Mengajak All New Honda BR-V Berburu Permata Tersembunyi di Kota Semarang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harus diakui, All New Honda BR-V adalah mobil ideal untuk mencari “hidden gem” di kota Semarang. Alasannya banyak. Mulai ground clearance tinggi, bagasi luas, suspensi empuk, BBM yang irit, performa tertinggi di kelasnya, dan masih banyak lagi. Jadi, ketika dihadapkan pada lokasi hidden gem yang jauh, menantang, serta terpencil pun kami tetap pede.
Memang istilah hidden gem saat ini mengalami sedikit pergeseran makna. Dulu, label hidden gem (permata tersembunyi) disematkan ke sebuah tempat yang betul-betul tersembunyi dari khalayak.
Misalnya, tersembunyi karena tempat itu susah dijangkau (jalan masuknya jelek atua sempit). Bisa juga tersembunyi lantaran tidak memiliki spanduk/identitas yang jelas sehingga hanya dikenal penduduk sekitar (word of mouth).
Atau, permata tersembunyi itu adalah tempat yang tidak terlalu “berkosmetik” alias tampil apa adanya karena memang karakternya sudah kuat. Misalnya, memiliki makanan yang amat lezat, warisan sejarah turun temurun, atau lokasi yang sangat indah.
Karena itu, kami sangat berhati-hati dalam mencari hidden gem ini di kota Semarang. Jangan sampai terjebak terlalu mudah menyematkan label “hidden gem” seperti sejumlah kreator di media sosial hanya agar konten videonya cepat populer. Padahal lokasinya tidak rahasia-rahasia amat atau sudah umum.
Kota Lama dan Simpang Lima
Tentu dua tempat ini bukan hidden gem. Tapi, tetap wajib dikunjungi saat bertandang ke Semarang. Tepatnya, setelah kami sarapan di Warung Pecel Bu Sumo di Jl. Kyai Saleh, Mugassari, Semarang. Pecelnya cukup enak dan ramai sekali di pagi hari.
Selanjutnya, SINDOnews bergegas menuju ke Kota Lama Semarang, kawasan cagar budaya dengan gedung-gedung tua dan bersejarah peninggalan Hindia Belanda yang berusia ratusan tahun.
Setelah melewati Pabrik Rokok Praoe Lajar, salah berbelok hingga masuk ke dalam gang sempit. Tapi, justru kami mendapat spot foto yang bagus. Karena kontras sekali antara elemen dekoratif arsitektur gedung-gedung kuno khas Eropa dengan jendela dan pintu besar serta langit-langit tinggi dengan desain modern All New BR-V.
SINDOnews menganggap desain All New BR-V ini timeless dan dewasa, dilihat dari sudut manapun tetap gagah dan keren. Bahkan, hingga 5 tahun lagi rasanya desain seperti ini akan tetap relevan.
Kami pun berputar-putar Kota Lama, melewati Gereja Blenduk, Taman Srigunting, Gedung Asuransi Jiwasraya, Gedung Bank Mandiri Mpu Tantular, Rumah Akar samping Gedung Jiwasraya, Gedung Oudetrap, hingga De Spiegel.
Lodji Londo Coffee
Perjalanan berikutnya adalah Lodji Londo Coffee. Memang agak abu-abu untuk menyebut Lodji Londo Coffee sebagai permata tersembunyi. Sebab, sudah banyak sekali ulasan video dan fotonya di TikTok dan Instagram. Yang jelas, menuju tempat ini bisa lewat 2 cara. Cara mudah dan tidak mudah. Cara mudahnya, lewat jalan raya Dr Wahidin-Perintis Kemerdekaan-Diponegoro-Sudirman.
Cara tidak mudahnya, lewat tol Tembalang-Ungaran lalu melewati jalur pedesaan. Nah, inilah alasan mengapa All New Honda BR-V cocok digunakan untuk mencari lokasi-lokasi hidden gem. Karena, pengemudi selalu siap dengan berbagai medan dan kondisi jalan tidak terduga.
Termasuk ketika peta Google Maps di layar headunit 7 inci yang terhubung lewat Android Auto meminta kami untuk masuk ke dalam perkampungan.
Kami dihadapkan pada kondisi jalanan pedesaan sempit, menanjak dengan elevasi cukup curam, serta berkelok. Bahkan, tersendat karena mobil harus bergantian masuk tikungan.
Disitulah mobil di depan kami terlihat sedikit gelagapan dan panik. Sementara, kami dengan santainya memanfaatkan Hill Start Assist untuk mencegah mobil mundur di tanjakan dan berbelok dengan nyaman.
All New Honda BR-V juga membuat kami percaya diri karena sangat agile. Di tanjakan, turunan, atau jalan tidak rata dan berlubang sekalipun.
