China Kalahkan Jerman sebagai Eksportir Mobil Paling Besar di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Populasi mobil China di dunia kini semakin tinggi. Di Indonesia saja beberapa mobil China sudah wara-wiri. Sebut saja Wuling, DFSK, dan kini Chery.
Keberadaan mobil-mobil China di berbagai negara di dunia memang sangat nyata. Faktanya baru-baru ini China berhasil mengalahkan Jerman sebagai eksportir mobil paling besar di dunia. Mereka cuma kalah dari Jepang.
Pada 2022 lalu disebutkan Carscoops, data The China Association of Automobile Manufacturers menyebutkan bahwa China berhasil mengirimkan sebanyak 3,11 juta mobil ke seluruh dunia. Angka itu berhasil mengalahkan kemampuan Jerman yang hanya bisa mengirimkan sebanyak 2,61 juta unit mobil.
Alhasil saat ini China langsung merangsek ke posisi dua mengalahkan Jerman. Jepang sendiri tetap berada di posisi pertama.
Saat ini memang belum ada data resmi yang dikeluarkan oleh asosiasi otomotif Jepang mengenai ekspor di 2022. Hanya saja Jepang sudah bisa mengalahkan China karena data yang sebelumnya keluar, Jepang sudah mengekspor 3,2 juta mobil hanya dalam kurun waktu 11 bulan di 2022.
Cao Hua, analis otomotif dari Unity Asset Management mengatakan China tinggal menunggu momentum untuk mengalahkan Jepang. Hal itu terjadi karena angka ekspor yang dilakukan China terus meningkat setiap tahunnya. Beda dengan Jepang yang volume ekspornya justru mulai menyusut.
"Peningkatan ekspor yang terjadi pada China justru berhasil meningkatkan reputasi. Mobil-mobil China menjadi brand global dengan kualitas tinggi," ujar Cao Hua.
Sementara Citic Securities memperkirakan bahwa China dapat mengekspor sebanyak 5,5 juta kendaraan pada tahun 2030, dengan 2,5 juta di antaranya adalah kendaraan listrik. Hal itu dimungkinkan karena China terus membawa kendaraannya ke pasar Asia Tenggara seperti Indonesia dan Asia Selatan.
Di segmen mobil listrik, China justru tengah memimpin dalam penjualan kendaraan listrik. BYD menjadi produsen kendaraan listrik terbesar pada kuartal kedua tahun 2022, menyalip Tesla. Sekarang mobil listrik buatan BYD telah dijual di Norwegia, Singapura, Brasil, dan India.
Di dalam negeri, pabrikan China bahkan telah menguasai pangsa pasar domestik. Mobil-mobil listrik buatan China menguasai hampir 85 persen pasar pada tahun 2022.
Keberadaan mobil-mobil China di berbagai negara di dunia memang sangat nyata. Faktanya baru-baru ini China berhasil mengalahkan Jerman sebagai eksportir mobil paling besar di dunia. Mereka cuma kalah dari Jepang.
Pada 2022 lalu disebutkan Carscoops, data The China Association of Automobile Manufacturers menyebutkan bahwa China berhasil mengirimkan sebanyak 3,11 juta mobil ke seluruh dunia. Angka itu berhasil mengalahkan kemampuan Jerman yang hanya bisa mengirimkan sebanyak 2,61 juta unit mobil.
Alhasil saat ini China langsung merangsek ke posisi dua mengalahkan Jerman. Jepang sendiri tetap berada di posisi pertama.
Saat ini memang belum ada data resmi yang dikeluarkan oleh asosiasi otomotif Jepang mengenai ekspor di 2022. Hanya saja Jepang sudah bisa mengalahkan China karena data yang sebelumnya keluar, Jepang sudah mengekspor 3,2 juta mobil hanya dalam kurun waktu 11 bulan di 2022.
Cao Hua, analis otomotif dari Unity Asset Management mengatakan China tinggal menunggu momentum untuk mengalahkan Jepang. Hal itu terjadi karena angka ekspor yang dilakukan China terus meningkat setiap tahunnya. Beda dengan Jepang yang volume ekspornya justru mulai menyusut.
"Peningkatan ekspor yang terjadi pada China justru berhasil meningkatkan reputasi. Mobil-mobil China menjadi brand global dengan kualitas tinggi," ujar Cao Hua.
Sementara Citic Securities memperkirakan bahwa China dapat mengekspor sebanyak 5,5 juta kendaraan pada tahun 2030, dengan 2,5 juta di antaranya adalah kendaraan listrik. Hal itu dimungkinkan karena China terus membawa kendaraannya ke pasar Asia Tenggara seperti Indonesia dan Asia Selatan.
Di segmen mobil listrik, China justru tengah memimpin dalam penjualan kendaraan listrik. BYD menjadi produsen kendaraan listrik terbesar pada kuartal kedua tahun 2022, menyalip Tesla. Sekarang mobil listrik buatan BYD telah dijual di Norwegia, Singapura, Brasil, dan India.
Di dalam negeri, pabrikan China bahkan telah menguasai pangsa pasar domestik. Mobil-mobil listrik buatan China menguasai hampir 85 persen pasar pada tahun 2022.
(wsb)