Produksi Kendaraan Listrik Indonesia Ditarget 4 Juta Unit di 2035, Sekarang Cuma 30 Ribuan

Sabtu, 10 Desember 2022 - 22:39 WIB
loading...
Produksi Kendaraan Listrik Indonesia Ditarget 4 Juta Unit di 2035, Sekarang Cuma 30 Ribuan
Selama 13 tahun kedepan, Indonesia menargetkan akan mendorong prodiksi kendaraan listrik. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia agaknya sangat serius terhadap elektrifikasi . Targetnya pada 2035 atau 13 tahun lagi, produksi kendaraan listrik lokal mencapai 4 juta unit.

Saat ini, meski sudah cukup banyak digaungkan, tapi minat masyarakat terhadap kendaraan listrik belum terlalu tinggi.

Alasannya beragam, mulai kepercayaan terhadap merek, fitur, ketersediaan infrastruktur, kualitas, hingga harga.

Jumlah total volume penjualan wholesale mobil listrik jenis battery electric vehicle (BEV) di pasar domestik selama Januari-September 2022 hanya mencapai 3.801 unit (data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia/Gaikindo).

Produksi Kendaraan Listrik Indonesia Ditarget 4 Juta Unit di 2035, Sekarang Cuma 30 Ribuan

Touring motor listrik. Foto: dok Sindonews

Sementara, total jumlah penjualan motor listrik di Tanah air sepanjang Januari hingga September 2022 hanya 28 ribu unit (data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI).

Artinya, PR-nya masih sangat besar untuk mencapai angka 4 juta unit dalam 13 tahun. Tapi, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini sejumlah regulasi yang dikeluarkan Kemenperin bisa mendorong pertumbuhan Kendaraan Bermotor Listrik Brbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

“Melalui ekosistem yang telah kami siapkan, diharapkan target produksi KBLBB pada 2035 mampu memproduksi 1 juta mobil (listrik). Sedangkan untuk kendaraan roda dua diharapkan Indonesia mampu memproduksi minimum 3,2 juta motor listrik,” kata Menperin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI seperti dilansir dalam kanal YouTube Komisi VII DPR RI.

Dikatakan Menperin, 1 juta unit mobil listrik yang beredar di jalan akan mengurangi 12,5 juta barel bahan bakar dan mengurangi 4,6 juta ton CO2.
Sedangkan 3,2 unit motor listrik akan mengurangi pemaikaian 4 juta barel bahan bakar dan 1,4 juta ton CO2.

Sejumlah regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemenperin adalah Permenperin Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Emisi Karbon Rendah.

Lalu ada Permenperin Nomor 6 Tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Dalam Negeri Listrik Berbasis Baterai.

Terakhir ada Permenperin Nomor 28 Tahun 2020 dan Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap.

“Saat ini terdapat 4 perusahaan bus listrik, 3 perusahaan mobil listrik, dan 35 perusahaan kendaraan roda dua dan roda tiga listrik. Total investasinya juga masih perlu kita dorong dengan besaran Rp1,92 triliun,” ujar Menperin.



Menperin Agus juga menegaskan bahwa jumlah KBLBB yang teregistrasi pada September 2022 baru sebanyak 25.316 unit.

Itu terdiri dari 21.668 unit sepeda motor, mobil listrik 3.317 unit, roda tiga 274 unit, bus listrik 51 unit, dan mobil barang sebanyak 6 unit.

“Amanat yang diberikan kepada kami melalui Inpres Nomor 7 Tahun 2022, yaitu yang pertama melalukan percepatan pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri KBLBB. Kedua melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya atau charging station. Ketiga memberikan sosialisasi kepada kementerian/lembaga,”ujarAgus.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2040 seconds (0.1#10.140)