Environment and Transports Mind The Gap Bongkar Kecurangan Mercedes-Benz

Sabtu, 24 Desember 2016 - 13:03 WIB
Environment and Transports...
Environment and Transports Mind The Gap Bongkar Kecurangan Mercedes-Benz
A A A
BERLIN - Belum reda kasus Diesetgate Volkswagen Group, kini kasus baru yang melibatkan merek mobil ternama Mercedes-Benz. Perusahaan automotif asal Jerman dituding menipu soal komsumsi bahan bakar.

Seperti dikutip dari Transportenvironment, Sabtu (24/12/2016), laporan yang dikeluarkan oleh Environment and Transport’s Mind The Gap mendapati fakta bahwa konsumsi BBM sebenarnya dari mobil Mercedes 'melampaui hasil tes yang rata-rata di atas 54%.

Mercedes ada di puncak daftar mobil yang menipu ekonomi Eropa, T & E 2016 laporan Gap mengungkapkan, Mercedes A dan kelas E adalah pelanggar terburuk mengkonsumsi rata-rata bahan bakar 56% lebih di jalan daripada yang diklaim dalam brosur penjualan.

Laporan ini mengkaji perbedaan antara hasil resmi uji laboratorium dan emisi CO2 dunia nyata dan ekonomi bahan bakar mobil. Ini menunjukkan sistem yang sekarang telah benar-benar gagal dan menjelaskan bagaimana untuk memperbaiki masalah.

Perbedaan antara hasil uji laboratorium resmi dan kinerja mobil dunia melompat dari 9% pada tahun 2001 menjadi 28% pada 2012 dan 42% pada tahun 2015. Hal ini diperkirakan akan mencapai 50% sebelum

Laporan tersebut menyatakan biaya tambahan BBM yang harus ditanggung pemilik mobil hampir Rp10 juta per tahun.

Mercedes C class membutuhkan 54% BBM tambahan daripada yang dinyatakan dalam brosur pemasaran tentang irit BBM, klaim laporan tersebut.

Hasil pengujian Mind the Gap mendapati fakta bahwa Audi berada di urutan kedua yang menutupi fakta dengan gap rata-rata 49%, Peugeot 45%, Toyota 43%, Volkswagen 40%, dan Fiat 35%.
Environment and Transports Mind The Gap Bongkar Kecurangan Mercedes-Benz

Laporan Mind the Gap juga menyatakan bahkan dengan pengujian , Gap telah mengatakan bahkan hasil pengujian juga mengungkap kesenjangan efisiensi bahan bakar lebih dari 50%.

Greg Archer, direktur Transport and Environment mengatakan: "mobil yang menggunakan BBM lebih banyak 50% daripada keterangan di iklan dapat digolongkan menipu konsumen dan melanggar aturan lingkungan."

"Kecuali kita ingin orang Amerika melakukan pekerjaan lagi di Eropa, Komisi dan otoritas kendaraan nasional harus menyelidiki Mercedes dan Audi dan menentukan apakah mereka menggunakan perangkat khusus untuk mengelabui hasil tes,"
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6716 seconds (0.1#10.140)