Sejarah BMW, dari Produsen Mesin Pesawat Hingga Jadi Merek Mobil Mewah Paling Bernilai

Kamis, 01 September 2022 - 19:00 WIB
loading...
Sejarah BMW,  dari Produsen Mesin Pesawat Hingga Jadi Merek Mobil Mewah Paling Bernilai
Sejarah BMW yang mencapai 1 abad telah melewati berbagai sejarah penting dunia. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Sejarah BMW ternyata sangat unik karena dimulai sebagai produsen mesin pesawat dan kini berubah jadi merek mobil mewah paling bernilai. Ya, saat ini BMW memang dikenal sebagai produsen mobil mewah kelas atas. Interbrand bahkan memasukkan BMW di posisi 12 dalam daftar 100 merek paling bernilai di dunia.

Dalam daftar itu cuma ada empat merek otomotif yang berhasil masuk posisi 20 besar. Keempatnya adalah Toyota, Mercedes-Benz, BMW dan Tesla. Padahal saat ini jumlah merek mobil di dunia mencapai ratusan. Jadi bukan hal yang mudah untuk bisa dikatakan merek papan atas yang paling bernilai.

Dari segi nilai merek berdasarkan kinerja, BMW juga tak kalah mentereng. Interbrand pada 2021 memasukkan BMW dalam peringkat 12 dengan nilai merek sebesar USD41,631 miliar atau setara Rp617 triliun.

Angka yang sangat fantastis untuk sebuah perusahaan mobil yang justru inti bisnis awalnya bukanlah produk otomotif. Ya, Karl Rapp, pendiri Rapp-Motorenwerke GmbH tidak pernah berpikir perusahaan yang dia buat akan menjelma menjadi perusahaan otomotif yang sangat berpengaruh.

Untuk mencermati sejarah BMW sendiri akan terdiri dari beberapa periode. Pasalnya umur yang telah mencapai 106 tahun membuat BMW melewati berbagai masa-masa menarik sepanjang sejarah dunia.



Yuk cermati masa-masa yang pernah dilewati BMW , sebuah perusahaan yang awalnya membuat mesin pesawat yang menjelma menjadi salah satu merek otomotif paling bernilai di dunia.

1. Masa Perang Dunia I
Sejarah BMW, dari Produsen Mesin Pesawat Hingga Jadi Merek Mobil Mewah Paling Bernilai


Pada 1913, Karl Rapp mendirikan perusahaan Rapp-Motorenwerke GmbH. Perusahaan itu fokus membuat mesin-mesin pesawat untuk kebutuhan pesawat tempur Jerman. Mesin-mesin pesawat buatan Rapp-Motorenwerke GmbH itu jadi tulang punggung pesawat tempur tentara Prusia (Denmark, Austria, dan Prancis) selama Perang Dunia I.

Bisnis otomotif memang bukan jadi hal yang menarik kala itu. Pasalnya selain belum teruji, kemampuan daya jelajah mobil juga sangat terbatas mengingat infrastruktur jalan sangat tidak mendukung di era itu.

"Di masa-masa itu mobil belum jadi pilihan utama masyarakat. Banyak dari mereka yang ingin pergi jauh lewat darat menggunakan kereta," tulis BMW dalam situs resmi mereka.

Rapp-Motorenwerke GmbH mensuplai seluruh mesin buatan mereka ke produsen pesawat Jerman, Otto Flugmaschinefabrik.Hanya saja keterbatasan sumber daya manusia membuat Otto Flugmaschinefabrik kerepotan membuat pesawat terbang. Padahal tentara Prusia benar-benar butuh pesawat-pesawat tempur agar bisa menang dari Perang Dunia I.

Sayangnya, pemilik Otto Flugmaschinefabrik, Gustav Otto tidak bisa melakukan apa-apa. Alhasil pada 1916, produsen pesawat itu jatuh bangkrut dan langsung diambil alih oleh pemerintah Jerman.

Di saat yang bersamaan Karl Rapp juga melakukan perubahan besar-besaran. Tidak mau senasib seperti Gustav Otto, Karl Rapp mengubah perusahaan dari Rapp-Motorenwerke menjadi Bayerische Motoren Werke GmbH. Saat itu Karl Rapp membuat sebuah logo yang kita kenal sekarang, lingkaran biru dan putih dengan tiga huruf BMW di atasnya.

2. Beralih dari Mesin Pesawat ke Sepeda Motor
Sejarah BMW, dari Produsen Mesin Pesawat Hingga Jadi Merek Mobil Mewah Paling Bernilai


Perang Dunia I berakhir dan kebutuhan mesin pesawat tempur juga menurun. Bisnis pesawat terbang juga suram karena perjanjian versailles melarang Jerman memproduksi dan menjual mesin pesawat.

Dari situlah BMW perlu berimprovisasi agar selamat. Mereka akhirnya melihat peluang bisnis lain yang cukup menguntungkan yakni transportasi darat.

Jangan kaget, alih-alih membuat mobil, BMW justru memproduksi sepeda motor yang mereka namakan R32. Sepeda motor itu jadi ujian terberat buat BMW.

