Cara Memperbaiki Peredam Kejut yang Sudah Lemah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cara memperbaikin peredam kejut yang sudah lemah ada berbagai cara. Peredam kejut atau biasa disebut dengan shockbreaker merupakan sistem yang berfungsi untuk meredam getaran ketika kendaraan melewati jalanan tidak merata.
Dengan adanya peredam kejut ini gerak ayun naik turun badan kendaraan diperlambat sehingga menjadi lembut dan tidak mengejut. Hal inilah yang membuat pengguna kendaraan tidak dapat merasakan getaran yang ditimbulkan.
Dari fungsi shockbreaker tersebut menandakan bahwa peredam kejut memiliki peran penting yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan para pengguna kendaraan.
Jadi tak heran jika sistem ini menjadi perhatian utama untuk dilakukan pengecekan secara rutin.
Namun perlu diketahui bahwa penggunaan shockbreaker tentunya memiliki masa pakai, biasanya untuk kendaran yang sering dipakai sehari-hari shockbreaker dapat bertahan 4 hingga 5 tahun. Sementara jika kendaraan jarang dipakai atau hanya untuk melalui jalanan merata shockbreaker mampu bertahan hingga 10 tahun.
Shockbreaker yang sering dipakai pada jalanan tidak merata dengan jangka lama tentunya membuat sistem ini melemah dan rusak, akibatnya sistem tidak mampu meredam getaran sehingga penggunanya dapat terpental ketika melewati jalanan bebatuan.
Adapun tanda yang dapat dirasakan pengguna apabila peredam kejut ini mulai melemah, diantaranya:
- Guncangan yang berlebihan, ketika kendaraan melewati jalanan bebatuan atau berlubang membuat pengguna jadi terpental-pental tidak stabil. Hal ini juga dapat merusak ban atau perangkat di bawa kendaraan lainnya.
- Suara berisik, suara berisik yang berasal dari arah belakang kendaraan menjadi tanda sistem ini tidak berfungsi lagi.
- Oli shockbreaker yang rembes keluar, jika shockbreaker sudah melemah minyak yang keluar akan semakin banyak sehingga minyak di dalam shockbreaker akan cepat habis dan menyebabkan shockbreaker rusak karena tidak berfungsi dengan baik.
Dengan adanya peredam kejut ini gerak ayun naik turun badan kendaraan diperlambat sehingga menjadi lembut dan tidak mengejut. Hal inilah yang membuat pengguna kendaraan tidak dapat merasakan getaran yang ditimbulkan.
Dari fungsi shockbreaker tersebut menandakan bahwa peredam kejut memiliki peran penting yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan para pengguna kendaraan.
Jadi tak heran jika sistem ini menjadi perhatian utama untuk dilakukan pengecekan secara rutin.
Namun perlu diketahui bahwa penggunaan shockbreaker tentunya memiliki masa pakai, biasanya untuk kendaran yang sering dipakai sehari-hari shockbreaker dapat bertahan 4 hingga 5 tahun. Sementara jika kendaraan jarang dipakai atau hanya untuk melalui jalanan merata shockbreaker mampu bertahan hingga 10 tahun.
Shockbreaker yang sering dipakai pada jalanan tidak merata dengan jangka lama tentunya membuat sistem ini melemah dan rusak, akibatnya sistem tidak mampu meredam getaran sehingga penggunanya dapat terpental ketika melewati jalanan bebatuan.
Adapun tanda yang dapat dirasakan pengguna apabila peredam kejut ini mulai melemah, diantaranya:
- Guncangan yang berlebihan, ketika kendaraan melewati jalanan bebatuan atau berlubang membuat pengguna jadi terpental-pental tidak stabil. Hal ini juga dapat merusak ban atau perangkat di bawa kendaraan lainnya.
- Suara berisik, suara berisik yang berasal dari arah belakang kendaraan menjadi tanda sistem ini tidak berfungsi lagi.
- Oli shockbreaker yang rembes keluar, jika shockbreaker sudah melemah minyak yang keluar akan semakin banyak sehingga minyak di dalam shockbreaker akan cepat habis dan menyebabkan shockbreaker rusak karena tidak berfungsi dengan baik.