Punya Kecerdasan Buatan, Mobil Bisa Bangunkan Sopir yang Tidur saat Mengemudi
A
A
A
TOKYO - Setelah mencoba sistem interaksi dengan MI Outlander PHEV di pusat riset dan pengembangan Mitsubishi di Okazaki, Jepang, SINDOnews melanjutkan dengan driving assistance.
Di pengujian ini kami duduk di bangku pengemudi mobil yang juga sudah dibenamkan kecerdasan buatan. Setelah itu para instruktur yang menemani para jurnalis meminta menundukkan kepala dan memejamkan mata seolah-olah tertidur.
Tiba-tiba saja palang kemudi bergetar kencang seolah menyadarkan SINDOnews agar bangun dan mengendenrai mobil dengan baik. Pengujian ini belum selesai, karena sekali lagi kami diminta untuk kembali menundukkan kepala dan memejamkan mata.
Namun ketika palang kemudi bergetar, SINDOnews diminta untuk tetap menundukkan kepala dan memajamkan mata. Tiba-tiba saja suara akselerasi mobil menghilang. Mesin tidak mati tapi mobil seakan-akan dihentikan laju kendaraannya.
“Di dalam mobil Mitsubishi memasang kamera yang memindai muka pengemudi. Kecerdasan buatan akan memeriksa apakah pengemudi sudah kelelahan atau tidak. Jika benar-benar mengantuk laju mobil langsung dihentikan,” ucap Phil, karyawan ekspatriat Mitsubishi.
Sayang SINDOnews belum mendapatkan kesempatan untuk mencoba teknologi Driving Assist yang bisa memberikan panduan jalan seperti racing line agar berkendara jadi lebih maksimal.
Teknologi seperti inilah yang diyakini oleh Mitsubishi akan menjadi teknologi yang paling dibutuhkan masyarakat. Mereka yakin akan mengembangkan kecerdasan buatan ini ke dalam mobil-mobil Mitsubishi dalam waktu yang sangat dekat.
Di pengujian ini kami duduk di bangku pengemudi mobil yang juga sudah dibenamkan kecerdasan buatan. Setelah itu para instruktur yang menemani para jurnalis meminta menundukkan kepala dan memejamkan mata seolah-olah tertidur.
Tiba-tiba saja palang kemudi bergetar kencang seolah menyadarkan SINDOnews agar bangun dan mengendenrai mobil dengan baik. Pengujian ini belum selesai, karena sekali lagi kami diminta untuk kembali menundukkan kepala dan memejamkan mata.
Namun ketika palang kemudi bergetar, SINDOnews diminta untuk tetap menundukkan kepala dan memajamkan mata. Tiba-tiba saja suara akselerasi mobil menghilang. Mesin tidak mati tapi mobil seakan-akan dihentikan laju kendaraannya.
“Di dalam mobil Mitsubishi memasang kamera yang memindai muka pengemudi. Kecerdasan buatan akan memeriksa apakah pengemudi sudah kelelahan atau tidak. Jika benar-benar mengantuk laju mobil langsung dihentikan,” ucap Phil, karyawan ekspatriat Mitsubishi.
Sayang SINDOnews belum mendapatkan kesempatan untuk mencoba teknologi Driving Assist yang bisa memberikan panduan jalan seperti racing line agar berkendara jadi lebih maksimal.
Teknologi seperti inilah yang diyakini oleh Mitsubishi akan menjadi teknologi yang paling dibutuhkan masyarakat. Mereka yakin akan mengembangkan kecerdasan buatan ini ke dalam mobil-mobil Mitsubishi dalam waktu yang sangat dekat.
(mim)