Hacker Bajak Mobil Pakai SMS
A
A
A
SAN FRANCISCO - Pembajakan mobil sekarang tidak hanya dapat dilakukan secara langsung tapi kini sudah bisa dilakukan cukup melalui pesan tertulis (SMS).
Dilansir dari Endgadget, Rabu (12/8/2015), sebuah penelitian dilakukan di UC San Diego telah menemmukan bahwa fitur mobil dari berbagai merek bisa dikontrol oleh hacker. Mereka memanfaatkan kerentanan di dongle seluler yang terkadang terpasang ke port OBD-II pada kendaraan.
Kondisi ini kemudian dimanfaatkan hacker seperti pelacak dan kemudian dapat menjadi alat pengemudi. Dalam sebuah ujicoba, tim keamanan Corvette memiliki dongle Mobile Device, kemudian melalui SMS dapat menghidupkan wiper atau bahkan memotong rem.
Perangkat yang sama juga diatur untuk memungkinkan tunneling remote menggunakan kunci pribadi universal. Hal ini membuat penyusup untuk mengontrol secara penuh adaptor dan mobil yang menjadi target sasaran pembajakan.
Dari penemuan itu, kemudian Mobile Device memperoleh penambahan perangkat keras. Selain itu, nomor telepon dongle ini biasanya tidak umum. Sehingga hacker membutuhkan kekuatan tertentu untuk membajaknya.
Namun, belum diketahui untuk dongle merek lain yang sama-sama memiliki kerentanan. Karena pada dasarnya, banyak dari gadget seperti ini tidak mendapatkan update secara tepat waktu. Kondisi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh para hacker.
Dilansir dari Endgadget, Rabu (12/8/2015), sebuah penelitian dilakukan di UC San Diego telah menemmukan bahwa fitur mobil dari berbagai merek bisa dikontrol oleh hacker. Mereka memanfaatkan kerentanan di dongle seluler yang terkadang terpasang ke port OBD-II pada kendaraan.
Kondisi ini kemudian dimanfaatkan hacker seperti pelacak dan kemudian dapat menjadi alat pengemudi. Dalam sebuah ujicoba, tim keamanan Corvette memiliki dongle Mobile Device, kemudian melalui SMS dapat menghidupkan wiper atau bahkan memotong rem.
Perangkat yang sama juga diatur untuk memungkinkan tunneling remote menggunakan kunci pribadi universal. Hal ini membuat penyusup untuk mengontrol secara penuh adaptor dan mobil yang menjadi target sasaran pembajakan.
Dari penemuan itu, kemudian Mobile Device memperoleh penambahan perangkat keras. Selain itu, nomor telepon dongle ini biasanya tidak umum. Sehingga hacker membutuhkan kekuatan tertentu untuk membajaknya.
Namun, belum diketahui untuk dongle merek lain yang sama-sama memiliki kerentanan. Karena pada dasarnya, banyak dari gadget seperti ini tidak mendapatkan update secara tepat waktu. Kondisi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh para hacker.
(dyt)