Ingin Baterai Mobil Listrik Awet dan Berumur Panjang? Begini Tipsnya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Baterai di mobil listrik tidak hanya jadi komponen terpenting, tapi juga termahal. Itu sebabnya, pemilik mobil listrik perlu mengetahui cara untuk menjaga baterai mobil listrik agar awet dan panjang umurnya.
Termasuk juga mereka yang baru dan akan membeli mobil listrik Hyundai IONIQ 5 . Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia Bonar Pakpahan mengatakan, cara konsumen menggunakan mobil listrik akan berpengaruh terhadap kondisi baterai dalam jangka panjang. Nah, seperti apa cara memakai mobil listrik yang benar?
1. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Charging DC
Di setiap Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ada dua tipe charging, yakni type AC dan DC. Dibedakan dari hantaran daya listriknya. Tipe AC merupakan jenis On-Board Charger menggunakan arus bolak balik (AC). Sementara pengisian DC merupakan tipe Off-board Charger sudah memakai arus searah (DC) yang biasa dipakai di fasilitas fast charging.
”Pengecasan memakai DC memang cepat. Bisa 1 jam, dengan daya yang mencapai 50 kW, 100 kW, hingga 150 kW. Namun, jangan terlalu sering karena membuat umur baterai lebih pendek,” ujar Bonar. Menurutnya, pengecasan DC di SPKLU bisa digunakan darurat misalnya saat bepergian keluar kota.
2. Wall Charger di Rumah Lebih Aman
Bonar mengatakan, pengecasan di rumah memakai fasilitas wall Charger (AC) dengan asupan daya antara 7 kW-10 kW adalah cara terbaik untuk membuat baterai mobil listrik awet. ”Memang butuh waktu lebih lama, tapi bisa membuat umur baterai lebih panjang,” ungkapnya.
3. Cara Mengemudi
Ternyata cara mengemudi mobil listrik juga berhubungan erat dengan kondisi baterai. Khususnya, pengemudi yang berkendara dengan santai dan efisien.
”Memainkan pedal gas sembarangan akan membuat baterai cepat habis. Banyak pengemudi yang tergoda dengan torsi IONIQ 5 yang mencapai 380 Nm. Karena menyenangkan sekali. Tapi, tiba-tiba tidak sadar baterai tinggal 20 persen,” kata Bonar.
Meski demikian, Bonar menyebut ketika masa “honey moon” antara pemilik IONIQ 5 dengan mobilnya sudah selesai, maka umumnya pengendara akan mengemudi dengan efisien dan santai.
4. Rutin Cek Tekanan Ban
Sama seperti mobil biasa, mobil listrik juga harus terus dicek berkala meski walau jumlah komponennya lebih sedikit. Salah satu yang harus dicek adalah teknanan ban. ”Idealnya tekanan ban harus dicek setiap dua pekan sekali. Ban yang sesuai standar lebih efisien dalam bergulir,” beber Bonar. Pengguna juga bisa mengecek tekanan ban IONIQ 5 lewat Tire Pressure Monitoring System (TPMS).
Termasuk juga mereka yang baru dan akan membeli mobil listrik Hyundai IONIQ 5 . Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia Bonar Pakpahan mengatakan, cara konsumen menggunakan mobil listrik akan berpengaruh terhadap kondisi baterai dalam jangka panjang. Nah, seperti apa cara memakai mobil listrik yang benar?
1. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Charging DC
Di setiap Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ada dua tipe charging, yakni type AC dan DC. Dibedakan dari hantaran daya listriknya. Tipe AC merupakan jenis On-Board Charger menggunakan arus bolak balik (AC). Sementara pengisian DC merupakan tipe Off-board Charger sudah memakai arus searah (DC) yang biasa dipakai di fasilitas fast charging.
”Pengecasan memakai DC memang cepat. Bisa 1 jam, dengan daya yang mencapai 50 kW, 100 kW, hingga 150 kW. Namun, jangan terlalu sering karena membuat umur baterai lebih pendek,” ujar Bonar. Menurutnya, pengecasan DC di SPKLU bisa digunakan darurat misalnya saat bepergian keluar kota.
2. Wall Charger di Rumah Lebih Aman
Bonar mengatakan, pengecasan di rumah memakai fasilitas wall Charger (AC) dengan asupan daya antara 7 kW-10 kW adalah cara terbaik untuk membuat baterai mobil listrik awet. ”Memang butuh waktu lebih lama, tapi bisa membuat umur baterai lebih panjang,” ungkapnya.
3. Cara Mengemudi
Ternyata cara mengemudi mobil listrik juga berhubungan erat dengan kondisi baterai. Khususnya, pengemudi yang berkendara dengan santai dan efisien.
”Memainkan pedal gas sembarangan akan membuat baterai cepat habis. Banyak pengemudi yang tergoda dengan torsi IONIQ 5 yang mencapai 380 Nm. Karena menyenangkan sekali. Tapi, tiba-tiba tidak sadar baterai tinggal 20 persen,” kata Bonar.
Meski demikian, Bonar menyebut ketika masa “honey moon” antara pemilik IONIQ 5 dengan mobilnya sudah selesai, maka umumnya pengendara akan mengemudi dengan efisien dan santai.
4. Rutin Cek Tekanan Ban
Sama seperti mobil biasa, mobil listrik juga harus terus dicek berkala meski walau jumlah komponennya lebih sedikit. Salah satu yang harus dicek adalah teknanan ban. ”Idealnya tekanan ban harus dicek setiap dua pekan sekali. Ban yang sesuai standar lebih efisien dalam bergulir,” beber Bonar. Pengguna juga bisa mengecek tekanan ban IONIQ 5 lewat Tire Pressure Monitoring System (TPMS).
(dan)