4 Cara Menjaga Usia Baterai Mobil Listrik Agar Tetap Awet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sama seperti smartphone , mobil listrik juga menggunakan baterai yang perlu dijaga dan dirawat. Ini penting, sebab melansir data dari Kementerian Perhubungan, ada 1.656 unit mobil listrik yang sudah beroperasi di Indonesia. Maka, sudah seharusnya konsumen tahu bagaimana menjaga baterai mobil listrik agar tetap awet.
Nah, Head of Before Service Department, PT Hyundai Motors Indonesia Putra Samiaji memberikan tips bagaimana menjaga baterai mobil listrik agar tahan lama, berikut diantaranya:
1. Jangan Terlalu Sering Ngecas di SPKLU
Pemerintah menargetkan jumlah SPKLU yang terbangun mencapai 3.860 unit pada 2025 dan 31.900 unit hingga 2031. Kedepannya pengguna mobil listrik akan sangat mudah untuk ngecas mobil listriknya di luar rumah. Meski demikian, Putra mengimbau konsumen untuk tidak terlalu sering ngecas mobil listrik mereka di SPKLU jika ingin usia baterai lebih awet.
“Gunakan SPKLU ketika memang sedang bepergian ke luar kota atau dalam kondisi darurat. Jangan gunakan DC fast charging di SPKLU terlalu sering,” ujarnya.
Fast charging di SPKLU sendiri sangat beragam, mulai 50 kiloWatt (kW), 100 kW, hingga 150 kW. Untuk SPKLU berdaya 150 kW bisa mengisi baterai IONIQ 5 dari 0-100 persen dalam waktu 1 jam.
Untuk menunjang sarana pengisian daya baterai mobil listrik, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memiliki fasilitas Hyundai EV Charging Station di sejumlah titik lokasi strategis. Seperti yang terletak di Senayan Park dan Hyundai Driving Experience SCBD, Jakarta Selatan. Sarana pengisian daya mobil listrik HMID sendiri sudah lebih dari 200 di seluruh Indonesia.
2. Ngecas di Rumah Lebih Baik
Putra merekomendasikan konsumen untuk ngecas mobil listrik mereka di rumah karena lebih sehat untuk baterai. Walau, memang butuh waktu lebih lama.
Putra menyebut IONIQ 5 buth waktu 5 jam (Prime Standard Range dan Signature Standard Range) atau 6 jam (Prime Longe Range dan Signature Long Range) untuk pengisian daya hingga 100 persen menggunakan wall charger atau AC charger.
“Ngecas di rumah lebih bagus, karena dayanya tidak besar. Hanya sekitar 7 kW-10 kW saja. Lebih sehat bagi baterai,” katanya.
3. Efisiensi Berkendara
Mobil listrik seperti IONIQ 5 memang sangat menyenangkan untuk dikendarai. Sebab, torsinya sangat besar. Yakni 350 Nm. Akselerasinya pun “ngejambak”.
Namun, Putra mengingatkan agar konsumen tidak terlalu seru berkendara hingga menyadari bahwa baterai mobil tinggal sedikit, sehingga akan kerepotan. ”Biasanya fase honeymoon memang seperti itu. Tapi, setelah lewat, konsumen akan mulai mengemudi dengan santai dan normal,” katanya.
4. Melakukan Perawatan Mobil Listrik Secara Berkala
Meski komponen mobil listrik lebih sedikit dibanding mobil ICE, tetap saja perawatan rutin harus dilakukan. ”Misalnya mengecek tekanan ban hingga servis berkala,” ungkapnya.
Putra menyebut bahwa Hyundai memberikan berbagai layanan purnajual untuk pengguna. Mulai layanan Before Service, ketersediaan suku cadang, dan Hyundai Assurance Program.
Layanan Before Service, misalnya, memungkinkan pelanggan mengetahui semua perawatan yang diperlukan untuk kendaraan mereka lebih awal sebelum mereka melakukan layanan reguler, sehingga mereka dapat menerima hasil dan layanan perawatan yang lebih maksimal ketika saatnya tiba.
