Sensasi Nyaman Ngegas Pakai Royal Enfield Classic 500 Tan
A
A
A
BANDUNG - SINDO mendapatkan kesempatan menjajal Royal Enfield dan membuktikan ketangguhan mesin dan motor serta kenyaman dari Situ Patenggang menuju Pengalengan dan berhenti di Bandung
Jajal Royal Enfield Classic 500 Tan mendapatkan sensasi berbeda terutama dari segi kenyaman dan keamanan bagi pengendaranya.
Bagi penyuka motor klasik, dahaga tentu akan cepat terpenuhi meski power mesin tidak meledak ledak namun masih tetap responsif dan hal ini tentunya dari segi konsumsi bahan bakar terbilang irit dikelasnya dengan rasio kompresi 8,5:1 bahan bakar pertamax dengan RON diatas 90 lebih dari cukup untuk dijejali Royal Enfields 500 classic kala diajak touring keliling kota Bandung yang rata rata komsumsi sekitar 20kilometer perliter
Konsumsi bahan bakar yang irit untuk motor sekelasnya karena menggunakan mesin injection satu silinder ini memproduksi tenaga 19 dk pada 5.250 rpm dan torsi 28 Nm pada 4000 rpm yanh disalurkan pada transmisi 5 percepatan.
Perjalanan hari kedua dimulai sekitar pukul 10pagi agak telat dari jadwal semula jam 9 pagi dari Glamping Lakeside, Ciwidey, Bandung Selatan menuju kota Bandung pun kembali memberikan pengalaman berkesan terutama dengan mengendarai motor Royal Enfield.
Sebuah pengalaman berkesan lantaran medan jalan yang menantang dengan track tanjakan dan turunan serta jalan berlubang nan berbatu namun indah melewati hamparan kebun teh, pohon pinus dan danau yang memberikan kesan sejuk dan segar.
Ditengah perjalanan rombongan beristirahat melepas lelah sejenak di bukit indah, pusat pengolahan kina dan teh didesa Mekarsari didaerah Gambung untuk beristirahat ishoma seraya foto bersama lalu istirahat makan siang di daerah Pengalengan dilanjutkan jalan menyambangi jembatan cinta di dam Cipanunjang dan melewati situ cilenca yang menbuat rasa lelah dan bosan berubah menjadi senang meski pukul 20.30 baru sampai lokasi di hotel Best Western La Grande hotel, kawasan jalan Merdeka Bandung.
Dalam perjalanan kali ini, Dam Cipanunjang dengan cirikhas jembatan cinta dan Situ Cilenca yang indah dan bisa menjadi alternatif tempat wisata meski akses jalan kedua tempat ini masih rusak brrbatu dan bolong yang tentu membuat pengendara harus ekstra hati hati dan motor Royal Enfiled memberikan kenyamanan pengendara dengan melibas berbagai medan jalan yang sulit.
Salah satu peserta test ride Makki Parikesit mengatakan bahwa perjalanan hari kedua relatif lebih nyaman dari segi jalanan ketimbang sebelumnya meski begitu tetap saja memberikan sensasi berkendara menggunakan sepeda motor Royal Enfield.
Lebih lanjut, pembetot bas band Ungu ini pun menekankan bahwa selama dua hari perjalanan sepeda motor Royal Enfield terbilang nyaman untuk segala medan jalanan baik aspal maupun batu bergelombang ataupun berlubang.
"Perjalanan hari kedua relatif lebih lancar nyaman dari segi jalanan dan juga gak hujan. Dari segi motor, ini membuktikan ketangguhan sepeda motor Royal Enfield dalam segala medan jalanan, "tutup pria pemilik motor Royal Enfield type 500 classic warna batlle green ini.
Jajal Royal Enfield Classic 500 Tan mendapatkan sensasi berbeda terutama dari segi kenyaman dan keamanan bagi pengendaranya.
Bagi penyuka motor klasik, dahaga tentu akan cepat terpenuhi meski power mesin tidak meledak ledak namun masih tetap responsif dan hal ini tentunya dari segi konsumsi bahan bakar terbilang irit dikelasnya dengan rasio kompresi 8,5:1 bahan bakar pertamax dengan RON diatas 90 lebih dari cukup untuk dijejali Royal Enfields 500 classic kala diajak touring keliling kota Bandung yang rata rata komsumsi sekitar 20kilometer perliter
Konsumsi bahan bakar yang irit untuk motor sekelasnya karena menggunakan mesin injection satu silinder ini memproduksi tenaga 19 dk pada 5.250 rpm dan torsi 28 Nm pada 4000 rpm yanh disalurkan pada transmisi 5 percepatan.
Perjalanan hari kedua dimulai sekitar pukul 10pagi agak telat dari jadwal semula jam 9 pagi dari Glamping Lakeside, Ciwidey, Bandung Selatan menuju kota Bandung pun kembali memberikan pengalaman berkesan terutama dengan mengendarai motor Royal Enfield.
Sebuah pengalaman berkesan lantaran medan jalan yang menantang dengan track tanjakan dan turunan serta jalan berlubang nan berbatu namun indah melewati hamparan kebun teh, pohon pinus dan danau yang memberikan kesan sejuk dan segar.
Ditengah perjalanan rombongan beristirahat melepas lelah sejenak di bukit indah, pusat pengolahan kina dan teh didesa Mekarsari didaerah Gambung untuk beristirahat ishoma seraya foto bersama lalu istirahat makan siang di daerah Pengalengan dilanjutkan jalan menyambangi jembatan cinta di dam Cipanunjang dan melewati situ cilenca yang menbuat rasa lelah dan bosan berubah menjadi senang meski pukul 20.30 baru sampai lokasi di hotel Best Western La Grande hotel, kawasan jalan Merdeka Bandung.
Dalam perjalanan kali ini, Dam Cipanunjang dengan cirikhas jembatan cinta dan Situ Cilenca yang indah dan bisa menjadi alternatif tempat wisata meski akses jalan kedua tempat ini masih rusak brrbatu dan bolong yang tentu membuat pengendara harus ekstra hati hati dan motor Royal Enfiled memberikan kenyamanan pengendara dengan melibas berbagai medan jalan yang sulit.
Salah satu peserta test ride Makki Parikesit mengatakan bahwa perjalanan hari kedua relatif lebih nyaman dari segi jalanan ketimbang sebelumnya meski begitu tetap saja memberikan sensasi berkendara menggunakan sepeda motor Royal Enfield.
Lebih lanjut, pembetot bas band Ungu ini pun menekankan bahwa selama dua hari perjalanan sepeda motor Royal Enfield terbilang nyaman untuk segala medan jalanan baik aspal maupun batu bergelombang ataupun berlubang.
"Perjalanan hari kedua relatif lebih lancar nyaman dari segi jalanan dan juga gak hujan. Dari segi motor, ini membuktikan ketangguhan sepeda motor Royal Enfield dalam segala medan jalanan, "tutup pria pemilik motor Royal Enfield type 500 classic warna batlle green ini.
(wbs)