Tak Laku di Eropa, Dua Mobil Ford Bakal Disuntik Mati di Bulan Juni
A
A
A
BERLIN - Ford Eropa telah mengumumkan akan mengakhiri produksi C-Max dan Grand C-Max Multi Activity Vehicle (MAV) di Jerman pada akhir kuartal kedua 2019.
Strategi bisnis dari anak usaha merek Amerika di Eropa itu bertujuan untuk memfokuskan investasi dan upaya mereka ke segmen kendaraan dengan pertumbuhan paling menguntungkan. Untuk kasus Eropa adalah Ford Focus, terutama varian Wagon yang lebih tinggi, Active, dan ST.
Keputusan datang dari Dewan Pengawas Ford-Werke GmbH di mana pernyataan pers menyatakan, ini merupakan langkah lain untuk mempercepat peningkatan efisiensi dan mengurangi biaya struktural dalam operasi bisnis Ford di Jerman.
Sama seperti apa yang dilakukan Ford di AS, di Eropa, mereka ingin menempatkan upaya di mana potensi beli ada. Sehingga mereka mengubah portofolio kendaraannya.
Laman Motor1 menyebutkan, siaran pers Ford mengungkap adanya penurunan tajam permintaan untuk C-Max dan Grand C-Max. Hal ini mendorong mereka untuk menghentikan produksinya di Saarlouis. Tenaga kerja di pabrik itu mengatakan telah diberitahu tentang keputusan itu sebelumnya.
Dengan penyesuaian produksi, maka Saarlouis akan membatalkan jadwal kerja malam hari. Saat ini, pabrik memiliki jadwal tiga shift. "Kami telah membuat keputusan penting untuk bersama-sama membentuk masa depan Ford di Jerman dan di Eropa. Sangat penting bahwa perwakilan karyawan, manajemen, dan karyawan semuanya berbagi jalan yang sulit ini bersama-sama," kata Gunnar Herrmann, Ketua Dewan, Ford- Werke GmbH.
"Kami tahu tentang tantangan di depan. Saya berterima kasih kepada semua karyawan yang mendukung transformasi yang diperlukan perusahaan kami ini," imbuhnya.
Perubahan portofolio kendaraan bukanlah hal baru bagi industri, khususnya Ford. Untuk mengingat kembali, Ford Amerika Utara telah menghentikan produksi Focus dan sedan lain pada 2018, mengikuti permintaan yang terus-menerus untuk SUV dan crossover di negara ini.
Strategi bisnis dari anak usaha merek Amerika di Eropa itu bertujuan untuk memfokuskan investasi dan upaya mereka ke segmen kendaraan dengan pertumbuhan paling menguntungkan. Untuk kasus Eropa adalah Ford Focus, terutama varian Wagon yang lebih tinggi, Active, dan ST.
Keputusan datang dari Dewan Pengawas Ford-Werke GmbH di mana pernyataan pers menyatakan, ini merupakan langkah lain untuk mempercepat peningkatan efisiensi dan mengurangi biaya struktural dalam operasi bisnis Ford di Jerman.
Sama seperti apa yang dilakukan Ford di AS, di Eropa, mereka ingin menempatkan upaya di mana potensi beli ada. Sehingga mereka mengubah portofolio kendaraannya.
Laman Motor1 menyebutkan, siaran pers Ford mengungkap adanya penurunan tajam permintaan untuk C-Max dan Grand C-Max. Hal ini mendorong mereka untuk menghentikan produksinya di Saarlouis. Tenaga kerja di pabrik itu mengatakan telah diberitahu tentang keputusan itu sebelumnya.
Dengan penyesuaian produksi, maka Saarlouis akan membatalkan jadwal kerja malam hari. Saat ini, pabrik memiliki jadwal tiga shift. "Kami telah membuat keputusan penting untuk bersama-sama membentuk masa depan Ford di Jerman dan di Eropa. Sangat penting bahwa perwakilan karyawan, manajemen, dan karyawan semuanya berbagi jalan yang sulit ini bersama-sama," kata Gunnar Herrmann, Ketua Dewan, Ford- Werke GmbH.
"Kami tahu tentang tantangan di depan. Saya berterima kasih kepada semua karyawan yang mendukung transformasi yang diperlukan perusahaan kami ini," imbuhnya.
Perubahan portofolio kendaraan bukanlah hal baru bagi industri, khususnya Ford. Untuk mengingat kembali, Ford Amerika Utara telah menghentikan produksi Focus dan sedan lain pada 2018, mengikuti permintaan yang terus-menerus untuk SUV dan crossover di negara ini.
(mim)