Ducati Bangun Pabrik dengan Memanfaatkan Air dan Cahaya sebagai Energi
loading...
A
A
A
MILAN - Ducati resmi membuka fasilitas baru mereka yang diberi nama ‘Finitura e Delibera Estetica’ atau dalam bahasa Indonesia ‘Penyelesaian dan Resolusi Estetika’.
Seperti dilansir daro dari VisorDown, pada dasarnya bangunan ini ditujukan untuk menyelesaikan sepeda motor Ducati yang dibangun di Borgo Panigale. Ini meliputi penyelesaian detail akhir dan estetika dari setiap motor.
Paling menarik dari Finitura e Delibera Estetica adalah komitmennya untuk menghemat energi.
Faktanya, bangunan tersebut digolongkan sebagai nZEB (hampir Nol Energi Bangunan) berkat material dengan efisiensi energi tinggi, sistem teknologi berkinerja tinggi, dan penggunaan sumber terbarukan.
Klasifikasi tersebut menandakan bangunan ini memiliki kebutuhan energi yang sangat rendah karena energinya sebagian besar disediakan oleh energi terbarukan.
Sumber terbarukan ini termasuk sistem fotovoltaik 170 kWp yang ditempatkan di atap gedung dan mampu menghasilkan energi hingga 200 MWh per tahun.
Claudio Domenicali, CEO Ducati mengatakan tahun ini menjadi tahun yang sangat berharga bagi Ducati. Ditambah dengan peresmian pabrik baru Finitura e Delibera Estetica yang mewakili momen kebanggaan lainnya.
“Bangunan ini mewujudkan investasi yang memberikan nilai bagi perusahaan tetapi juga untuk wilayah di mana Ducati beroperasi. Ruang baru ini akan menjadi tempat fase produksi yang strategis di mana kami fokus pada perhatian terhadap detail dan keindahan sepeda motor kami, sehingga sempurna saat diterima konsumen,” kata Domenicali seperti dikutip dari VisorDown.
Pada pabrik ini juga terdapat unit AC dengan efisiensi tinggi di dalam gedung. Sementara desainnya juga memperhitungkan kebutuhan untuk memaksimalkan cahaya alami masuk untuk mengurangi penggunaan lampu.
Sedangkan, semua pencahayaan disediakan oleh lampu LED. Selanjutnya, ada halaman terbuka di tengah bangunan, yang juga merupakan ‘ruang hijau’, yang berkontribusi pada kecerahan visual.
Selain itu, 90 persen air hujan akan ditampung pada tangki penyimpanan berukuran 150 m3 yang ditempatkan di bawah bangunan.
Nantinya, air hujan akan digunakan kembali dalam proses industri.
Pabrik ini juga memiliki stasiun bio-monitoring yang menggunakan lebah sebagai serangga bioindikator.
Berkat ini, Ducati dapat memantau dampak lingkungan dari pembangunan gedung tersebut, meski tidak disebutkan apa dampaknya.
Sesuai dengan namanya, gedung ini akan digunakan untuk final dressing dan pengerjaan detail pada mesin Ducati. Estetika dan finishing penting bagi Ducati, dan masuk akal untuk memiliki jalur produksi khsusus.
Ini sebagai langkah terakhir untuk memastikan bahwa setiap motor yang keluar dari pabrik Ducati memiliki fit dan finishing yang tepat sesuai keunggulan perusahaan.
Seperti dilansir daro dari VisorDown, pada dasarnya bangunan ini ditujukan untuk menyelesaikan sepeda motor Ducati yang dibangun di Borgo Panigale. Ini meliputi penyelesaian detail akhir dan estetika dari setiap motor.
Paling menarik dari Finitura e Delibera Estetica adalah komitmennya untuk menghemat energi.
Faktanya, bangunan tersebut digolongkan sebagai nZEB (hampir Nol Energi Bangunan) berkat material dengan efisiensi energi tinggi, sistem teknologi berkinerja tinggi, dan penggunaan sumber terbarukan.
Klasifikasi tersebut menandakan bangunan ini memiliki kebutuhan energi yang sangat rendah karena energinya sebagian besar disediakan oleh energi terbarukan.
Sumber terbarukan ini termasuk sistem fotovoltaik 170 kWp yang ditempatkan di atap gedung dan mampu menghasilkan energi hingga 200 MWh per tahun.
Claudio Domenicali, CEO Ducati mengatakan tahun ini menjadi tahun yang sangat berharga bagi Ducati. Ditambah dengan peresmian pabrik baru Finitura e Delibera Estetica yang mewakili momen kebanggaan lainnya.
“Bangunan ini mewujudkan investasi yang memberikan nilai bagi perusahaan tetapi juga untuk wilayah di mana Ducati beroperasi. Ruang baru ini akan menjadi tempat fase produksi yang strategis di mana kami fokus pada perhatian terhadap detail dan keindahan sepeda motor kami, sehingga sempurna saat diterima konsumen,” kata Domenicali seperti dikutip dari VisorDown.
Pada pabrik ini juga terdapat unit AC dengan efisiensi tinggi di dalam gedung. Sementara desainnya juga memperhitungkan kebutuhan untuk memaksimalkan cahaya alami masuk untuk mengurangi penggunaan lampu.
Sedangkan, semua pencahayaan disediakan oleh lampu LED. Selanjutnya, ada halaman terbuka di tengah bangunan, yang juga merupakan ‘ruang hijau’, yang berkontribusi pada kecerahan visual.
Selain itu, 90 persen air hujan akan ditampung pada tangki penyimpanan berukuran 150 m3 yang ditempatkan di bawah bangunan.
Nantinya, air hujan akan digunakan kembali dalam proses industri.
Pabrik ini juga memiliki stasiun bio-monitoring yang menggunakan lebah sebagai serangga bioindikator.
Berkat ini, Ducati dapat memantau dampak lingkungan dari pembangunan gedung tersebut, meski tidak disebutkan apa dampaknya.
Sesuai dengan namanya, gedung ini akan digunakan untuk final dressing dan pengerjaan detail pada mesin Ducati. Estetika dan finishing penting bagi Ducati, dan masuk akal untuk memiliki jalur produksi khsusus.
Ini sebagai langkah terakhir untuk memastikan bahwa setiap motor yang keluar dari pabrik Ducati memiliki fit dan finishing yang tepat sesuai keunggulan perusahaan.
(wbs)