Melawan, Perusahaan Taksi Otonom Rusia Yandex Stop Layanan di Amerika
loading...
A
A
A
AMERIKA - Berbagai perusahaan dan organisasi dunia ramai-ramai memboikot, menghentikan, atau menarik sementara layanan mereka dari Rusia sebagai bentuk perlawanan terhadap negara tersebut.
Tapi, bagaimana dengan perusahaan Rusia yang berada di luar negeri? Perusahaan teknologi sekaligus situs pencarian asal Rusia, Yandex , ternyata juga melakukan perlawanan.
Menurut The Verge, mereka baru saja menjeda uji coba kendaraan otonom dan robot mereka di Amerika Serikat (AS).
Yandex mengatakan bahwa mereka akan menghentikan pengoperasian armada robotaxi-nya di Ann Arbor, Michigan, AS serta layanan pengiriman barang GrubHub yang ditenagai oleh robot trotoar beroda enam.
”Kami berharap untuk melanjutkan operasi di masa depan,” kata juru bicara perusahaan.
Tidak jelas apa alasan Yandex menunda proyek mereka ini. Namun, besar kemungkinan ada kaitannya dengan banyaknya sanksi yang dijatuhkan ke Rusia.
Untuk diketahui, serangan yang dilancarkan Rusia ke Ukraina telah memantik reaksi keras negara Barat. Banyak pihak, termasuk perusahaan yang memutus kerja samanya dengan Rusia.
Jengah dengan hal tersebut, akhir pekan lalu Rusia pun membalas sanksi-sanksi yang dilimpahkan kepada mereka dengan mengumumkan telah memblokir akses ke Facebook. Dan saat ini Yandex juga berhenti beroperasi di AS.
Yandex sendiri merupakan perusahaan teknologi sekaligus mesin pencarian terbesar Rusia. Yandex telah memulai teknologi kendaraan otonom pada 2016 lalu dan berhasil beroperasi di Moscow setahun kemudian.
Perusahaan melakukan debut internasionalnya di Consumer Electronics Show di Las Vegas pada 2019. Lalu tahun 2020, Yandex membuka pusat riset dan pengembangan teknologi di Ann Arbor, dengan membawa beberapa kendaraan otonomnya untuk pengujian di jalan umum.
Bersamaan dengan itu, Yandex juga meluncurkan layanan percontohan pengiriman dengan GrubHub menggunakan robot trotoar beroda enam di kampus-kampus Ohio State University dan University of Arizona.
Tapi, bagaimana dengan perusahaan Rusia yang berada di luar negeri? Perusahaan teknologi sekaligus situs pencarian asal Rusia, Yandex , ternyata juga melakukan perlawanan.
Menurut The Verge, mereka baru saja menjeda uji coba kendaraan otonom dan robot mereka di Amerika Serikat (AS).
Yandex mengatakan bahwa mereka akan menghentikan pengoperasian armada robotaxi-nya di Ann Arbor, Michigan, AS serta layanan pengiriman barang GrubHub yang ditenagai oleh robot trotoar beroda enam.
”Kami berharap untuk melanjutkan operasi di masa depan,” kata juru bicara perusahaan.
Tidak jelas apa alasan Yandex menunda proyek mereka ini. Namun, besar kemungkinan ada kaitannya dengan banyaknya sanksi yang dijatuhkan ke Rusia.
Untuk diketahui, serangan yang dilancarkan Rusia ke Ukraina telah memantik reaksi keras negara Barat. Banyak pihak, termasuk perusahaan yang memutus kerja samanya dengan Rusia.
Jengah dengan hal tersebut, akhir pekan lalu Rusia pun membalas sanksi-sanksi yang dilimpahkan kepada mereka dengan mengumumkan telah memblokir akses ke Facebook. Dan saat ini Yandex juga berhenti beroperasi di AS.
Yandex sendiri merupakan perusahaan teknologi sekaligus mesin pencarian terbesar Rusia. Yandex telah memulai teknologi kendaraan otonom pada 2016 lalu dan berhasil beroperasi di Moscow setahun kemudian.
Perusahaan melakukan debut internasionalnya di Consumer Electronics Show di Las Vegas pada 2019. Lalu tahun 2020, Yandex membuka pusat riset dan pengembangan teknologi di Ann Arbor, dengan membawa beberapa kendaraan otonomnya untuk pengujian di jalan umum.
Bersamaan dengan itu, Yandex juga meluncurkan layanan percontohan pengiriman dengan GrubHub menggunakan robot trotoar beroda enam di kampus-kampus Ohio State University dan University of Arizona.
(dan)