Pasalnya sebelum ganti nama jadi BMW, mereka terbiasa memproduksi mesin. Semuanya berubah ketika mereka membuat BMW R32. Seluruh proses manufaktur benar-benar harus dilakukan sendiri. Mulai dari mendesain motor, menyiapkan mesin, hingga memproduksi sepeda motor itu dalam bentuk utuh.

Hebatnya BMW R32 justru diterima dengan baik oleh pasar. . Motor yang menggunakan mesin 500cc 2 silinder dengan tenaga 8.5 tenaga kuda dengan transmisi 3 percepatan itu terjual 3.000 unit dalam waktu tiga tahun. Angka yang sangat fantastis kala itu.

Keberhasilan itu membuat BMW semakin berkembang dari segi bisnis. Mereka pun membeli fasilitas pabrik baru untuk membuat transportasi darat lainnya, mobil.

3. Era Produksi Mobil

Membuat mobil bukan perkara mudah buat BMW. Keberhasilan membuat sepeda motor BMW R32 tidak jadi jaminan buat mereka sukses membuat mobil.

Main aman, BMW akhirnya membeli lisensi mobil Inggris, Austin. Mereka meminta mobil Austin 7 bisa dijual di Jerman dengan logo BMW. Trik ini kerap dikenal sebagai Rebadge atau ganti logo yang juga masih sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan mobil lain hingga kini. Di Jerman nama Austin 7 berubah jadi BMW Dixi.

Rebadge itu tidak bertahan lama karena memang BMW akhirnya dapat dengan cepat memahami industri manufaktur otomotif. Mereka pun mulai tancap gas membuat mobil dengan tangan sendiri.

Sayangnya saat era keemasan mulai terlihat masa kegelapan justru datang bersamaan hadirnya sosok kontroversial bernama Adolf Hitler.

3. Masa Perang Dunia II
Sejarah BMW, dari Produsen Mesin Pesawat Hingga Jadi Merek Mobil Mewah Paling Bernilai


Sama seperti di masa Perang Dunia I, BMW akhirnya dipaksa untuk mendukung kebutuhan logistik tentara Jerman selama Perang Dunia II.

Mereka akhirnya kembali memproduksi mesin pesawat untuk angkatan udara Jerman (Luftwaffe). BMW mengembangkan 2 mesin pesawat tempur, yakni BMW 801, dan mesin jet BMW 003.

Hanya saja mereka tetap diizinkan untuk melanjutkan bisnis utama mereka, otomotif. Jadi selama Perang Dunia II BMW tetap menjalankan produksi mobil dan motor. Di masa-masa kelam itu BMW memproduksi beberapa mobil, yakni BMW 3/15PS (Dixi), BMW 3/20PS, BMW 303, BMW 321, dan BMW 335. BMW juga menginisiasi produk mobil sport mereka, yaitu BMW 327 dan BMW 328.



4. Usai Perang Dunia II
Sejarah BMW, dari Produsen Mesin Pesawat Hingga Jadi Merek Mobil Mewah Paling Bernilai


Setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945, BMW sekali lagi menghentikan produksi mesin pesawat. Hanya saja kiprah mereka membantu Adolf Hitler selama Perang Dunia II menghadirkan konsekwensi berat.

BMW dilarang untuk memproduksi kendaraan, baik mobil maupun motor. Apalagi pabrik BMW yang berada di Munich hancur akibat ledakan bom imbas Perang Dunia II.

Selama pelarangan ini, BMW sempat memproduksi perkakas alat rumah tangga seperti panci dan wajan. Selain itu, BMW juga memproduksi sepeda selama larangan tersebut diberlakukan.

Pada akhir dekade 40-an, larangan produksi tersebut dicabut dan BMW diperbolehkan memproduksi kendaraan bermotor. Perlu waktu sekitar 4 tahun bagi BMW untuk kembali memproduksi mobil. Selama dekade 50-an, BMW memproduksi 4 model, yaitu BMW 502, BMW 600, dan BMW 507. Selain itu, BMW sempat memproduksi mobil roda 3 kecil yang dinamakan Isetta.

5. Masa Krisis Hampir Bangkrut
Sejarah BMW, dari Produsen Mesin Pesawat Hingga Jadi Merek Mobil Mewah Paling Bernilai


BMW sempat mengalami kondisi keuangan yang sulit karena terlilit hutang dan penjualan yang menurun sejak pertengahan tahun 1950-an. Produk BMW yang sukses pada saat itu hanya Isetta, sementara produk lain tidak laku karena terlalu mahal. BMW kemudian mampu keluar dari krisis pada tahun 1960 setelah industrialis asal Jerman, Herbet Quandt menjadi pemegang saham mayoritas BMW.

Dibawah kendali keluarga Quandt, BMW melanjutkan produksi mobil-mobil kecil seperti sedan kecil BMW 700. BMW melakukan pengembangan teknologi untuk produk-produknya, seperti penerapan rem cakram di roda depan, penerapan suspensi independen, dan pengaplikasian timing belt pada camshaft.

Inovasi bisnis yang dilakukan keluarga Quandt akhirnya membuat BMW jadi raksasa otomotif yang menggurita. BMW kini tidak sekadar menghasilkan mobil-mobil BMW. Mereka juga kini memegang seluruh brand otomotif berpengaruh di dunia seperti Rolls-Royce dan MINI.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0514 seconds (0.1#10.140)