Volkswagen Tolak Recall Airbag Takata
A
A
A
DETROIT - Volkswagen AG (VW) menolak tuntutan badan regulasi Amerika Serikat (AS) untuk me-recall atau menarik kembali kendaraan dan truk terkait masalah pada airbag (kantong udara) Takata, yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.
Berdasarkan dokumen yang di-posting National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Badan Keselamatan Lalu Lintas AS di website resminya, produsen mobil Jerman, yang sebelumnya juga mengalami masalah terkait kecurangan pada tes polusi kendaraan di AS, akhirnya setuju melakukan recall.
Volkswagen AG harus menarik kembali sekitar 850.000 mobil Audi dan VW di AS untuk model 2006-2014. Namun, dalam surat kepada NHTSA, perusahaan mengatakan permintaan recall untuk sebagian besar produk Volkswagen "mungkin terlalu luas."
Dalam surat itu, mereka menyebutkan sebagian besar mobil VW dan Audi memiliki inflators airbag dibuat di pabrik Takata Freiberg, Jerman, yang tidak mengalami kegagalan seperti buatan AS dan Meksiko.
VW menyebutkan pabrik di Meksiko dan AS memiliki masalah pengendalian kelembaban, sehingga menyebabkan kegagalan pada inflator.
"Pemahaman kami adalah pabrik Takata di Freiberg tidak mengalami kekurangan," tulis VW, dalam suratnya kepada NHTSA, pada 9 Februari 2016, seperti dikutip dari The Japan Times, Sabtu (13/2/2016).
"Kami lebih memahami bahwa pabrik di Freiberg memiliki personel lebih konsisten, menambah stabilitas produk di sana," kata VW dalam suratnya.
Bulan lalu, NHTSA mendorong VW dan lima mobil lainnya untuk me-recall lebih dari 5 juta kendaraan akibat kasus inflator airbag Takata meledak pada 2006. Ledakan ini terjadi pada mobil Ford Ranger yang menewaskan pria berusia 52 tahun di California Selatan. Volkswagen menggunakan inflators seperti yang pada Ranger.
Pada pertemuan 1 Februari dengan NHTSA, Volkswagen mengusulkan penelitian untuk menemukan penyebab masalah inflator. Tapi, lembaga tidak setuju dilakukan studi tanpa recall, dan VW akhirnya setuju untuk me-recall 7 hari kemudian.
Tidak seperti kebanyakan pembuat kantong udara lain, Takata menggunakan kimia amonium nitrat guna membuat ledakan kecil untuk mengembangkan kantung udara. Tapi, zat kimia tersebut bisa memburuk saat terkena suhu tinggi dan kelembaban dalam jangka waktu lama.
Jika itu terjadi, kimia dapat meniup secara terpisah dalam tabung logam yang dapat menyebabkan ledakan, seperti pecahan peluru yang menyambar driver atau penumpang. Tercatat, sedikitnya 10 orang tewas di seluruh dunia dan 139 terluka atas kasus airbag Takata ini.
Berdasarkan dokumen yang di-posting National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Badan Keselamatan Lalu Lintas AS di website resminya, produsen mobil Jerman, yang sebelumnya juga mengalami masalah terkait kecurangan pada tes polusi kendaraan di AS, akhirnya setuju melakukan recall.
Volkswagen AG harus menarik kembali sekitar 850.000 mobil Audi dan VW di AS untuk model 2006-2014. Namun, dalam surat kepada NHTSA, perusahaan mengatakan permintaan recall untuk sebagian besar produk Volkswagen "mungkin terlalu luas."
Dalam surat itu, mereka menyebutkan sebagian besar mobil VW dan Audi memiliki inflators airbag dibuat di pabrik Takata Freiberg, Jerman, yang tidak mengalami kegagalan seperti buatan AS dan Meksiko.
VW menyebutkan pabrik di Meksiko dan AS memiliki masalah pengendalian kelembaban, sehingga menyebabkan kegagalan pada inflator.
"Pemahaman kami adalah pabrik Takata di Freiberg tidak mengalami kekurangan," tulis VW, dalam suratnya kepada NHTSA, pada 9 Februari 2016, seperti dikutip dari The Japan Times, Sabtu (13/2/2016).
"Kami lebih memahami bahwa pabrik di Freiberg memiliki personel lebih konsisten, menambah stabilitas produk di sana," kata VW dalam suratnya.
Bulan lalu, NHTSA mendorong VW dan lima mobil lainnya untuk me-recall lebih dari 5 juta kendaraan akibat kasus inflator airbag Takata meledak pada 2006. Ledakan ini terjadi pada mobil Ford Ranger yang menewaskan pria berusia 52 tahun di California Selatan. Volkswagen menggunakan inflators seperti yang pada Ranger.
Pada pertemuan 1 Februari dengan NHTSA, Volkswagen mengusulkan penelitian untuk menemukan penyebab masalah inflator. Tapi, lembaga tidak setuju dilakukan studi tanpa recall, dan VW akhirnya setuju untuk me-recall 7 hari kemudian.
Tidak seperti kebanyakan pembuat kantong udara lain, Takata menggunakan kimia amonium nitrat guna membuat ledakan kecil untuk mengembangkan kantung udara. Tapi, zat kimia tersebut bisa memburuk saat terkena suhu tinggi dan kelembaban dalam jangka waktu lama.
Jika itu terjadi, kimia dapat meniup secara terpisah dalam tabung logam yang dapat menyebabkan ledakan, seperti pecahan peluru yang menyambar driver atau penumpang. Tercatat, sedikitnya 10 orang tewas di seluruh dunia dan 139 terluka atas kasus airbag Takata ini.
(dmd)