Makin Berat, Bawa Mobil Bentley Kini Harus Gunakan SIM Sopir Truk

Sabtu, 14 Mei 2022 - 15:00 WIB
loading...
Makin Berat, Bawa Mobil Bentley Kini Harus Gunakan SIM Sopir Truk
Bentley Bentayga Extended Wheelbase memiliki bobot kotor 3,25 ton. Foto/Bentley.
A A A
JAKARTA - Bobot mobil-mobil baru buatan Bentley kini semakin berat. Otoritas Eropa bahkan mewajibkan pengemudi mobil Bentley memiliki SIM khusus seperti yang dimiliki sopir truk.

Ambil contoh mobil baru Bentley Bentayga Extended Wheelbase yang bobotnya mencapai 3,25 ton. Bobot itu sangat berat sehingga butuh Surat Izin Mengemudi (SIM) khusus untuk mengendarainya.

Di Eropa sendiri SIM mobil standar hanya diperkenankan untuk mobil-mobil yang bobot kotornya hanya mencapai 3 ton. Lebih dari itu pemilik mobil harus mengajukan SIM dengan kebutuhan khusus.

Disebutkan Carbuzz, Bentley memahami adanya peraturan itu. Perusahaan mobil yang berbasis di Gaydon, Inggris itu malah mengaku telah melakukan lobi ke orotitas Uni Eropa untuk diberikan kelonggaran.



Makin Berat, Bawa Mobil Bentley Kini Harus Gunakan SIM Sopir Truk


Product Line Director Bentley, Chris Cole mengatakan saat ini mereka sudah meminta bantuan perusahaan induk, Volkswagen AG untuk melobi Uni Eropa guna mendapatkan kemudahan SIM bagi pemilik mobil baru Bentley. Dia berharap Bentley bisa diberikan kelonggaran begitu juga perusahaan mobil lainnya.

"Masalahnya memang ada di peraturan izin mengemudi. Harusnya saat ini ada perubahan baru untuk aturan izin mengemudi," ujar Chris Cole.



Makin Berat, Bawa Mobil Bentley Kini Harus Gunakan SIM Sopir Truk


Dia mengatakan saat ini dengan teknologi yang semakin pesat dan hadirnya mobil listrik maka bobot mobil akan semakin berat. Dia membenarkan memang ada teknologi serat karbon atau material lain yang bisa membuat bobot mobil lebih ringan. Hanya saja baterai buat mobil listrik akan semakin berat guna menawarkan performa dan jarak tempuh yang lebih baik.

"Dengan teknologi yang ada ke depannya saya melihat bobot mobil justru akan bisa di luar dugaan," jelasnya.

Dari situlah dia berharap regulasi yang diterapkan bisa lebih fleksibel. "Saat ini regulasi berharap mendapatkan efisiensi dan penekanan emisi dengan bobot yang lebih ringan.Namun itu tidak akan relevan buat mobil listrik," jelasnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2861 seconds (0.1#10.140)