan Pulau Sumatra.
Tetapi tak seluruh jalur yang rawan bagi pengendara. Titik-titik rawan yang harus diwaspada tidak hanya karena tingkat kejahatan, tapi juga medan yang sulit maupun keberadaan binatang buasnya.
Ada lima titik rawan jalur lintas sumatra yakni, Kabupaten Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Utara, dan Lampung Selatan.
Hampir semua jalur di Lampung ini mencekam karena sering terjadi tindak kejahatan. Selain kondisi jalan yang kurang baik, pengguna jalan juga harus mewaspadai modus kejahatan yang banyak.
Kendati demikian, pihak kepolisian terus berupaya membasmi kejahatan di sana. Hingga kini, sudah banyak pelaku yang ditangkap. Selain itu, upaya pencegahan juga terus dilakukan.
Polisi tampak meringkus begal yang beraksi di Mesuji. Foto: Sindonews
Sementara pemerintah setempat juga telah berupaya memuluskan jalur Lintas Sumatra agar tidak rawan kecelakaan.
Selain rawan kejahatan, ada juga mitos yang telah menyebar luas ke telinga masyarakat. Yang paling populer adalah mitos di KM 36 Lintas Sumatra, tepatnya di Koto Rayo, Merangin, Jambi.
Warga setempat percaya bahwa berbagai insiden kecelakaan yang terjadi, khususnya di malam hari, merupakan respon dari sopir saat melihat hantu anak-anak yang tiba-tiba muncul di tengah jalan.
Tak hanya itu, jalur ini juga dipercaya merupakan jalan perkampungan yang hilang. Warga setempat menyebut, bahwa sempat ada pemukiman yang tiba-tiba lenyap dalam semalam.
Tetapi tak seluruh jalur yang rawan bagi pengendara. Titik-titik rawan yang harus diwaspada tidak hanya karena tingkat kejahatan, tapi juga medan yang sulit maupun keberadaan binatang buasnya.
Ada lima titik rawan jalur lintas sumatra yakni, Kabupaten Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Utara, dan Lampung Selatan.
Hampir semua jalur di Lampung ini mencekam karena sering terjadi tindak kejahatan. Selain kondisi jalan yang kurang baik, pengguna jalan juga harus mewaspadai modus kejahatan yang banyak.
Kendati demikian, pihak kepolisian terus berupaya membasmi kejahatan di sana. Hingga kini, sudah banyak pelaku yang ditangkap. Selain itu, upaya pencegahan juga terus dilakukan.
Polisi tampak meringkus begal yang beraksi di Mesuji. Foto: Sindonews
Sementara pemerintah setempat juga telah berupaya memuluskan jalur Lintas Sumatra agar tidak rawan kecelakaan.
Selain rawan kejahatan, ada juga mitos yang telah menyebar luas ke telinga masyarakat. Yang paling populer adalah mitos di KM 36 Lintas Sumatra, tepatnya di Koto Rayo, Merangin, Jambi.
Warga setempat percaya bahwa berbagai insiden kecelakaan yang terjadi, khususnya di malam hari, merupakan respon dari sopir saat melihat hantu anak-anak yang tiba-tiba muncul di tengah jalan.
Tak hanya itu, jalur ini juga dipercaya merupakan jalan perkampungan yang hilang. Warga setempat menyebut, bahwa sempat ada pemukiman yang tiba-tiba lenyap dalam semalam.
(dan)