Gunakan Teknologi, Cara BPR Hadapi Era New Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank perkreditan rakyat (BPR) menjadi bidang usaha yang terdampak COVID-19. Namun BPR yang dekat dengan nasabahnya, akan terus mencari cara untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. Misalnya dengan menggunakan teknologi saat menjalani era New Normal pasca-pembatasan sosial berskala besar (PSBB). (Baca juga: Respons Ekonomi Nasional, OJK Kembali Relaksasi Aturan Perbankan )
Salah satunya BPR Intidana Sukses Makmur. Lembaga keuangan yang menerima simpanan dana pihak ketiga dalam bentuk deposito dan tabungan, lalu menyalurkannya kembali dalam penyediakan beragam pinjaman yang dibutuhkan masyarakat untuk usaha ini, berhasil kembali menempati peringkat pertama Top 10 BPR di DKI Jakarta, versi Majalah Infobank pada Mei 2020.
"Artinya, tahun ini terhitung 8 kali BPR Intidana Sukses Makmur berturut-turut masuk sebagai peringkat pertama dalam Top 10 dari majalah tersebut," kata Polycarpus Feriyanto, selaku Direktur Utama BPR Intidana Sukses Makmur dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/6/2020).
Per September 2019, aset BPR Intidana Sukses Makmur mencapai Rp764.658.000 dengan penyaluran kredit mencapai Rp562.896.000. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga senilai Rp299.340.000.
“Wabah tidak menurunkan semangat pelayanan BPR, bahkan untuk pencapaian tahun ini, kami kian optimis terlebih dengan beberapa adaptasi yang tetap semakin memudahkan setiap layanan. Dengan dukungan 11 jaringan kantor yang terdiri dari Kantor Pusat, 5 Kantor Cabang, dan 5 Kantor Kas, serta 2 Kantor Cabang yang segera dibuka, maka komitmen melayani masyarakat akan semakin nyata dan semakin dekat,” papar Polycarpus Feriyanto.
Penerapan protokol operasional menjelang diberlakukannya Kelaziman Baru atau The New Normal pun sudah dijalankan pada 11 cabang BPR Intidana Sukses Makmur. Protokol tidak hanya berlaku untuk karyawan, tapi juga para nasabah yang datang ke kantor.
"Setiap individu diwajibkan menggunakan hand sanitizer sesuai prosedur, menjalani pengukuran suhu tubuh karyawan dan nasabah sebelum masuk kantor, serta penggunaan sarung tangan dalam setiap melayani nasabah," katanya.
Mereka juga terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan pelayanan nasabah yang menjadi keunggulannya sampai saat ini. Termasuk di antaranya, penerapan teknologi keuangan digital yang mempermudah nasabah dalam mengakses layanan, peningkatan kemudahan pengaksesan tabungan dan kredit,dan aspek bunga tabungan, serta keuntungan deposito yang lebih menjanjikan untuk nasabah, sesuai penjaminan LPS.
Salah satunya BPR Intidana Sukses Makmur. Lembaga keuangan yang menerima simpanan dana pihak ketiga dalam bentuk deposito dan tabungan, lalu menyalurkannya kembali dalam penyediakan beragam pinjaman yang dibutuhkan masyarakat untuk usaha ini, berhasil kembali menempati peringkat pertama Top 10 BPR di DKI Jakarta, versi Majalah Infobank pada Mei 2020.
"Artinya, tahun ini terhitung 8 kali BPR Intidana Sukses Makmur berturut-turut masuk sebagai peringkat pertama dalam Top 10 dari majalah tersebut," kata Polycarpus Feriyanto, selaku Direktur Utama BPR Intidana Sukses Makmur dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/6/2020).
Per September 2019, aset BPR Intidana Sukses Makmur mencapai Rp764.658.000 dengan penyaluran kredit mencapai Rp562.896.000. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga senilai Rp299.340.000.
“Wabah tidak menurunkan semangat pelayanan BPR, bahkan untuk pencapaian tahun ini, kami kian optimis terlebih dengan beberapa adaptasi yang tetap semakin memudahkan setiap layanan. Dengan dukungan 11 jaringan kantor yang terdiri dari Kantor Pusat, 5 Kantor Cabang, dan 5 Kantor Kas, serta 2 Kantor Cabang yang segera dibuka, maka komitmen melayani masyarakat akan semakin nyata dan semakin dekat,” papar Polycarpus Feriyanto.
Penerapan protokol operasional menjelang diberlakukannya Kelaziman Baru atau The New Normal pun sudah dijalankan pada 11 cabang BPR Intidana Sukses Makmur. Protokol tidak hanya berlaku untuk karyawan, tapi juga para nasabah yang datang ke kantor.
"Setiap individu diwajibkan menggunakan hand sanitizer sesuai prosedur, menjalani pengukuran suhu tubuh karyawan dan nasabah sebelum masuk kantor, serta penggunaan sarung tangan dalam setiap melayani nasabah," katanya.
Mereka juga terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan pelayanan nasabah yang menjadi keunggulannya sampai saat ini. Termasuk di antaranya, penerapan teknologi keuangan digital yang mempermudah nasabah dalam mengakses layanan, peningkatan kemudahan pengaksesan tabungan dan kredit,dan aspek bunga tabungan, serta keuntungan deposito yang lebih menjanjikan untuk nasabah, sesuai penjaminan LPS.
(iqb)