Pakar Safety Driving Beri Alasan Pentingnya Sabuk Pengaman di Penumpang Belakang

Senin, 08 November 2021 - 09:05 WIB
loading...
Pakar Safety Driving Beri Alasan Pentingnya Sabuk Pengaman di Penumpang Belakang
Butuh waktu bagi penumpang di baris kedua untuk membiasakan diri menggunakan sabuk pengaman. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Menggunakan sabuk pengaman merupakan hal wajib saat berkendara. Namun, kebiasaan ini umumnya baru berlaku di penumpang depan. Sayangnya, mayoritas penumpang di baris kedua dan ketiga di Indonesia merasa tidak perlu menggunakan seatbelt.

Pakar Safety Driving dan Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana mengakui, bahwa butuh waktu bagi penumpang di baris kedua untuk membiasakan diri menggunakan sabuk pengaman. ”Ini adalah kebiasaan yang harus dipupuk dengan komitmen. Tanpa adanya komitmen, semua akan sia-sia dan hanya menjadi slogan,” ujarnya.



Seperti diketahui, Vanessa Angel dan suaminya Febri Andriansyah meninggal dunia dalam insiden kecelakaan lalu lintas di ruas Tol Jombang-Mojokerto pada Kamis (4/11) siang.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kepolisian, diketahui mobil yang ditumpangi Vanessa Angel melaju dari arah Jakarta menuju Surabaya. Di KM 672.400, mobil oleng ke kiri dan menabrak beton pembatas jalan. Akibatnya, kendaraan terlempar ke jalur cepat sejauh 30 meter. Laju kecepatan mobil yang ditumpangi Vanessa Angel sebelum terjadi kecelakaan lebih dari 100 kilometer per jam.

Di duga, pada saat terakhir di TKP terlihat jenazah yang ditemukan di luar mobil adalah Vanessa Angel. Ia terlempar dari mobil sekitar tiga meter dari kendaraan yang ditumpanginya. Menurut kepolisian, Vanessa Angel yang duduk di baris kedua terlempar keluar mobil karena tidak mengenakan sabuk pengaman.

Pada dasarnya, penggunaan sabuk pengaman di penumpang baris pertama dan kedua memiliki tujuan yang sama. Sabuk pengaman bisa melindungi kepala agar tidak terbentur kaca atau bodi mobil saat mengerem mendadak, menjaga agar penumpang tetap berada di kursinya saat terjadi kecelakaan fatal, meminimalisasi risiko cedera, hingga memberikan kenyamanan dan peace of mind.

Di Amerika, lebih dari 20 negara bagian sudah mewajibkan penggunaan sabuk pengaman di penumpang belakang berusia 16 tahun ke atas. Sebelumnya, beberapa negara bagian hanya mewajibkan penumpang depan dan anak-anak dibawah 16 tahun. Jika melanggar, dendanya USD50 hingga USD75.

National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menyebut bahwa 87% penumpang yang selamat dari kecelakaan fatal pada 2018 karena menggunakan seatbelt. Sabuk pengaman di mobil menyelamatkan sekitar 14.955 nyawa pada 2017 dan mencegah ribuan cedera.

Selain penggunaan sabuk pengaman, Sony juga menyebut pentingnya car seat/dudukan mobil untuk bayi atau booster untuk anak-anak. ”Ini wajib untuk balita dan batita, serta anak-anak yang ketika duduk kakinya belum bisa menyentuh dek mobil,” bebernya.



Selain itu, ia mengimbau agar pengemudi tidak bermain ponsel karena bisa menghilangkan fokus 40 persen-60 persen. ”Hp menghipnotis pengendara untuk merespon dan itu memakan waktu. Sehingga kondisi di depan tidak dapat dibaca dan di respon dengan benar,” tutup Sony.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2567 seconds (0.1#10.140)