Eurokars Motor Indonesia Bawa Mazda CX-8 ke Pasar Indonesia

Kamis, 28 November 2019 - 12:27 WIB
Eurokars Motor Indonesia...
Eurokars Motor Indonesia Bawa Mazda CX-8 ke Pasar Indonesia
A A A
Eurokars Motor Indonesia (EMI) membawa Mazda CX-8 ke pasar Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai cara mujarab konsumen Indonesia masuk ke kelas SUV premium dengan konfigurasi tiga baris kursi. Seperti apa istimewanya mobil ini?

Jika Anda memiliki uang mencapai Rp1 miliar dan mau membeli sebuah mobil SUV premium, Anda tentu akan punya banyak pilihan. Berbagai SUV premium baik berbendera Jerman, BMW, Audi dan Mercedes-Benz dan Jepang seperti Lexus misalnya jadi pilihan yang menarik.

Tapi tidak semua orang punya uang sebesar itu. Namun semua orang tentu ingin mencoba rasa dan sensasi sebuah SUV premium. Hal ini sepertinya yang coba dilakukan oleh EMI saat membawa SUV baru Mazda CX-8 ke pasar Indonesia akhir pekan lalu.

Presiden Direktur EMI, Roy Arman Arfandy setidaknya mengakui hal tersebut. Mazda CX-8 dihadirkan di Indonesia sebagai pengisi celah antara Mazda CX-5 dn Mazda CX-9. Diketahui Mazda CX-5 memiliki banderol harga Rp579,8 juta sedangkan Mazda CX-9 ada di harga Rp846,8 juta.

Kehadiran Mazda CX-9 sebenarnya sudah bisa jadi solusi bagi orang yang menginginkan sensasi mobil SUV seharga Rp1 miliar dengan harga yang lebih kompetitif. Tapi sekali lagi, banyak para pemula yang justru masih belajar dan masih berhitung ekonomis ketika ingin naik kelas.

Inilah mengapa Mazda CX-8 dibawa ke Indonesia dengan harga yang memang tidak perlu membuat mata terbelalak. EMI membawa dua varian Mazda CX-8 yakni Elite dan Touring. Varian Elite dibanderol di harga Rp746,8 juta sedangkan varian Touring ada di harga Rp664,8 juta.

"Kalau dilihat, pada kisaran harga CX-8 ini hampir tak ada yang bermain. Jadi memang ada level-level tertentu yang menginginkan naik kelas, dari sebelumnya menggunakan SUV diharga Rp 500 juta dan bosan lalu punya uang, tapi belum mau cari diharga Rp 1 miliar, larinya ke rentang harga CX-8 ini," ujar Roy.

Mazda CX-8 setidaknya dari segi tampilan memang tidak kalah dengan mobil-mobil SUV premium yang harganya mencapai Rp1 miliar. Bonusnya lagi SUV yang diimpor utuh dari Jepang ini memiliki baris ketiga yang rata-rata tidak dimiliki oleh SUV dengan haga Rp1 miliar.

Kehadiran baris ketiga ini memang hadir berkat dimensinya yang luar biasa besar untu kelasnya. Bahkan jika dilihat dari spesifikasi dimensi mobil ini menyaingi dimensi kakaknya Mazda CX-9 dimana panjang Mazda CX-8 mencapai 4.900 mm, lebar 1.840 mm dan tinggi 1.730 mm. Dimensi ini bahkan menyaingi mobil SUV asal Jerman yang sebenarnya jadi kompetitor Mazda CX-9 yakni BMW X5 yang memiliki dimensi panjang 4.922 mm, lebar 2.004 mm dan tinggi 1.745 mm.

Berbicara soal desain Mazda CX-8 beruntung hadir dari rahim Mazda. Pasalnya Mazda sudah kadung terkenal dengan desain mobil yang indah berkat penggunaan bahasa desain Kodo. Elemen kodo ini lah yang begitu kental terlihat di seluruh eksterior Mazda CX-8.

Hanya saja memang dari segi interior, Mazda memang tetap kekeuh menggunakan struktur desain yang sama. