Ikuti Langkah AS, Jepang Danai Industri Otomotifnya untuk Keluar dari China

Selasa, 21 April 2020 - 09:49 WIB
loading...
A A A
“Untuk alasan keamanan saja, saya pikir banyak perusahaan manufaktur penting perlu keluar dari China, terutama dalam situasi darurat seperti hari ini. Saya melihat ini sebagai hal yang baik untuk ekonomi dunia, tetapi ini adalah berita buruk bagi China. China akan membutuhkan lebih banyak permintaan domestik, "kata profesor keuangan sebuah perusahaan bisnis internasional yang berbasis di Paris, INSEAD, Lily Fang kepada bisnis Today.

Selama dua bulan terakhir, jutaan pekerja di China telah di-PHK. Tidak hanya mereka yang bekerja di pabrik milik asing, tetapi juga produsen China mulai pindah ke Vietnam.

Sementara banyak perusahaan ingin dan telah meninggalkan Tiongkok, kemampuan ekonomi dan sisi penawaran Tiongkok sulit untuk ditiru atau diganti.

“Ada beberapa industri seperti elektronik yang membutuhkan banyak waktu sebelum sumber daya baru dapat mencapai tingkat seperti China. China adalah raksasa, tetapi telah menerima banyak ancaman dan ini telah membuka peluang bagi negara lain.

"Jadi, negara mana yang mampu membelinya?" tantang Patrick Van den Bossche.
(wbs)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3076 seconds (0.1#10.140)