Toyota Pasarkan Mobil Hybrid di China 2018
A
A
A
BEIJING - Toyota Motor Corp berencana menjual kendaraan listrik, yang disebut sebagai plug-in mobil hybrid di China pada 2018. Hal tersebut disampaikan Kepala Operasi Toyota di China Hiroji Onishi.
Dilansir dari Reuters, Minggu (24/4/2016), rencana tersebut bertujuan untuk mengambil keuntungan dari insentif pembelian konsumen di China yang membeli mobil hemat bahan bakar, seperti kendaraan listrik, bersama dengan seluruh mobil listrik di Negeri Tirai Bambu.
Di hadapan media menjelang pameran automotif di Beijing, Onishi mengatakan, bahwa perusahaan berencana meluncurkan plug-in mobil hybrid Corolla dan Levin di China pada 2018.
"Keputusan kami untuk meluncurkan plug-in versi hybrid dari Corolla dan Levin mencerminkan kedalaman tekad dan komitmen kami untuk pasar China," kata Onishi.
Dia tidak mengatakan apakah Toyota berencana memproduksi mobil-mobil tersebut di China, tetapi pejabat perusahaan mengatakan bahwa itu kemungkinan terjadi.
Untuk memenuhi syarat insentif di China untuk plug-in hybrid, pejabat Toyota pada acara tersebut mengatakan akan memenuhi ketentuan yang berlaku.
Seorang eksekutif yang menolak disebutkan namanya menyebutkan aturan plug-in hybrid di China harus mampu menjalankan tenaga listrik sejauh lebih dari 50 km (30 mil) ketika kendaraan terisi penuh.
Dilansir dari Reuters, Minggu (24/4/2016), rencana tersebut bertujuan untuk mengambil keuntungan dari insentif pembelian konsumen di China yang membeli mobil hemat bahan bakar, seperti kendaraan listrik, bersama dengan seluruh mobil listrik di Negeri Tirai Bambu.
Di hadapan media menjelang pameran automotif di Beijing, Onishi mengatakan, bahwa perusahaan berencana meluncurkan plug-in mobil hybrid Corolla dan Levin di China pada 2018.
"Keputusan kami untuk meluncurkan plug-in versi hybrid dari Corolla dan Levin mencerminkan kedalaman tekad dan komitmen kami untuk pasar China," kata Onishi.
Dia tidak mengatakan apakah Toyota berencana memproduksi mobil-mobil tersebut di China, tetapi pejabat perusahaan mengatakan bahwa itu kemungkinan terjadi.
Untuk memenuhi syarat insentif di China untuk plug-in hybrid, pejabat Toyota pada acara tersebut mengatakan akan memenuhi ketentuan yang berlaku.
Seorang eksekutif yang menolak disebutkan namanya menyebutkan aturan plug-in hybrid di China harus mampu menjalankan tenaga listrik sejauh lebih dari 50 km (30 mil) ketika kendaraan terisi penuh.
(dmd)