Tolak Upah Murah, Loker di Tesla Sepi Peminat
loading...
![Tolak Upah Murah, Loker...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/12/12/120/967075/tolak-upah-murah-loker-di-tesla-sepi-peminat-mei.webp)
Pabrik mobil Tesla kekurangan tenaga kerja . FOTO/ IST
A
A
A
TEXAS - Tesla tahun ini terlihat terlalu disibukkan dengan berbagai persoalan mulai dari masalah pada sistem otonom mereka hingga kekurangan tenaga kerja.
Masalah kekurangan tenaga kerja bukanlah masalah yang bisa dianggap enteng, hal ini karena menyangkut target produktivitas suatu perusahaan dalam menjamin kelangsungan operasinya.
Salah satu pekerja dari Pabrik di Berlin yang namanya dirahasiakan telah mengirimkan surat ke majalah ternama AS, Wired terkait situasi di pabrik Gegasi yang digambarkan kacau balau.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa ada pekerja yang cuti sakit dan hanya bekerja beberapa minggu dalam jangka waktu 6 bulan.
Sejak Juli 2022, laporan mengatakan lowongan di Tesla meningkat hingga 2 kali lipat, pabrik di Berlin hanya mampu mengambil 7.000 pekerja dari rencana 12.000 pekerja.
Penyebab kekurangan pekerja di pabrik Berlin dikatakan ketidakcocokan penawaran gaji, serikat pekerja IG Metall mengklaim bahwa Tesla membayar upah 20 persen lebih sedikit.
Selain itu, menurut salah satu mantan karyawan Tesla, masalah karyawan di pabrik Berlin juga bermula dari perubahan pola kerja yang tiba-tiba dan kurangnya pengalaman pabrik.
Masalah kekurangan tenaga kerja bukanlah masalah yang bisa dianggap enteng, hal ini karena menyangkut target produktivitas suatu perusahaan dalam menjamin kelangsungan operasinya.
Salah satu pekerja dari Pabrik di Berlin yang namanya dirahasiakan telah mengirimkan surat ke majalah ternama AS, Wired terkait situasi di pabrik Gegasi yang digambarkan kacau balau.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa ada pekerja yang cuti sakit dan hanya bekerja beberapa minggu dalam jangka waktu 6 bulan.
Sejak Juli 2022, laporan mengatakan lowongan di Tesla meningkat hingga 2 kali lipat, pabrik di Berlin hanya mampu mengambil 7.000 pekerja dari rencana 12.000 pekerja.
Penyebab kekurangan pekerja di pabrik Berlin dikatakan ketidakcocokan penawaran gaji, serikat pekerja IG Metall mengklaim bahwa Tesla membayar upah 20 persen lebih sedikit.
Selain itu, menurut salah satu mantan karyawan Tesla, masalah karyawan di pabrik Berlin juga bermula dari perubahan pola kerja yang tiba-tiba dan kurangnya pengalaman pabrik.
(wbs)