Biar Tidak Menyesal, Jangan Anggap Enteng Flushing Oli Matik

Kamis, 29 September 2022 - 21:30 WIB
loading...
Biar Tidak Menyesal, Jangan Anggap Enteng Flushing Oli Matik
Transmisi otomatis di mobil matik membutuhkan perawatan khusus termasuk penggantian oli matik yang terjadwal. Foto/DOK. PTPL
A A A
JAKARTA - Perawatan mobil transmisi matik tidak boleh sembarangan. Jangan anggap enteng flushing oli matik jika tidak ingin menyesal. Perawatan untuk mobil matik memang sangat berbeda dengan mobil manual. Cara merawat mobil matic biar awet bisa dimulai dengan memahami cara kerja transmisi itu sendiri. Anda juga harus mengenali tanda-tanda jika transmisi matik di mobil mulai bermasalah.

Mendeteksi gejala kerusakan pada mobil transmisi matik memang lebih rumit dibanding transmisi manual. Oleh karena itu, disarankan bagi para pemilik mobil matik untuk lebih memberikan perhatian ekstra dalam merawat mobilnya agar tak cepat rusak.

Jadi bagi pengguna mobil matik, diharapkan selalu rutin melakukan pengecekan terhadap transmisi , terutama mengganti oli transmisi sesuai dengan anjuran pabrikan mobil. Jika sudah mulai ada tanda-tanda seperti di atas, sebaiknya langsung membawa mobil ke bengkel agar cepat teratasi.

Pada perawatan berkala mobil bertransmisi matik, akan dilakukan pengecekan oli transmisi setiap 20.000 kilometer. Jika ditemukan kekurangan pada oli transmisi ini sebaiknya segera ditambah untuk menghindari terjadinya kerusakan pada sistem transmisi.

Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) mengatakan sistem transmisi mobil matik juga bisa mengalami keausan. Imbasnya akan ada partikel misalkan kotoran seperti debu halus yang merupakan produk keausan tersebut.



Biar Tidak Menyesal, Jangan Anggap Enteng Flushing Oli Matik


"Lama kelamaan debu ini akan bisa mengubah properties Pelumas seperti viskositas, warna, dan lain-lain. Contohnya warna, apabila oli matik menjadi lebih gelap ada baiknya transmisi matik melakukan flushing atau pengurasan oli secara total,” jelas Brahma Putra Mahayana.

Hal lain yang menjadi penyebab oli matik rusak adalah adanya oksidasi pada Pelumas itu sendiri, dimana oksidasi ini akan menghasilkan zat yang kita kenal sebagai varnish. Pada transmisi matik varnish yg berlebih akan mengganggu kinerja dari system transmisi matik, terutama pada fitur perpindahan gigi otomatisnya.

Untuk itu dianjurkan pada pemilik mobil matik untuk melakukan penggantian oli sesuai rekomendasi pabrikan. Penggantian pelumas ini dilakukan agar sistem transmisi tetap terlumasi dengan baik, karena pelumas juga memiliki masa pakai yang akan berkurang fungsinya seiring waktu pemakaian. Ketika melakukan penggantian oli transmisi, gunakanlah oli yang memang direkomendasikan oleh pabrikan mobil.

Selain melihat dari kondisi oli matiknya juga bisa dengan melakukan perhitungan jarak yang ditempuh. Untuk mobil yang biasa digunakan di kota yang banyak dijumpai macet seperti Jakarta, Brahma menyarankan untuk melakukan flushing atau kuras oli matik di kelipatan 20.000 Km sampai 25.000 Km.



Biar Tidak Menyesal, Jangan Anggap Enteng Flushing Oli Matik


“Untuk flushing ini dibutuhkan oli matik yang lebih banyak, karena oli lama dikuras kemudian dimasukkan oli baru dan kemudian dikuras lagi. Sampai warna oli yang keluar kembali bening lagi, baru terakhir dimasukkan oli matik yang baru,” bebernya.

Saat ini PT Pertamina Lubricants sendiri memiliki oli untuk transmisi matik yang dikembangkan untuk mobil bertransmisi otomatis yang disesuaikan dengan suhu dan kondisi di Indonesia.

Pertamina ATF adalah pelumas transmisi otomatis multifungsi berkualitas tinggi yang diformulasikan dari bahan dasar sintetik dan aditif selektif. Pelumas Pertamina ATF ini dibanderol dengan harga Rp62.000.

“Pelumas ini direkomendasikan untuk transmisi otomatis semua jenis kendaraan modern saat ini, dan juga untuk sistem hidrolik seperti power steering,” pungkas Brahma.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1962 seconds (0.1#10.140)