Sehari sebelumnya kami dihadapkan pada jalanan curam dan penuh tanjakan dalam kondisi hujan untuk menuju peternakan kuda Nirwana Stable Semarang. Tapi, sama sekali tidak ada kendala karena bantingan dan manuver mobil ini sangat nyaman dan akurat. Suspensinya juga empuk (bahkan di baris kedua dan ketiga), tidak membuat penumpang di belakang terguncang-guncang.
Favorit SINDOnews tentu saja All New BR-V memiliki ciri khas fun to drive ala Honda. Mulai dari bodi roll yang minim saat bermanuver, suspendi dan handling enak dimana kita merasa memiliki kontrol lebih saat berkendara, dan tentu saja karakter yang sporty.
Seperti di jalanan menuju Lodji Londo Coffee yang sempit dan tidak rata, serta diapit sawah. Pemandangan indah seperti ini memang acap ada di pelosok, yang infrastrukturnya belum baik.
Kami menikmati kopi dan makan siang dengan pemandangan hamparan sawah luas di belakang cafe Lodji Londo. Uniknya, ada potret lukisan Sang Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno, yang hanya bisa dilihat sempurna menggunakan drone.
Lukisan sawah itu merupakan karya seniman Sidik Gunawan, yang tujuan awalnya dibuat untuk memperingati Bulan Bung Karno pada bulan Juni.
Kami juga sempat berbincang dengan pemilik Lodji Londo, Gunawan, yang membangun kastil untuk mengenang putrinya yang tutup usia pada 2013 silam. ”Putri saya bercita-cita ingin memiliki kastil sendiri,” katanya.
Kami lantas meminta izin untuk memotret All New Honda BR-V di depan kastil. Entah layak disebut hidden gem atau tidak, yang jelas kunjungan ke Lodji Londo Coffee memberi kesan tersendiri bagi kami.
Dharma Boutique Roastery
Kami kembali ke Semarang lewat jalur Pantura. Ini sengaja, untuk mengecek konsumsi BBM Mobil ini. Ternyata sangat irit. Di Multi-Information Display (MID), konsumsi BBM yang kami dapat antara 1:14 hingga 1:16 untuk rute kombinasi, yang menurut kami sangat irit. SINDOnews menuju ke Simpang Lima untuk mengambil foto, sebelum menuju ke pusat kota.
Lokasi berikutnya, Dharma Boutique Roastery, adalah hidden gem sesungguhnya di kota Semarang. Lokasinya di Wotgandul Barat, Semarang, benar-benar tersembunyi. Tidak ada nama atau penunjuk jalan.
Hanya ada pintu abu-abu besar, yang ketika dibuka terlihat halaman rumah yang sangat homey. Lalu, ada ruangan berisi biji kopi single originin yang sudah di-sangrai, alat sangrai kuno berusia 100 tahun, serta sebuah meja untuk menyeduh kopi.
Pemiliknya, Widayat Basuki Dharmowiyono, merupakan generasi ketiga pengelola toko kopi ini. Ia bercerita bahwa Dharma Boutique Roastery dulunya adalah pabrik kopi bernama Margo Redjo. Pabrik tua tersebut didirikan oleh Tan Tiong le (kakek Basuki) pada 1915.
Kami pun menikmati kopi dan mengobrol tentang kopi dan mobil dibawah hujan. Sementara di dalam seorang staff tengah menggiling biji kopi yang aromanya harum. Ah, perfect.
Malam itu memang hujan. Kami terburu-buru untuk masuk ke café karena lupa membawa payung. Sehingga lupa mengunci pintu. Disinilah Walk Away Auto Lock All New BR-V berfungsi. Mobil akan mengunci dengan sendirinya, sehingga lebih aman.
Ketika akan pulang, SINDOnews juga menggunakan Remote Engine Start untuk menyalakan mobil terlebih dulu. Bahkan fitur ini hampir selalu digunakan setiap kami berhenti untuk makan.
Baju kami basah, berkeringat. Juga cukup lelah karena beraktivitas sejak pagi. Tapi, terbayar dengan momen spesial ini. Mencari hidden gem memang butuh perjuangan.
Hujan lebat membuat ruas jalan yang kami lewati banjir cukup tinggi. Lagi-lagi, ground clearance 220 mm All New BR-V membuat kami tidak khawatir.
Keesokan harinya kami kembali ke Jakarta. Di perjalanan itu SINDOnews tidak banyak mengemudi. Tapi, lebih menikmati kenyamanan sebagai penumpang. Dan mobil ini memang nyaman.
Ruang kaki dan kepalanya lega. Banyak colokan listrik yang membuat penumpang tidak khawatir ngecas. Kompartemen untuk botol juga banyak yang penting untuk menjaga dehidrasi saat perjalanan jauh. Dan yang terpenting ruang kargonya yang luas. Sejak berangkat kami tidak ragu untuk membawa banyak barang. Mulai koper-koper, gimbal kamera, drone, dan masih banyak lagi.
