Penjualan Mobil Hampir 1 Juta Unit

Rabu, 20 Desember 2017 - 09:32 WIB
Penjualan Mobil Hampir...
Penjualan Mobil Hampir 1 Juta Unit
A A A
JAKARTA - Berbagai program akhir tahun yang ditawarkan para agen pemegang merek (APM) ternyata cukup efektif mendorong perkembangan pasar automotif.

Terbukti, penjualan mobil Januari hingga November sudah hamper mendekati 1juta unit, tepatnya 994.745 unit. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut dari jumlah tersebut, Astra (Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot) mendominasi penjualan sebesar 540.066. Sisanya kendaraan non- Astra (Honda, Mitsubishi, Suzuki, Nissan, dan lainnya) mampu membukukan penjualan 454.679 unit.

Adapun untuk penjualan November ini sebanyak 96.148 unit, dan ini meningkat sedikit dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 94.433 unit. Sejumlah kalangan automotif memperkirakan angka penjualan hingga akhir tahun tidak akan jauh dengan capaian 2016 sebesar 1.061.859 unit.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Yoshihiro Nakata memperkirakan pasar automotif nasional tahun ini diyakini akan menembus 1,04 juta unit seperti yang ditargetkan Gaikindo. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai lebih dari 5% tak mampu mendongkrak pasar domestik lebih besar lagi.

“Pasar tidak hanya dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi saja. Meski pertumbuhan ekonomi bagus, situasi politik dan kondisi lembaga pembiayaan juga memberikan pengaruh. Tahun ini makro ekonomi bagus, tapi tidak mampu mendongkrak pasar domestik,” tegas Yoshihiro Nakata kepada KORAN SINDO di Jakarta.

Dia mengungkapkan, pasar domestik pada 2017 berbeda dengan 2016. Tahun lalu lem baga pembiayaan bank dan nonbank memberikan banyak kemudahan untuk konsumen seperti bunga murah dan down payment (DP) rendah. Namun, tahun ini lembaga keuangan menerapkan ke bijakan ketat bagi kredit kendaraan bermotor. “Situasinya agak berbeda sehingga pasar stagnan meskipun tidak turun,” sebutnya.

Nakata memprediksi hal yang sama terjadi untuk tahun depan. Satu-satunya hal yang diharapkan akan mendongkrak penjualan pasar auto motif nasional, yakni peluncuran model-model terbaru. “Model baru tentunya diharapkan mampu meningkatkan pasar tahun depan,” ungkapnya.

Tahun depan kompetisi di pasar domestik akan sangat ketat sebab beberapa APM memastikan akan merilis model-model terbaru. Wakil Presdir TAM Henry Tanoto menambahkan, untuk mengantisipasi ketatnya kompetisi tahun depan, pihaknya akan melakukan perluasan jaring an pemasaran dan peningkatan layanan.

Salah satunya yakni membuka beberapa gerai baru di kabupaten-kabupaten yang selama ini belum digarap Toyota. “Hingga tahun ini kami sudah punya 310 gerai. Tahun depan akan kami tam bah 8 di beberapa kabupaten,” tegasnya.

Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy memperkirakan sampai akhir tahun pasar sedikit di bawah 1,1 juta unit.

Penjualan Honda yang membaik pada beberapa bulan ini karena didukung oleh program penjualan akhir tahun. “Secara keseluruhan, sejak Januari hingga November 2017 Honda telah membukukan penjualan 171.574 unit dengan pangsa pasar 17% dari total penjualan mobil di Tanah Air,” kata Jonfis.

Dia mengatakan kontri busi segmen sport utility vehicle (SUV) dan low sport utility vehicle (LSUV) terhadap pasar auto-motif tahun ini masih sangat signifikan. “Kami bersyukur bahwa produk-produk Honda terus menjadi pilihan konsumen disegmen ini. Kami akan terus mendorong pen jual an di bulan terakhir tahun ini dengan dukungan berbagai program penjualan dan purna jual yang akan meringankan konsumen untuk memiliki mobil Honda,” paparnya.

Menjelang akhir tahun, Honda terus mempertahankan dominasinya di pasar LSUV Tanah Air dengan menguasai total 58% pangsa pasar yang disumbangkan oleh penjualan dua produk andalannya dikelas ini.

