Gawat, Mobil Listrik Justru Rentan Karat dibanding Mobil Konvensional
loading...
A
A
A
Menurutnya material seperti magnesium dan alumiminium banyak digunakan untuk membuat mobil listrik. Padahal material itu sangat rentan pada karat. "Semakin membahayakan jika kedua material itu justru dipasang di tempat yang tidak terlihat. Jadi munculnya karat tidak terlihat dari luar," ujar Marco Oehler.
Saat ini beberapa produsen mobil listrik memang sudah menyadari adanya potensi itu. Volkswagen misalnya sudah melakukan riset khusus agar mobil listrik buatan mereka tak muda terkena karat.
Salah satu inovasi yang mereka lakukan adalah memasang lembaran plastik lebar yang ada di bagian pintu mobil. Tujuannya agar baja yang digunakan untuk platform mobil tidak mengalami karat.
Begitu juga dengan boks baterai yang terbuat dari baja. Boks itu itu benar-benar terisolasi dari frame aluminium untuk menghindari karat. "Kita memastikan agar kedua material ini tidak melakukan kontak. Makanya boks baja untuk baterai kami lapisi dengan lilin sementara aluminium kita pasang lapisan pelindung," jelas Johannes Neft dari Volkswagen AG.
Saat ini beberapa produsen mobil listrik memang sudah menyadari adanya potensi itu. Volkswagen misalnya sudah melakukan riset khusus agar mobil listrik buatan mereka tak muda terkena karat.
Salah satu inovasi yang mereka lakukan adalah memasang lembaran plastik lebar yang ada di bagian pintu mobil. Tujuannya agar baja yang digunakan untuk platform mobil tidak mengalami karat.
Begitu juga dengan boks baterai yang terbuat dari baja. Boks itu itu benar-benar terisolasi dari frame aluminium untuk menghindari karat. "Kita memastikan agar kedua material ini tidak melakukan kontak. Makanya boks baja untuk baterai kami lapisi dengan lilin sementara aluminium kita pasang lapisan pelindung," jelas Johannes Neft dari Volkswagen AG.
(wsb)