Ini Dia 3 Bus Buatan dalam Negeri yang Kini Tinggal Kenangan
loading...
A
A
A
PT INKA sebenarnya membuat 2 model sasis untuk layanan BRT Transjakarta, yaitu bus tunggal dan bus gandeng. Bus tunggalnya yaitu Inobus SGL 290 (4×2) A/T Series yang hanya dimiliki oleh Perum PPD.
Inobus SGL menggunakan mesin Doosan Infracore GL11K berbahan bakar gas dengan badan bus buatan Karoseri Laksana. PT INKA juga membuat sasis bus gandeng yaitu Inobus ATC-320 dengan mesin Cummins ISL G berkekuatan 320 HP berbahan bakar gas.
Badan bus dibuat oleh karoseri lokal yaitu Karoseri Laksana dan Karoseri Tri Sakti dengan desain bernama CityLine. Hanya saja Inobus sempat jadi sorotan ketika body bus patah di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur.
Beruntung tidak ada cedera dari penumpang bus yang berjumlah 40 orang tersebut. Dugaan awal, penyebab patahnya bus gandeng disebabkan adanya baut yang lepas karena muatan yang berlebih.
Tidak diketahui mengapa saat ini Inobus tidak lagi digunakan sebagai armada Transjakarta lagi. Hanya saja PT INKA tidak berhenti berinovasi. Brand Inobus justru kini telah hadir dengan energi terbarukan yakni listrik dengan nama E-Inobus.
Inobus SGL menggunakan mesin Doosan Infracore GL11K berbahan bakar gas dengan badan bus buatan Karoseri Laksana. PT INKA juga membuat sasis bus gandeng yaitu Inobus ATC-320 dengan mesin Cummins ISL G berkekuatan 320 HP berbahan bakar gas.
Badan bus dibuat oleh karoseri lokal yaitu Karoseri Laksana dan Karoseri Tri Sakti dengan desain bernama CityLine. Hanya saja Inobus sempat jadi sorotan ketika body bus patah di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur.
Beruntung tidak ada cedera dari penumpang bus yang berjumlah 40 orang tersebut. Dugaan awal, penyebab patahnya bus gandeng disebabkan adanya baut yang lepas karena muatan yang berlebih.
Tidak diketahui mengapa saat ini Inobus tidak lagi digunakan sebagai armada Transjakarta lagi. Hanya saja PT INKA tidak berhenti berinovasi. Brand Inobus justru kini telah hadir dengan energi terbarukan yakni listrik dengan nama E-Inobus.
(wsb)