Honda HR-V 1.5L menjadi market leader dengan pang sa pasar 36% setelah meraih penjualan sebanyak 31.092 unit di sepanjang tahun ini. Sementara Honda BR-V menyumbangkan pangsa pasar 22% setelah membukukan penjualan 19.011 unit pada 2017.

Bergantung Produk Baru
Director Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia (MMKSI) Irwan Kuncoro, mencoba bersikap realistis mengenai capaian target automotif tahun ini.

Dia mengatakan wajar jika saat ini penjualan automotif turun jika dibandingkan tahun lalu. Menurut dia, tingginya penjualan automotif sangat bergantung pada kehadiran produkproduk baru.

Dia mencontoh kan pada 2016 banyak agen pemegang merek di Indonesia meng hadirkan produk-produk baru yang memang dibutuhkan masyarakat.

“Tahun ini jadi turun karena pertumbuhan tahun 2016 me mang sangat tinggi. Pada tahun itu, misalnya, ada LCGC MPV yang keluar dan langsung mendorong pasar. Kita (Mitsubishi) juga punya Pajero Sport, begitu juga ada Toyota Fortuner baru yang membuat demand naik. Tahun ini sebetulnya menjadi normal karena tahun sebelumnya naik tinggi,” terang Irwan Kuncoro.

Dia mengatakan saat ini produk baru yang keluar pada 2017 seperti Mitsubishi Xpander, Wulling Confero S, Toyota Rush baru, dan Daihatsu Terios baru akan berkontribusi pada pen jualan automotif tahun depan.

Hanya, dia memprediksi penjualan tahun 2018 justru akan sama dengan capaian yang terjadi pada 2016. “Saya dengar juga akan banyak APM lain yang menghadirkan produk baru dan saya rasa ini akan men dorong permintaan,” tegasnya.

Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menyebut pasar automotif masih cenderung stagnan. “Kami terus mengevaluasi pasar sesuai de ngan target dan perkembangan secara keseluruhan. Dengan raihan saat ini, membuktikan bahwa Daihatsu tetap menjadi pilihan di hati masyarakat,” ujarnya.

Dia berharap pencapaian ini dapat meningkatkan mo tivasi baik pada produk mau pun pelayanan purnajual Daihatsu. Amelia mengungkapkan, melewati periode 11 bulan menjelang penutupan akhir tahun (Januari-November) 2017, Daihatsu masih bertahan di peringkat kedua penjualan automotif nasional.

Secara total, penjualan wholesales Daihatsu mencapai 173.353 unit dengan market share 17,4%, sedangkan total retail sales sebesar 165.855 unit dengan market share mencapai 17,3%. Suzuki Carry Pick Up menempati urutan 1 dari total penjualan Suzuki dengan kontribusi 40%.

Bahkan, selama lima tahun terakhir market share Suzuki Carry Pick Up men catat rata-rata 45% di kategori ini.

“Tahun depan kami akan mempertahankan segmen ini sebagai market leader,” tegas Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Setiawan Surya.

Dia optimistis mobil komersial Suzuki akan direspons positif pasar dengan jaringan yang dimiliki Suzuki.

“Kami optimistis Suzuki Carry Pick Up akan terus menjadi pilihan konsumen Indonesia, apalagi di tengah gencarnya pembangunan infrastruk tur yang dilakukan pemerintah. Hal ini bisa mendorong kebutuhan kendaraan niaga yang tangguh serta irit untuk menunjang kegiatan ekonomi di daerah,” kata Setiawan.

Suzuki, lanjut dia, akan melakukan perluasan jaringan ke daerah. Mengingatpem bangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah, kini menjangkau pelosok Indonesia. Membaiknya harga komoditas baik pertanian mau pun pertam bangan menunjukkan secara langsung berdampak positif pada penjualan kendaraan pikap Suzuki tahun ini.

Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto mengungkapkan, pasar automotif di dalam negeri tahun depan tidak akan berbeda jauh dibandingkan dengan tahun ini.

Menurut Jongkie, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih pada angka sebesar 5,1% dan perhelatan pemilihan kepala daerah pada 2018 akan mem berikan penga ruh pada pasar domestik. “Pertumbuhan ekonomi dan tahun politik akan berpengaruh,” sebutnya tadi malam. (Anton C/Wahyu Sibarani/ Danang Arradian)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9194 seconds (0.1#10.140)