Eropa Menjawab Tantangan Tesla

Senin, 12 Maret 2018 - 10:18 WIB
Eropa Menjawab Tantangan Tesla
Eropa Menjawab Tantangan Tesla
A A A
JENEWA - Pameran automotif Geneva Motor Show 2018 yang tengah digelar pada 8-18 Maret 2018 menjadi tempat bagi pabrikan automotif dunia, terutama Eropa, untuk menjawab tantangan Tesla. Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) yang didirikan oleh Elon Musk itu kini tengah mencuri perhatian dunia.

Data penjualan mobil listrik Tesla memang membuat khawatir pabrikan mobil Eropa. Data yang dirilis Tesla menyebutkan tahun 2017 lalu mereka berhasil menjual 101.312 unit mobil Tesla baik itu Tesla model S dan Tesla model X. Angka itu malah bisa bertambah lebih besar lagi karena Tesla mengaku masih menerima banyak pesanan mobil Tesla. Detailnya sebanyak 2.520 unit Tesla model S dan Tesla model X dan 860 unit Tesla model 3. Pemesanan tersebut tidak dicatat pada penjualan 2017 karena mobil baru akan dikirimkan tahun ini.

"Angka penjualan ini meningkat 33% bila dibandingkan dengan penjualan 2016," klaim Tesla.

Angka itu mengkhawatirkan karena Tesla berhasil mencetak penjualan yang besar hanya dalam waktu yang singkat. Untuk gambaran, Nissan Leaf, mobil listrik paling laris sejagat, populasinya mencapai 300.000 unit tahun ini. Itu pun diraih dalam waktu tujuh tahun. Yang menarik, penjualan mobil Tesla juga berefek kepada mobil-mobil berbahan bakar konvensional. Bahkan mobil-mobil premium buatan Eropa justru tahun lalu kalah telak oleh Tesla. Contohnya tahun lalu di Eropa penjualan Tesla model S berdasarkan data JATO Dynamics mencapai 16.132 unit. Capaian ini mengalahkan penjualan Mercedes-Benz S-Class dengan 13.359 unit dan BMW Seri 7 dengan penjualan 11.735 unit.

Tidak aneh jika kehadiran Tesla membuat pabrikan automotif, terutama Eropa, cemas. Di Geneva Motor Show 2018, para pabrikan automotif dunia seolah hadir dengan semangat yang sama, merespons tantangan Tesla. "Tesla saat ini merupakan merek yang sangat populer. Di saat kepedulian akan lingkungan tinggi dan semakin tingginya keinginan masyarakat untuk meninggalkan bahan bakar konvensional, pabrikan otomatis harus memprioritaskan produksi mobil listrik," ujar Felipe Munoz, Global Auto mo tive Analyst at JATO Dynamics.

Jawaban Eropa atas tantangan Tesla itu kuat terasa di ajang Geneva Motor Show 2018. Contohnya Porsche yang sejak tahun lalu memang sudah mengampanyekan mobil pembunuh Tesla mereka, Porsche Mission E. Jika Porsche Mission E adalah jawaban Porsche untuk model sedan Tesla, untuk menjawab model SUV, Tesla model X, Porsche membawa Porsche Mission E Cross Turismo. Porsche Mission E Cross Turismo ini memakai motor listrik dengan kekuatan gabungan setara 600 daya kuda. Akselerasinya juga luar biasa. Dari 0-100 km/jam dapat dicapai dalam waktu 5 detik saja, bahkan bisa sampai 200 km/jam dalam waktu kurang dari 12 detik.

Dengan pengisian daya hanya berkisar 15 menit, mobil ini diklaim bisa menempuh 400 km jika baterainya penuh. "Mobil ini adalah bukti bagaimana kami memandang masa depan mobil listrik. Saya menyukai apa yang dilakukan Elon Musk dengan Tesla, tapi kami memiliki cara yang berbeda," ujar CEO Porsche Oliver Blume.

Selain Porsche, Jaguar juga mengarahkan pedangnya ke Tesla. Di Geneva Motor Show 2018 mereka membawa Jaguar I-Pace, sebuah crossover yang memang siap bersaing dengan Tesla model X. Jaguar Ipace ini memiliki performa yang cukup serius, dengan 2 buat motor elektrik di depan dan belakang yang menghasilkan tidak kurang dari 400hp dan torsi 700 Nm yang menggerakkan keempat rodanya.

Perusahaan mobil premium asal Inggris Bentley juga tak kalah serius mengantisipasi sepak terjang Tesla. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Bentley mencoba menggunakan teknologi listrik untuk mobil SUV mereka, Bentley Bentayga. Di Geneva, Bentley Bentayga menjelma menjadi SUV hibrida yang menggabungkan motor listrik dan mesin V6 dengan kapasitas silinder 3,0 liter. Gabungan mesin dan motor listrik tersebut bisa menggelontorkan tenaga hingga 410 daya kuda. Poin plusnya segala kemewahan yang ada di Bentley Bentayga konvensional tidak hilang di versi hibrida tersebut.

"Mobil ini adalah langkah pertama kami untuk elektrifikasi automotif. Mobil ini menawarkan dua keunggulan, yakni performa mesin yang sangat menyenangkan dan kepedulian lingkungan yang memang ke depannya akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia," ujar Adrian Hall mark, Chief Executive Officer of Bentley Motors.

Mobil-mobil penantang Tesla tersebut tidak hanya datang dari mobil yang telah siap diproduksi. Mobil-mobil purwarupa bahkan mulai menampakkan dirinya untuk melawan popularitas Tesla. Sebut saja Audi yang menghadirkan Audi E-Tron SUV yang memang siap untuk menantang Tesla model X.

Begitu juga dengan Volks wagen ID Vizzion yang jika sudah siap diproduksi langsung berhadapan dengan Tesla model S. Keseriusan pabrikan mobil dunia melawan Tesla tidak hanya dilakukan dengan memproduksi mobil. Mereka bahkan bersama-sama membangun infrastruktur pendukung mobil listrik. Contohnya stasiun pengisian listrik ulang berkekuatan besar bernama IONITY.

Stasiun pengisian listrik ulang itu merupakan kerja sama antara BMW Group, Daimler AG, Ford Motor Company, dan Volkswagen Group yang di dalamnya terdiri atas Audi dan Porsche. IONITY direncanakan akan menjadi jaringan high-power charging (HPC) untuk kendaraan listrik di seluruh Eropa.

Pada 2020 diharapkan ada 400 stasiun HPC IONITY dan hanya mobilmobil dari BMW, Daimler, Ford, VW Group saja yang bisa memanfaatkan fasilitas ini. "Jaringan HPC pan-Eropa pertama memainkan peran pen ting dalam membangun pasar kendaraan listrik. IONITY akan mewujudkan tujuan bersama untuk menyediakan pelanggan dengan kemampuan charging cepat dan pembayaran digital untuk memudahkan perjalanan jarak jauh," kata Chief Executive Offi cer IONITY Michael Hajesch.

Kerja sama ini sendiri memangkas biaya besar yang harusnya dikeluarkan untuk pembangunan stasiun pengisian listrik ulang.
Bandingkan dengan Tesla yang selama ini sendirian membangun stasiun pengisian listrik ulang. Dengan persiapan sematang ini, tidak aneh jika Eropa cukup jemawa menghadapi Tesla. Tidak aneh pula jika di Gedung Palexpo, Geneva, Swiss tempat Geneva Motor Show 2018 di laksanakan terpampang sebuah billboard berisi wajah Elon Musk. Di bawah wajah Elon terdapat tulisan "Your Turn, Elon".
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6971 seconds (0.1#10.140)