Bentley Ubah Pangkalan Udara Bekas Perang Dunia Kedua Jadi Lahan Test Drive
loading...
A
A
A
ITALIA - Perusahaan mobil premium asal Inggris, Bentley, mengubah markas militer bekas perang dunia kedua di Sisilia, Italia jadi lahan test drive. Lokasi tepatnya adalah sebuah pangkalan udara yang dulunya digunakan oleh Italia sebagai pusat mobilisasi pesawat-pesawat terbang Angkatan Udara Italia dan Angkatan Udara NAZI.
Saat perang dunia kedua meletus, Italia, NAZI dan, Jepang memang membuat sebuah aliansi yang dinamakan Blok Poros. Ketiganya melakukan kerja sama selama perang dunia berjalan. Termasuk saat Italia memberikan markas militer berupa pangkalan udara Comiso, Silia, Italia.
Pangkalan udara itu sangat besar karena berdiri di atas lahan yang sangat luas dan jadi lokasi ideal buat pasukan udara NAZI, Lutwaffe. Hanya saja kekalahan NAZI, Jepang dan Italia membuat pangkalan udara tersebut berpindah tangan ke Amerika Serikat dan sekutunya. Inggris dan Amerika Serikat kemudian menggunakan pangkalan udara tersebut sebagai tempat uji coba senjata baru serta pesawat khusus. Hal itu dilakukan seiring dengan terjadinya perang dingin antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat serta negara-negara blok Eropa lainnya.
Modernisasi bahkan dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris di pangkalan udara itu. Dimana mereka membangun pusat-pusat perbelanjaan, sekolah, ibadah serta tempat tinggal bagi para tentara yang ada di pangkalan udara itu.
Nasib pangkalan udara Comiso berubah 180 derajat ketika perang dingin usai dan pakta perdamaian senjata nuklir ditandatangani. Amerika Serikat dan Inggris kemudian meninggalkan pangkalan udara itu per 30 Juni 1991. Sejak itu pangkalan udara Comiso terbengkalai hingga kini.
Luasnya lahan yang dimiliki pangkalan udara Comiso itu kemudian dimanfaatkan Bentley sebagai tempat uji coba mobil terbaru mereka, Bentley Continental GT Speed . Pemanfaatan lahan yang terbengkalai itu justru disambut gembira oleh otoritas wilayah Comiso. Mereka terkejut karena masih ada pihak swasta yang mau memanfaatkan lahan kosong itu.
"Wali Kota Comiso langsung gembira dengan kegiatan kami. Ini baru kali pertama uji coba mobil dilakukan di sebuah pangkalan udara yang terbengkalai," ucap Wayne Bruce, Direktur Komunikasi Bentley.
Mike Sayer, Kepala Produk dan Komunikasi Bentley bercerita saat pertama kali datang ke pangkalan udara Comiso mereka terkejut dengan luasnya lahan yang ada. Hanya saja memang tempat itu benar-benar terbengkalai sehingga perlu dilakukan pembenahan agar bisa digunakan kembali.
"Jadi kami mengeksplorasi semua bagian yang ada di pangkalan dengan berjalan kaki dan mengendarai mobil. Supaya kami tahu bagian mana saja yang bisa kita gunakan untuk sesi uji coba," ujarnya.
Dia mengaku untuk membuat pangkalan udara itu kembali bisa digunakan butuh biaya yang tidak sedikit. Pasalnya mereka juga harus melakukan pembersihan total agar fasilitas tersebut memang layak digunakan.
Sayangnya dikutip The Drive Bentley tidak menyebutkan total biaya yang mereka keluarkan untuk penggunaan kembali pangkalan udara eks NAZI itu.
Saat perang dunia kedua meletus, Italia, NAZI dan, Jepang memang membuat sebuah aliansi yang dinamakan Blok Poros. Ketiganya melakukan kerja sama selama perang dunia berjalan. Termasuk saat Italia memberikan markas militer berupa pangkalan udara Comiso, Silia, Italia.
Pangkalan udara itu sangat besar karena berdiri di atas lahan yang sangat luas dan jadi lokasi ideal buat pasukan udara NAZI, Lutwaffe. Hanya saja kekalahan NAZI, Jepang dan Italia membuat pangkalan udara tersebut berpindah tangan ke Amerika Serikat dan sekutunya. Inggris dan Amerika Serikat kemudian menggunakan pangkalan udara tersebut sebagai tempat uji coba senjata baru serta pesawat khusus. Hal itu dilakukan seiring dengan terjadinya perang dingin antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat serta negara-negara blok Eropa lainnya.
Modernisasi bahkan dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris di pangkalan udara itu. Dimana mereka membangun pusat-pusat perbelanjaan, sekolah, ibadah serta tempat tinggal bagi para tentara yang ada di pangkalan udara itu.
Nasib pangkalan udara Comiso berubah 180 derajat ketika perang dingin usai dan pakta perdamaian senjata nuklir ditandatangani. Amerika Serikat dan Inggris kemudian meninggalkan pangkalan udara itu per 30 Juni 1991. Sejak itu pangkalan udara Comiso terbengkalai hingga kini.
Luasnya lahan yang dimiliki pangkalan udara Comiso itu kemudian dimanfaatkan Bentley sebagai tempat uji coba mobil terbaru mereka, Bentley Continental GT Speed . Pemanfaatan lahan yang terbengkalai itu justru disambut gembira oleh otoritas wilayah Comiso. Mereka terkejut karena masih ada pihak swasta yang mau memanfaatkan lahan kosong itu.
"Wali Kota Comiso langsung gembira dengan kegiatan kami. Ini baru kali pertama uji coba mobil dilakukan di sebuah pangkalan udara yang terbengkalai," ucap Wayne Bruce, Direktur Komunikasi Bentley.
Mike Sayer, Kepala Produk dan Komunikasi Bentley bercerita saat pertama kali datang ke pangkalan udara Comiso mereka terkejut dengan luasnya lahan yang ada. Hanya saja memang tempat itu benar-benar terbengkalai sehingga perlu dilakukan pembenahan agar bisa digunakan kembali.
"Jadi kami mengeksplorasi semua bagian yang ada di pangkalan dengan berjalan kaki dan mengendarai mobil. Supaya kami tahu bagian mana saja yang bisa kita gunakan untuk sesi uji coba," ujarnya.
Dia mengaku untuk membuat pangkalan udara itu kembali bisa digunakan butuh biaya yang tidak sedikit. Pasalnya mereka juga harus melakukan pembersihan total agar fasilitas tersebut memang layak digunakan.
Sayangnya dikutip The Drive Bentley tidak menyebutkan total biaya yang mereka keluarkan untuk penggunaan kembali pangkalan udara eks NAZI itu.
(wsb)