Perjalanan penuh petualangan mencari hidden gem di Semarang dengan All New BR-V ini berlangsung tidak hanya nyaman, tapi juga sangat berkesan.
Memang istilah hidden gem saat ini mengalami sedikit pergeseran makna. Dulu, label hidden gem (permata tersembunyi) disematkan ke sebuah tempat yang betul-betul tersembunyi dari khalayak.
Misalnya, tersembunyi karena tempat itu susah dijangkau (jalan masuknya jelek atua sempit). Bisa juga tersembunyi lantaran tidak memiliki spanduk/identitas yang jelas sehingga hanya dikenal penduduk sekitar (word of mouth).
Atau, permata tersembunyi itu adalah tempat yang tidak terlalu “berkosmetik” alias tampil apa adanya karena memang karakternya sudah kuat. Misalnya, memiliki makanan yang amat lezat, warisan sejarah turun temurun, atau lokasi yang sangat indah.
Karena itu, kami sangat berhati-hati dalam mencari hidden gem ini di kota Semarang. Jangan sampai terjebak terlalu mudah menyematkan label “hidden gem” seperti sejumlah kreator di media sosial hanya agar konten videonya cepat populer. Padahal lokasinya tidak rahasia-rahasia amat atau sudah umum.
Kota Lama dan Simpang Lima
Tentu dua tempat ini bukan hidden gem. Tapi, tetap wajib dikunjungi saat bertandang ke Semarang. Tepatnya, setelah kami sarapan di Warung Pecel Bu Sumo di Jl. Kyai Saleh, Mugassari, Semarang. Pecelnya cukup enak dan ramai sekali di pagi hari.
Selanjutnya, SINDOnews bergegas menuju ke Kota Lama Semarang, kawasan cagar budaya dengan gedung-gedung tua dan bersejarah peninggalan Hindia Belanda yang berusia ratusan tahun.
Setelah melewati Pabrik Rokok Praoe Lajar, salah berbelok hingga masuk ke dalam gang sempit. Tapi, justru kami mendapat spot foto yang bagus. Karena kontras sekali antara elemen dekoratif arsitektur gedung-gedung kuno khas Eropa dengan jendela dan pintu besar serta langit-langit tinggi dengan desain modern All New BR-V.
SINDOnews menganggap desain All New BR-V ini timeless dan dewasa, dilihat dari sudut manapun tetap gagah dan keren. Bahkan, hingga 5 tahun lagi rasanya desain seperti ini akan tetap relevan.
Kami pun berputar-putar Kota Lama, melewati Gereja Blenduk, Taman Srigunting, Gedung Asuransi Jiwasraya, Gedung Bank Mandiri Mpu Tantular, Rumah Akar samping Gedung Jiwasraya, Gedung Oudetrap, hingga De Spiegel.
Lodji Londo Coffee
Perjalanan berikutnya adalah Lodji Londo Coffee. Memang agak abu-abu untuk menyebut Lodji Londo Coffee sebagai permata tersembunyi. Sebab, sudah banyak sekali ulasan video dan fotonya di TikTok dan Instagram. Yang jelas, menuju tempat ini bisa lewat 2 cara. Cara mudah dan tidak mudah. Cara mudahnya, lewat jalan raya Dr Wahidin-Perintis Kemerdekaan-Diponegoro-Sudirman.
Cara tidak mudahnya, lewat tol Tembalang-Ungaran lalu melewati jalur pedesaan. Nah, inilah alasan mengapa All New Honda BR-V cocok digunakan untuk mencari lokasi-lokasi hidden gem. Karena, pengemudi selalu siap dengan berbagai medan dan kondisi jalan tidak terduga.
Termasuk ketika peta Google Maps di layar headunit 7 inci yang terhubung lewat Android Auto meminta kami untuk masuk ke dalam perkampungan.
Kami dihadapkan pada kondisi jalanan pedesaan sempit, menanjak dengan elevasi cukup curam, serta berkelok. Bahkan, tersendat karena mobil harus bergantian masuk tikungan.
Disitulah mobil di depan kami terlihat sedikit gelagapan dan panik. Sementara, kami dengan santainya memanfaatkan Hill Start Assist untuk mencegah mobil mundur di tanjakan dan berbelok dengan nyaman.
All New Honda BR-V juga membuat kami percaya diri karena sangat agile. Di tanjakan, turunan, atau jalan tidak rata dan berlubang sekalipun.
Sehari sebelumnya kami dihadapkan pada jalanan curam dan penuh tanjakan dalam kondisi hujan untuk menuju peternakan kuda Nirwana Stable Semarang. Tapi, sama sekali tidak ada kendala karena bantingan dan manuver mobil ini sangat nyaman dan akurat. Suspensinya juga empuk (bahkan di baris kedua dan ketiga), tidak membuat penumpang di belakang terguncang-guncang.
