Mengandalkan Keajaiban Mitsubishi L300 saat Bisnis Wisata Terhalangi Pembatasan

Selasa, 21 September 2021 - 17:00 WIB
loading...
Mengandalkan Keajaiban Mitsubishi L300 saat Bisnis Wisata Terhalangi Pembatasan
Kegiatan wisata di Gunung Purba, Gunung Kidul, Yogyakarta saat ini tengah tertidur tidak seperti sebelumnya. Foto/DOK.GunungApiPurba.
A A A
GUNUNG KIDUL - Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama pandemi Covid-19 membuat sektor wisata di Gunung Purba, Nglanggeran, Gunung Kidul , Daerah Istimewa Yogyakarta terus tertidur. Hingga Minggu (20/9/2021) lokasi wisata yang jadi inspirasi lagu Banyu Langit milik penyanyi Didi Kempot itu dipantau oleh SINDONEWS.Com masih belum membuka pintu untuk kedatangan para turis.

Tidurnya kegiatan wisata di Gunung Purba alhasil membuat pelaku wisata di wilayah itu juga ikut mengalami perlambatan. Banyak warga sekitar yang mengandalkan lokasi wisata terpaksa mencari kegiatan lain. Seperti yang dilakukan oleh Rahmadi, pemilik mobil Mitsubishi L300 yang kerap menggunakan mobilnya sebagai angkutan antar-jemput wisatawan di Gunung Purba.



"Sejak pandemi dan PPKM mobil sama sekali tidak digunakan untuk kegiatan wisata. Bukan saya saja yang mengalami, yang lain juga," ucap Rahmadi.

Sehari-hari, di waktu normal, Rahmadi mengaku bisa mendapatkan keuntungan ratusan ribu rupiah per hari hanya mengantar dan menjemput wisatawan ke berbagai lokasi wisata yang ada di Nglanggeran. Belum lagi tip yang kerap diberikan oleh wisatawan asing yang datang ke Gunung Purba.

"Sekarang sudah enggak kayak dulu lagi. Kalau pun sudah normal butuh waktu untuk kembali seperti dulu," jelas Rahmadi.

Mengandalkan Keajaiban Mitsubishi L300 saat Bisnis Wisata Terhalangi Pembatasan


Beruntung Rahmadi memiliki Mitsubishi L300 yang setidaknya bisa diandalkan untuk melakukan kegiatan lain. Sejak pandemi Covid-19 dan PPKM dijalankan, Rahmadi justru banting setir menjadi sopir antar kayu di wilayah Nglanggeran hingga Putat, Patuk, Gunung Kidul.

kebetulan di wilayah tersebut memang ditumbuhi oleh berbagai jenis kayu mulai dari kayu jati, kayu mahoni, kayu sonokeling dan lain-lain. "Dari angkut turis sekarang jadi angkut kayu," kata Rahmadi tertawa.

Dia mengatakan meski memang penghasilannya tidak seberapa, tapi setidaknya menurut Rahmadi pendapatan yang dia terima sudah sangat cukup untuk melanjutkan hidup di masa pandemi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3805 seconds (0.1#10.140)