Mengenal Mesin i-MMD Honda yang Bikin Mobil Hybrid Berlari Kencang

Jum'at, 01 November 2019 - 20:30 WIB
Mengenal Mesin i-MMD...
Mengenal Mesin i-MMD Honda yang Bikin Mobil Hybrid Berlari Kencang
A A A
TOKYO - Seiring strategi dan visi memperbesar porsi mobil listrik pada 2030, Honda sudah punya senjata baru. Yakni, mesin Sport Hybrid i-MMD (Intelligent Multi-Mode Drive) two-motor hybrid system.

Mesin tersebut menggabungkan dua hal yang seharusnya bertentangan. Yakni irit bahan bakar dan ramah lingkungan, tapi tetap fun to drive karena memiliki akselerasi yang responsif.

Itu, yang penulis rasakan saat mencoba mesin i-MMD di sirkuit Twin Ring Motegi South Course, Jepang, belum lama ini dengan menggunakan Honda Insight dan Honda CR-V Hybrid 2019. Mesin i-MMD ini nantinya akan jadi jantung di kendaraan Honda yang besar, mid-size, hingga yang kecil seperti Honda Fit/Jazz.

i-MMD sebenarnya tidak benar-benar baru. Dikenalkan sejak 2013, sekarang sudah masuk generasi ketiga. Terdiri dari dua motor listrik, sebuah power control unit, mesin Atkinson-cycle, baterai lithium-ion, dan transmisi lima percepatan. Ukuran mesin, motor, dan baterainya bisa berbeda-beda. Disesuaikan dengan tipe kendaraannya.
Mengenal Mesin i-MMD Honda yang Bikin Mobil Hybrid Berlari Kencang

Misalnya, CR-V Hybrid mengusung mesin 2.0-liter i-VTEC Atkinson-cycle dengan tenaga 107 kW (145 PS) di 6,200 rpm, dan 135 kW (184 PS) electric motor dengan torsi 315 Nm. Sementara Honda Insight 2019 memakai 1.5-liter Atkinson cycle engine dengan 107 hp di 6,000 rpm; dan torsi 129 hp di 267 Nm.

Tenaga Besar, Tetap Irit
Mobil pertama yang penulis dan rekan media lain coba adalah Honda Insight 2019. Kami mendapat kesempatan dua lap memutari sirkuit Twin Ring Motegi South Course.

Di lap pertama, penulis gunakan ECON mode yang lebih hemat bahan bakar. Klaim Honda, sedan mewah ini bisa mengonsumsi BBM hingga 31 km/liter. Bahkan jauh lebih hemat dibanding normalnya city car.
Mengenal Mesin i-MMD Honda yang Bikin Mobil Hybrid Berlari Kencang

Mesin Sport Hybrid i-MMD ini punya karakter sedikit berbeda dibanding hybrid biasa. Saat pertama berakselerasi hingga berkendara di perkotaan, dua motor listrik yang ditenagai baterai lebih banyak berperan menggerakan roda (EV Drive).

Tanpa sentuhan mesin bensin sama sekali. Alhasil jadi lebih irit. Dan yang dirasakan adalah akselerasi mesin listrik ketika pedal gas ditekan sangat halus dibanding mesin bensin biasa.

Ketika masuk ke jalan tol dengan kecepatan tinggi, masuklah moda Hybrid Drive. Dimana tenaga mobil di-supply oleh generator dan mesin bensin. Di lap kedua, penulis mem-bejek gas Honda Insight dalam-dalam sambil menekan mode Sport.

Saat itulah deru mesin terdengar. Artinya, masuk ke moda ketiga atau Engine Drive. Saat mobil butuh akselerasi dan kecepatan tinggi, mesin bensin VTEC secara otomatis mengambil alih. Perpindahan dari mesin listrik, hybrid, dan mesin VTEC ini berjalan secara mulus tanpa kita sadari.

Ini yang membuat Sport Hybrid i-MMD jadi sangat seru. Di satu sisi bahan bakar bisa sangat irit. Tapi, disisi lain performa mobil sama sekali tidak berkurang dan tetap fun to drive. Apalagi, mesin VTEC Honda pun sebenarnya sudah dikenal irit. Hilang sudah label mobil hybrid adalah mobil ”loyo” dan tidak asik dikendarai.

Baterai Terisi Otomatis
Selanjutnya, penulis mengendarai CR-V Hybrid yang mesinnya lebih besar yakni 2.000 cc. Dirasakan akselerasinya tetap bisa menyentak. Sangat responsif, terlebih jika menggunakan paddle shift.

Sayangnya memang tidak bisa maksimal, karena pihak Honda membatasi kecepatan maksimal di 80 km/jam dan ada aturan tidak boleh menyalip mobil di depan kita.
Mengenal Mesin i-MMD Honda yang Bikin Mobil Hybrid Berlari Kencang

Padahal, andai saja dibebaskan, CR-V Hybrid dengan 4WD ini sangat bisa dibuat ”ugal-ugalan”. Karena performa maksimalnya sama sekali tidak tersentuh. Di atas kertas, tenaga CR-V Hybrid sedikit lebih kecil dibanding CR-V Turbo yang dipasarkan di Indonesia, yakni 184 ps dibanding 190 ps.

Tapi soal konsumsi BBM sangat jauh, hanya 25 km per liter di CR-V di Sport Hybrid i-MMD dibanding 10-11 km/liter dibanding CR-V bermesin 1.500 turbo.

Hal menarik lainnya adalah indikator di multi-information display (MID) yang menampilkan informasi power (berwarna biru) dan charge (warna hijau). Ketika gas dibejek, grafik power akan meningkat. Sebaliknya, saat melepas gas, giliran grafik hijau yang bertambah. Artinya, saat gas dilepas atau sedang mengerem, mobil memanfaatkan energi kinetik untuk mengisi tenaga baterai.

Penulis merasa mesin Sport Hybrid i-MMD ini akan sangat pas dan relevan untuk pasar Indonesia. Sebelum beralih langsung ke Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) yang harus di charge di rumah atau di stasiun pengisian listrik.

PHEV lebih cocok dipakai untuk berkendara di perkotaan atau jarak pendek. Sebaliknya, Sport Hybrid i-MMD memiliki semua yang diinginkan konsumen Indonesia, mobil yang irit, tapi performanya tetap tinggi.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1793 seconds (0.1#10.140)