Nasib Produksi Chevrolet Corvette di Ujung Tanduk karena Rencana Buruh Mogok Total

Rabu, 19 Januari 2022 - 08:00 WIB
loading...
Nasib Produksi Chevrolet Corvette di Ujung Tanduk karena Rencana Buruh Mogok Total
Waktu tunggu pengiriman Chevrolet Corvette C8 kini semakin mundur hingga 2025. Foto/Carbuzz.
A A A
AMERIKA SERIKAT - Nasib mobil sport kebanggaan Amerika Serikat, Chevrolet Corvette di ujung tanduk. Pasalnya buruh yang memproduksi mobil itu berencana mogok total.

Rencana mogok itu otomatis akan membuat produksi Chevrolet Corvette terhenti. Padahal saat ini perusahaan mobil yang berbasis di Detroit, Amerika Serikat itu tengah kerepotan memenuhi permintaan Chevrolet Corvette C8 terbaru.

Disebutkan Carbuzz masa inden Chevrolet Corvette bahkan mencapai 2025. Hal itu diperparah karena krisis semikonduktor dan bencana alam angin tornado yang berhasil merusak sebagian pabrik Chevrolet Corvette.



Nasib Produksi Chevrolet Corvette di Ujung Tanduk karena Rencana Buruh Mogok Total


Tidak heran jika rencana mogok total buruh Chevrolet Corvette itu bikin mereka kelimpungan. Chevrolet sendiri berupaya melobi agar para buruh tidak melakukan boikot.

Upaya mogok total itu bermuara pada kekecewaan para buruh akan masa depan mereka. Pasalnya banyak buruh tidak diperkerjakan dengan kontrak lokal karena merupakan karyawan alih daya. Hal itu membuat mereka mendapatkan gaji yang sangat kecil.



Mereka juga berharap agar Chevrolet bisa memberikan jaminan kesehatan dan keamanan. Brain Ferrett, salah satu perwakilan buruh Chevrolet mengatakan selama 20 tahun Chevrolet telah menikmati kondisi ini. Mereka berhasil menekan perusahaan outsource dengan memberikan gaji di bawah standar.

"Kami berupaya agar para buruh bisa mendapat keuntungan yang lebih baik sementara bisnis juga tetap berjalan dan semakin kompetitif," ujar Brain Ferrett.

Hanya saja disebutkan Carbuzz, Chevrolet justru memberikan tawaran yang tidak sesuai dengan keinginan para buruh. Mereka malah mengeyampingkan tuntutan para buruh dengan memberikan solusi pengurangan waktu kerja. "Sangat mengecewakan karena mereka sama sekali tidak mempertimbangkan keinginan kami untuk perubahan yang lebih baik," ujar perwakilan buruh lainnya, Jason Watson.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3200 seconds (0.1#10.140)