Ini 4 Rekomendasi Oli untuk Mobil MPV yang Bikin Perjalanan Jadi Lebih Nyaman
loading...
A
A
A
Hal pertama yang harus Anda pahami sebelum memilih oli mesin untuk mobil MPV adalah mengetahui spesifikasi mesin. Anda bisa membuka buku manual atau mencari tahu lewat online dan menemukan jenis oli yang cocok di sana.
2. Cek Kekentalan Oli dan Kodenya
Untuk mengetahui kekentalan oli, Anda bisa memeriksa kode SAE (Society of Automotive Engineer) yang kemudian diikuti oleh deretan angka di belakangnya, seperti 5W-50, 15W-50M 15W-40, dan yang lainnya. Cara membaca kode ini adalah dengan memperhatikan huruf ‘W’ yang terdapat di belakang angka awal merupakan singkatan dari ‘Winter’.
Misalnya, kode SAE 15W-50 artinya oli tersebut memiliki SAE 15 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 di kondisi suhu panas. Yang artinya oli tersebut sudah mampu memberikan perlindungan dari mesin dinyalakan hingga mesin berada di suhu tinggi.
Selain kode tersebut perhatikan juga jenis mesin mobil yang biasa dilengkapi dengan istilah VVT, VVTi dll. Pada jenis mobil tersebut cocok dengan oli dengan kekentalan 10/40 atau 5/30. Hindari memberikan oli dengan kekentalan 20/50 pada mesin-mesin tersebut karena terlalu kental.
3. Bahan Dasar Oli
Oli mesin terbagi jadi dua jenis yaitu mineral dan sintetis. Masing-masing jenis oli memiliki karakter yang berbeda. Oli mobil terbagi dalam dua jenis dengan karakter yang berbeda, yakni mineral dan sintetis. Kedua jenis oli tersebut memiliki karakter yang berbeda.
Oli mineral berasal dari ekstrak minyak bumi dengan molekul alami yang baik untuk merawat mesin mobil. Sementara oli sintetis adalah oli mesin yang terbuat dari dari bahan kimia. Oli sintetis biasanya cocok untuk mesin-mesin canggih seperti mesin turbo. Supercharger, DOHC dan lain-lain yang membutuhkan pelumas berteknologi tinggi agar bisa menghasilkan performa maksimal.
4. Pilih Oli yang Memiliki Sertifikasi
2. Cek Kekentalan Oli dan Kodenya
Untuk mengetahui kekentalan oli, Anda bisa memeriksa kode SAE (Society of Automotive Engineer) yang kemudian diikuti oleh deretan angka di belakangnya, seperti 5W-50, 15W-50M 15W-40, dan yang lainnya. Cara membaca kode ini adalah dengan memperhatikan huruf ‘W’ yang terdapat di belakang angka awal merupakan singkatan dari ‘Winter’.
Misalnya, kode SAE 15W-50 artinya oli tersebut memiliki SAE 15 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 di kondisi suhu panas. Yang artinya oli tersebut sudah mampu memberikan perlindungan dari mesin dinyalakan hingga mesin berada di suhu tinggi.
Selain kode tersebut perhatikan juga jenis mesin mobil yang biasa dilengkapi dengan istilah VVT, VVTi dll. Pada jenis mobil tersebut cocok dengan oli dengan kekentalan 10/40 atau 5/30. Hindari memberikan oli dengan kekentalan 20/50 pada mesin-mesin tersebut karena terlalu kental.
3. Bahan Dasar Oli
Oli mesin terbagi jadi dua jenis yaitu mineral dan sintetis. Masing-masing jenis oli memiliki karakter yang berbeda. Oli mobil terbagi dalam dua jenis dengan karakter yang berbeda, yakni mineral dan sintetis. Kedua jenis oli tersebut memiliki karakter yang berbeda.
Oli mineral berasal dari ekstrak minyak bumi dengan molekul alami yang baik untuk merawat mesin mobil. Sementara oli sintetis adalah oli mesin yang terbuat dari dari bahan kimia. Oli sintetis biasanya cocok untuk mesin-mesin canggih seperti mesin turbo. Supercharger, DOHC dan lain-lain yang membutuhkan pelumas berteknologi tinggi agar bisa menghasilkan performa maksimal.
4. Pilih Oli yang Memiliki Sertifikasi