Lumpuh Akibat Perang, Perusahaan Otomotif Rusia Tawarkan Pensiun Dini dengan Insentif Menarik

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 06:31 WIB
loading...
Lumpuh Akibat Perang, Perusahaan Otomotif Rusia Tawarkan Pensiun Dini dengan Insentif Menarik
Perusahaan otomotif Rusia AvtoVAZ menawarkan pekerja di salah satu fasilitas produksinya untuk pensiun diri secara sukarela dengan memberikan insentif keuangan menarik. Foto/Carscoops
A A A
MOSKOW - Perusahaan otomotif Rusia AvtoVAZ menawarkan pekerja di salah satu fasilitas produksinya untuk pensiun diri secara sukarela dengan memberikan insentif keuangan menarik. Langkah ini dilakukan karena produksi kendaraan lumpuh akibat kekurangan pasokan bahan baku dan sanksi ekonomi buntut dari perang Rusia Ukraina.

Para pekerja yang bersedia mengambil redundansi sukarela diberikan insentif sekitar 183.348 rubel atau USD3.100 (sekitar Rp47,2 juta) atau sekitar 4 kali gaji bulanan mereka. Sudah seminggu, produsen mobil terbesar Rusia yang sebelumnya dikenal dengan nama VAZ: Volzhsky Avtomobilny Zavod, meminta staf di situs Izhevsk untuk mencari pekerjaan baru di dalam perusahaan atau mengambil redundansi sukarela.

"AvtoVAZ menekankan bahwa perusahaan tidak berencana untuk melakukan PHK massal. Langkah-langkah pendukung yang diusulkan untuk tim adalah murni sukarela untuk setiap karyawan," demikian keterangan resmi AvtoVAS dikutip SINDOnews dari laman Carscoops, Sabtu (6/8/2022).



Pengumuman ini disampaikan tak lama setelah AvtoVAZ mengungkapkan akan memindahkan produksi Lada Vesta dari pabrik perakitan Izhevsk ke situs utamanya di kota Togliatti, sebuah situs yang mempekerjakan sekitar 42.000 orang. Pabrikan mobil hanya melanjutkan produksi beberapa model Lada di Togliatti pada Juni setelah menghentikan produksi karena kekurangan suku cadang elektronik tertentu.

Perusahaan juga mengirim 3.200 staf dari pabrik Izhevsk dengan cuti berbayar pada bulan Maret setelah tidak dapat meluncurkan kembali produksi Vesta di lokasi tersebut. Industri mobil Rusia telah lumpuh setelah negara itu menginvasi Ukraina dan kekuatan Barat memukulnya dengan serangkaian sanksi.

Wakil kepala departemen teknik otomotif dan kereta api kementerian, Tigran Parsadanyan, baru-baru ini mengatakan bahwa negara itu mengharapkan untuk menjual sekitar 750.000 mobil pada akhir tahun 2022, terjadi penurunan 51 persen dari tahun sebelumnya. Penjualan di bulan Mei sangat terpukul, turun 83,5 persen tahun-ke-tahun menjadi 24.268 kendaraan.

(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3325 seconds (0.1#10.140)