Pangeran Mohammed bin Salman Pilih Lucid dibanding Tesla untuk Pabrik Mobil Listrik
loading...
A
A
A
ARAB SAUDI - Didukung Pangeran Mohammed bin Salman , Lucid menargetkan produksi mobil listrik 150.000 unit per tahun di Arab Saudi. Pilihan itu sangat mengejutkan mengingat Tesla sangat popular saat ini.
Dilaporkan Arab News, Lucid telah menandatangani kesepakatan untuk membangun pabrik mobil listrik di wilayah Arab Saudi. Penandatanganan itu merupakan lanjutan dari kucuran finansial pembiayaan investasi umum atau Public Investment Fund (PIF) yang diketuai Mohammed bin Salman kepada Lucid pada 2018. Saat itu PIF membeli lebih dari 60 persen saham Lucid dengan nilai USD2,9 miliar atau setara Rp41,58 triliun.
Sementara persetujuan pembangunan pabrik itu sudah dilakukan pada 28 Februari 2022 lalu. Saat itu Kementerian Investasi Arab Saudi, Industri Pembaiayaan dan Pembangunan Arab Saudi, dan Lucid akan membangun pabrik di di wilayah khusus ekonomi King Abdullah.
Dalam penandatanganan itu Lucid sangat yakin harga pabrik mobil listrik itu akan meningkat selama 15 tahun ke depan dengan perkiraan nilai mencapai USD3,4 miliar atau setara Rp48,8 triliun.
Bandar Alkhorayef Menteri Perindustian Kerajaan Arab Saudi mengaku sangat bangga mereka bisa bekerja sama dengan Lucid dalam membuat mobil listrik. Menurutnya mobil listrik merupakan industri yang kompleks. Untuk itu perlu kerja sama dengan perusahaan yang sudah sangat matang seperti Lucid.
“Lucid akan jadi kontributor utama pengembangan rantai pasokan industri terkait lainnya yang bersinggungan dengan manufaktur mobil, ” kata Bandar Alkhorayef.
Sementara Khalid Al-Falih, Menteri Investasi Arab Saudi mengatakan kehadiran Lucid di Arab Saudi merupakan bukti komitmen mereka untuk aktif dalam pembangunan berkelanjutan. “Menarik pemimpin global dalam kendaraan listrik seperti Lucid untuk membuka pabrik manufaktur internasional pertamanya di Arab Saudi mencerminkan komitmen kami untuk menciptakan nilai ekonomi jangka panjang dengan cara yang berkelanjutan, berkelanjutan, dan terintegrasi secara global,” kata Khalid Al-Falih.
Dilaporkan Arab News, Lucid telah menandatangani kesepakatan untuk membangun pabrik mobil listrik di wilayah Arab Saudi. Penandatanganan itu merupakan lanjutan dari kucuran finansial pembiayaan investasi umum atau Public Investment Fund (PIF) yang diketuai Mohammed bin Salman kepada Lucid pada 2018. Saat itu PIF membeli lebih dari 60 persen saham Lucid dengan nilai USD2,9 miliar atau setara Rp41,58 triliun.
Sementara persetujuan pembangunan pabrik itu sudah dilakukan pada 28 Februari 2022 lalu. Saat itu Kementerian Investasi Arab Saudi, Industri Pembaiayaan dan Pembangunan Arab Saudi, dan Lucid akan membangun pabrik di di wilayah khusus ekonomi King Abdullah.
Dalam penandatanganan itu Lucid sangat yakin harga pabrik mobil listrik itu akan meningkat selama 15 tahun ke depan dengan perkiraan nilai mencapai USD3,4 miliar atau setara Rp48,8 triliun.
Bandar Alkhorayef Menteri Perindustian Kerajaan Arab Saudi mengaku sangat bangga mereka bisa bekerja sama dengan Lucid dalam membuat mobil listrik. Menurutnya mobil listrik merupakan industri yang kompleks. Untuk itu perlu kerja sama dengan perusahaan yang sudah sangat matang seperti Lucid.
“Lucid akan jadi kontributor utama pengembangan rantai pasokan industri terkait lainnya yang bersinggungan dengan manufaktur mobil, ” kata Bandar Alkhorayef.
Sementara Khalid Al-Falih, Menteri Investasi Arab Saudi mengatakan kehadiran Lucid di Arab Saudi merupakan bukti komitmen mereka untuk aktif dalam pembangunan berkelanjutan. “Menarik pemimpin global dalam kendaraan listrik seperti Lucid untuk membuka pabrik manufaktur internasional pertamanya di Arab Saudi mencerminkan komitmen kami untuk menciptakan nilai ekonomi jangka panjang dengan cara yang berkelanjutan, berkelanjutan, dan terintegrasi secara global,” kata Khalid Al-Falih.
(wsb)