Biaya Servis Mobil di Rusia Semakin Mahal, Naik Dua Kali Lipat

Rabu, 20 April 2022 - 15:19 WIB
loading...
Biaya Servis Mobil di...
Kebutuhan komponen dan spare part buat mobil-mobil di Rusia kini banyak menggunakan barang-barang rekondisi. Foto/IST
A A A
RUSIA - Biaya perawatan atau servis mobil di bengkel-bengkel yang ada di Rusia kini semakin mahal. Biayanya bahkan naik dua kali lipat dari biasanya.

CGTN menyebutkan sanksi Uni Eropa yang diberlakukan ke Rusia atas tindakan invasi ke Ukraina jadi penyebabnya. Pasalnya Uni Eropa tidak hanya melarang pengiriman mobil-mobil baru ke negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu tapi juga larangan distribusi spare part dan komponen mobil.

Hal ini semakim memperburuk kondisi industri otomotif di Rusia . Pasalnya saat ini pabrik-pabrik otomotif di Rusia dari berbagai merek di dunia sudah banyak yang tutup.

Igor Yurgens, President All-Russian Insurance Association mengatakan banyak mobil-mobil di Rusia mengandalkan komponen atau sparepart buataan India, China, Turki, Brasil dan negara-negara lainnya. Sayang saat ini semua komponen yang ada di negara-negara itu tidak bisa dikirim ke Rusia.



Biaya Servis Mobil di Rusia Semakin Mahal, Naik Dua Kali Lipat


"Saya dengar saat ini pihak pemerintah berupaya melobi negara-negara itu untuk membuka jadwal pengiriman," jelasnya.

Sementara Jan Heitseer, Vice President National Automobile Union mengatakan saat ini industri otomotif Rusia memang dilingkupi banyak masalah. Mulai dari harga-harga mobil yang sekarang naik drastis. Setelahnya harga komponen atau spare part juga semakin tinggi karena keterbatasan suplai.

"Saya bicara mengenai komponen atau spare part yang memang tidak bisa diganti," ujar Jan Heitseer.



Dia menerangkan saat ini tiga dari sepuluh warga di Rusia memiliki mobil. Kebanyakan dari mereka menurutnya sudah merasakan beratnya kenaikan biaya perrawatan mobil.

"Dengan kelangkaan spare part yang terjadi mereka justru sudah merasa mobil-mobil itu tidak ada gunanya," jelasnya.

Hal ini yang membuat fenomena penggantian komponen atau sparepart bekas mulai terjadi di Rusia. Barang-barang itu menurut Jan Heitseer direkondisi agar setidaknya masih bisa memperpanjang penggunaan mobil. Padahal menurut dia hal itu akan sangat membahayakan pemilik mobil dan pengguna jalan.

"Kita tidak tahu apakah barang rekondisi itu bisa bekerja dengan baik. Masalahnya gangguan itu akan tidak terlihat, misalnya radiator rekondisi yang jika dilihat dari luar terkesan masih bagus tapi rusak di bagian dalamnya," pungkas Jan Heitseer.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3802 seconds (0.1#10.140)