Korban Baru Perang Rusia, Toyota Akhirnya Resmi Tutup Pabrik
loading...
A
A
A
RUSIA - Toyota akhirnya menutup pabrik mereka yang ada di Rusia setelah sudah lama vakum sejak Maret 2022 lalu. Saat itu Toyota terpaksa menghentikan produksi mobil karena kekurangan pasokan komponen serta adanya pembatasan peraturan impor terhadap Rusia.
Hal itu terjadi karena Uni Eropa menghukum Rusia dengan memberikan embargo ekonomi akibat invasi ke Ukraina. Alhasil banyak aktivitas produksi di negeri yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu berhenti.
Selama Maret 2022 seluruh karyawan yang ada di pabrik Toyota itu sama sekali tidak beraktivitas. Uniknya waktu itu perusahaan mobil asal Jepang itu belum memutuskan untuk menutup pabrik.
Sayangnya perang Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut sehingga memaksa Toyota menutup pabrik mereka. Penutupan pabrik Toyota disebut Autoblog diumumkan oleh Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia baru-baru ini.
Menurut Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, Toyota berjanji untuk memenuhi seluruh kewajiban dan hak para buruh pabrik tersebut. Selain itu mereka juga berjanji akan tetap menyediakan suku cadang dan layanan purna jual untuk produk Toyota dan Lexus di Rusia meski sudah angkat kaki dari Rusia.
Saat ini pemerintah Rusia tengah memikirkan langkah baru dalam memanfaatkan pabrik Toyota yang tutup itu. Hanya saja mereka juga mempertimbangkan menjual pabrik yang memproduksi mobil Toyota Camry dan Toyota RAV4 itu ke pihak swasta.
Hal ini berbeda dengan pabrik Renault di Rusia yang justru langsung dinasionalisasi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Hanya saja hal itu dimungkinkan karena perusahaan mobil Rusia, AvtoVaz memiliki sejumlah saham di Renault.
Alhasil begitu Renault angkat kaki, Rusia langsung membeli seluruh saham yang dilepas oleh perusahaan mobil asal Prancis itu.
Hal itu terjadi karena Uni Eropa menghukum Rusia dengan memberikan embargo ekonomi akibat invasi ke Ukraina. Alhasil banyak aktivitas produksi di negeri yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu berhenti.
Selama Maret 2022 seluruh karyawan yang ada di pabrik Toyota itu sama sekali tidak beraktivitas. Uniknya waktu itu perusahaan mobil asal Jepang itu belum memutuskan untuk menutup pabrik.
Sayangnya perang Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut sehingga memaksa Toyota menutup pabrik mereka. Penutupan pabrik Toyota disebut Autoblog diumumkan oleh Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia baru-baru ini.
Menurut Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, Toyota berjanji untuk memenuhi seluruh kewajiban dan hak para buruh pabrik tersebut. Selain itu mereka juga berjanji akan tetap menyediakan suku cadang dan layanan purna jual untuk produk Toyota dan Lexus di Rusia meski sudah angkat kaki dari Rusia.
Saat ini pemerintah Rusia tengah memikirkan langkah baru dalam memanfaatkan pabrik Toyota yang tutup itu. Hanya saja mereka juga mempertimbangkan menjual pabrik yang memproduksi mobil Toyota Camry dan Toyota RAV4 itu ke pihak swasta.
Hal ini berbeda dengan pabrik Renault di Rusia yang justru langsung dinasionalisasi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Hanya saja hal itu dimungkinkan karena perusahaan mobil Rusia, AvtoVaz memiliki sejumlah saham di Renault.
Alhasil begitu Renault angkat kaki, Rusia langsung membeli seluruh saham yang dilepas oleh perusahaan mobil asal Prancis itu.
(wsb)