”Perawatan kendaraan yang mulai dari baru akan dikawal sehingga mobil tetap awet dan prima,” ungkapnya.
Nah, Head of Before Service Department, PT Hyundai Motors Indonesia Putra Samiaji memberikan tips bagaimana menjaga baterai mobil listrik agar tahan lama, berikut diantaranya:
1. Jangan Terlalu Sering Ngecas di SPKLU
Pemerintah menargetkan jumlah SPKLU yang terbangun mencapai 3.860 unit pada 2025 dan 31.900 unit hingga 2031. Kedepannya pengguna mobil listrik akan sangat mudah untuk ngecas mobil listriknya di luar rumah. Meski demikian, Putra mengimbau konsumen untuk tidak terlalu sering ngecas mobil listrik mereka di SPKLU jika ingin usia baterai lebih awet.
“Gunakan SPKLU ketika memang sedang bepergian ke luar kota atau dalam kondisi darurat. Jangan gunakan DC fast charging di SPKLU terlalu sering,” ujarnya.
Fast charging di SPKLU sendiri sangat beragam, mulai 50 kiloWatt (kW), 100 kW, hingga 150 kW. Untuk SPKLU berdaya 150 kW bisa mengisi baterai IONIQ 5 dari 0-100 persen dalam waktu 1 jam.
Untuk menunjang sarana pengisian daya baterai mobil listrik, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memiliki fasilitas Hyundai EV Charging Station di sejumlah titik lokasi strategis. Seperti yang terletak di Senayan Park dan Hyundai Driving Experience SCBD, Jakarta Selatan. Sarana pengisian daya mobil listrik HMID sendiri sudah lebih dari 200 di seluruh Indonesia.
2. Ngecas di Rumah Lebih Baik
Putra merekomendasikan konsumen untuk ngecas mobil listrik mereka di rumah karena lebih sehat untuk baterai. Walau, memang butuh waktu lebih lama.
Putra menyebut IONIQ 5 buth waktu 5 jam (Prime Standard Range dan Signature Standard Range) atau 6 jam (Prime Longe Range dan Signature Long Range) untuk pengisian daya hingga 100 persen menggunakan wall charger atau AC charger.
“Ngecas di rumah lebih bagus, karena dayanya tidak besar. Hanya sekitar 7 kW-10 kW saja. Lebih sehat bagi baterai,” katanya.
3. Efisiensi Berkendara
Mobil listrik seperti IONIQ 5 memang sangat menyenangkan untuk dikendarai. Sebab, torsinya sangat besar. Yakni 350 Nm. Akselerasinya pun “ngejambak”.
Namun, Putra mengingatkan agar konsumen tidak terlalu seru berkendara hingga menyadari bahwa baterai mobil tinggal sedikit, sehingga akan kerepotan. ”Biasanya fase honeymoon memang seperti itu. Tapi, setelah lewat, konsumen akan mulai mengemudi dengan santai dan normal,” katanya.
4. Melakukan Perawatan Mobil Listrik Secara Berkala
Meski komponen mobil listrik lebih sedikit dibanding mobil ICE, tetap saja perawatan rutin harus dilakukan. ”Misalnya mengecek tekanan ban hingga servis berkala,” ungkapnya.
Putra menyebut bahwa Hyundai memberikan berbagai layanan purnajual untuk pengguna. Mulai layanan Before Service, ketersediaan suku cadang, dan Hyundai Assurance Program.
Baca Juga
Layanan Before Service, misalnya, memungkinkan pelanggan mengetahui semua perawatan yang diperlukan untuk kendaraan mereka lebih awal sebelum mereka melakukan layanan reguler, sehingga mereka dapat menerima hasil dan layanan perawatan yang lebih maksimal ketika saatnya tiba.
”Perawatan kendaraan yang mulai dari baru akan dikawal sehingga mobil tetap awet dan prima,” ungkapnya.
(dan)