Favorit SINDOnews tentu saja All New BR-V memiliki ciri khas fun to drive ala Honda. Mulai dari bodi roll yang minim saat bermanuver, suspendi dan handling enak dimana kita merasa memiliki kontrol lebih saat berkendara, dan tentu saja karakter yang sporty.
Seperti di jalanan menuju Lodji Londo Coffee yang sempit dan tidak rata, serta diapit sawah. Pemandangan indah seperti ini memang acap ada di pelosok, yang infrastrukturnya belum baik.
Kami menikmati kopi dan makan siang dengan pemandangan hamparan sawah luas di belakang cafe Lodji Londo. Uniknya, ada potret lukisan Sang Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno, yang hanya bisa dilihat sempurna menggunakan drone.
Lukisan sawah itu merupakan karya seniman Sidik Gunawan, yang tujuan awalnya dibuat untuk memperingati Bulan Bung Karno pada bulan Juni.
Kami juga sempat berbincang dengan pemilik Lodji Londo, Gunawan, yang membangun kastil untuk mengenang putrinya yang tutup usia pada 2013 silam. ”Putri saya bercita-cita ingin memiliki kastil sendiri,” katanya.
Kami lantas meminta izin untuk memotret All New Honda BR-V di depan kastil. Entah layak disebut hidden gem atau tidak, yang jelas kunjungan ke Lodji Londo Coffee memberi kesan tersendiri bagi kami.
Dharma Boutique Roastery
Kami kembali ke Semarang lewat jalur Pantura. Ini sengaja, untuk mengecek konsumsi BBM Mobil ini. Ternyata sangat irit. Di Multi-Information Display (MID), konsumsi BBM yang kami dapat antara 1:14 hingga 1:16 untuk rute kombinasi, yang menurut kami sangat irit. SINDOnews menuju ke Simpang Lima untuk mengambil foto, sebelum menuju ke pusat kota.
Lokasi berikutnya, Dharma Boutique Roastery, adalah hidden gem sesungguhnya di kota Semarang. Lokasinya di Wotgandul Barat, Semarang, benar-benar tersembunyi. Tidak ada nama atau penunjuk jalan.
Hanya ada pintu abu-abu besar, yang ketika dibuka terlihat halaman rumah yang sangat homey. Lalu, ada ruangan berisi biji kopi single originin yang sudah di-sangrai, alat sangrai kuno berusia 100 tahun, serta sebuah meja untuk menyeduh kopi.
Pemiliknya, Widayat Basuki Dharmowiyono, merupakan generasi ketiga pengelola toko kopi ini. Ia bercerita bahwa Dharma Boutique Roastery dulunya adalah pabrik kopi bernama Margo Redjo. Pabrik tua tersebut didirikan oleh Tan Tiong le (kakek Basuki) pada 1915.
Kami pun menikmati kopi dan mengobrol tentang kopi dan mobil dibawah hujan. Sementara di dalam seorang staff tengah menggiling biji kopi yang aromanya harum. Ah, perfect.
Malam itu memang hujan. Kami terburu-buru untuk masuk ke café karena lupa membawa payung. Sehingga lupa mengunci pintu. Disinilah Walk Away Auto Lock All New BR-V berfungsi. Mobil akan mengunci dengan sendirinya, sehingga lebih aman.
Ketika akan pulang, SINDOnews juga menggunakan Remote Engine Start untuk menyalakan mobil terlebih dulu. Bahkan fitur ini hampir selalu digunakan setiap kami berhenti untuk makan.
Baju kami basah, berkeringat. Juga cukup lelah karena beraktivitas sejak pagi. Tapi, terbayar dengan momen spesial ini. Mencari hidden gem memang butuh perjuangan.
Hujan lebat membuat ruas jalan yang kami lewati banjir cukup tinggi. Lagi-lagi, ground clearance 220 mm All New BR-V membuat kami tidak khawatir.
Keesokan harinya kami kembali ke Jakarta. Di perjalanan itu SINDOnews tidak banyak mengemudi. Tapi, lebih menikmati kenyamanan sebagai penumpang. Dan mobil ini memang nyaman.
Ruang kaki dan kepalanya lega. Banyak colokan listrik yang membuat penumpang tidak khawatir ngecas. Kompartemen untuk botol juga banyak yang penting untuk menjaga dehidrasi saat perjalanan jauh. Dan yang terpenting ruang kargonya yang luas. Sejak berangkat kami tidak ragu untuk membawa banyak barang. Mulai koper-koper, gimbal kamera, drone, dan masih banyak lagi.
Perjalanan penuh petualangan mencari hidden gem di Semarang dengan All New BR-V ini berlangsung tidak hanya nyaman, tapi juga sangat berkesan.
(dan)