Proyek Armada Mobil Listrik Negara, Gedung Putih Lupakan Tesla

Minggu, 08 Agustus 2021 - 09:00 WIB
loading...
Proyek Armada Mobil...
Tesla merupakan pabrikan mobil listrik asal Amerika yang paling sukses dan memiliki model mobil listrik terbanyak hingga kini. Foto/IST
A A A
AMERIKA SERIKAT - Pemerintah Amerika Serikat ternyata menutup mata pada Tesla dalam proyek pengadaan armada mobil listrik negara. Disebutkan Carscoops baru-baru ini pemerintah Amerika Serikat mengadakan press conference mengenai rencana mereka melakukan elektrifikasi pada mobil-mobil dinas pemerintahan.

Disebutkan dalam press conference itu pada 2030 sebantyak 50 persen mobil yang digunakan oleh elemen pemerintahan Amerika Serikat adalah mobil listrik. Untuk mewujudkan rencana itu Gedung Putih mengundang beberapa pabrikan mobil agar ikut serta.



Nah yang menarik dalam press conference itu hanya hadir Ford, General Motors dan grup otomotif Stellantis (Fiat, Chrysler, PSA Group). Sementara beberapa pabrikan mobil lain dari Jepang dan Tesla justru tidak hadir. Ketidakhadiran Tesla justru jadi tanda tanya karena saat ini perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu merupakan produsen mobil listrik Amerika yang paling besar dan berhasil.

Proyek Armada Mobil Listrik Negara, Gedung Putih Lupakan Tesla


Ketidakikusertaan Tesla di acara itu bahkan membuat Elon Musk bertanya-tanya. Keheranannya pun diunggah di akun Twitter resmi miliknya. "Yeah, sangat aneh karena Tesla sama sekali tidak diundang," tulis Elon Musk.

Menanggapi keluhan Elon Musk, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa yang diundang oleh pemerintah Amerika Serikat dalam press conference itu adalah pabrikan mobil yang aktif dalam serikat pekerja otomotif Amerika atau United Auto Workers. "Mereka adalah tiga pabrikan terbesar yang ada di United Auto Workers. Jadi kalian simpulkan sendiri," ucap Jen Psaki.



Disebutkan Carscoops, administrasi pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden memang memiliki keberpihakan yang kuat pada serikat pekerja termasuk serikat pekerja otomotif. Mereka hanya memberikan peluang yang lebih besar kepada pabrikan dengan keterwakilan pekerja yang tinggi pada serikat pekerja. Dalam hal ini mereka yang aktif adalah Stellantis, GM dan Ford.

Pemerintahan Joe Biden sendiri sejak awal memang berkomitmen agar elektrifikasi yang mereka jalankan tidak hanya menguntungkan pabrikan mobil saja tapi juga karyawan mereka.

Selain itu Tesla saat ini juga kerap jadi perhatian karena sering menerima komplain akibat pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan. National Labor Relations Board berkali-kali menggugat Tesla karena pelanggaran tersebut mulai dari pelanggaran undang-undang dan sikap yang tidak suportif pada karyawan yang mendukung atau menginisiasi serikat pekerja.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4536 seconds (0.1#10.140)