Ini Jawaban Para Sopir Soal Tulisan Lucu dan Menggelitik di Body Truk
loading...
A
A
A
Senada dengan Ali Sadikin, Dani anggota CMIC Koridor Tulungagung mengaku tidak punya niatan khusus dari tulisan-tulisan yang ada di body truk miliknya. Tidak mau berbohong, dia mengaku sekadar ikut-ikutan teman sesama sopir yang bikin tulisan di body truk.
Awalnya dia ingin tampil beda dengan tulisan yang dibuat-buat. Namun pada akhirnya dia lebih memilih tulisan yang lebih dekat dengan kehidupannya sehari-hari. Mulai dari kesedihan, kegembiraan, keluarga, hingga wanita.
Dia akhirnya berimprovisasi sendiri memberikan tulisan unik di truk kesayangannya. "Kapor barus ning jero kutang. Kerjo terus nggo bayar utang." Setidaknya tulisan itu menurut dia mewakili dirinya yang harus kerja keras banting tulang menyambung hari demi hari mengendarai sopir truk. Dari situ juga dia terus terpacu untuk terus bekerja tanpa banyak mengeluh.
![Ini Jawaban Para Sopir Soal Tulisan Lucu dan Menggelitik di Body Truk]()
"Jadinya ya kalau enggak kerja ya enggak bisa apa-apa," katanya serius.
Dani mengaku merogoh kocek pribadi untuk membuat tulisan di truk. Umumnya biaya yang dihabiskan mencapai Rp700.000 per tulisan. "Jadi kalau ada beberapa tulisan di bagian lain ya nambah lagi bayarnya," terang Dani.
Keresahan-keresahan sopir truk tersebut dalam memandang kehidupan diamini oleh Fiki, Gubernur CMIC Jawa Timur. Menurutnya hidup di jalan membuat para sopir jadi lebih sering melihat permasalahan hidup dengan cara yang berbeda.
Kegalauan itu akhirnya ditumpahkan tidak hanya pada sesama rekan sopir tapi juga kendaraan yang menemani mereka setiap hari. Jadi jangan heran jika tulisan-tulisan di body truk sangat bervariasi.
Menurut Fiki itu semua tergantung dari para sopir dalam melihat kehidupannya sendiri. "Kalau yang membaca merasa ada hubungannya ya karena memang sopir truk itu juga sama seperti orang lainnya," jelas Fiki.
Awalnya dia ingin tampil beda dengan tulisan yang dibuat-buat. Namun pada akhirnya dia lebih memilih tulisan yang lebih dekat dengan kehidupannya sehari-hari. Mulai dari kesedihan, kegembiraan, keluarga, hingga wanita.
Dia akhirnya berimprovisasi sendiri memberikan tulisan unik di truk kesayangannya. "Kapor barus ning jero kutang. Kerjo terus nggo bayar utang." Setidaknya tulisan itu menurut dia mewakili dirinya yang harus kerja keras banting tulang menyambung hari demi hari mengendarai sopir truk. Dari situ juga dia terus terpacu untuk terus bekerja tanpa banyak mengeluh.
.jpg)
"Jadinya ya kalau enggak kerja ya enggak bisa apa-apa," katanya serius.
Dani mengaku merogoh kocek pribadi untuk membuat tulisan di truk. Umumnya biaya yang dihabiskan mencapai Rp700.000 per tulisan. "Jadi kalau ada beberapa tulisan di bagian lain ya nambah lagi bayarnya," terang Dani.
Keresahan-keresahan sopir truk tersebut dalam memandang kehidupan diamini oleh Fiki, Gubernur CMIC Jawa Timur. Menurutnya hidup di jalan membuat para sopir jadi lebih sering melihat permasalahan hidup dengan cara yang berbeda.
Kegalauan itu akhirnya ditumpahkan tidak hanya pada sesama rekan sopir tapi juga kendaraan yang menemani mereka setiap hari. Jadi jangan heran jika tulisan-tulisan di body truk sangat bervariasi.
Menurut Fiki itu semua tergantung dari para sopir dalam melihat kehidupannya sendiri. "Kalau yang membaca merasa ada hubungannya ya karena memang sopir truk itu juga sama seperti orang lainnya," jelas Fiki.
Explore More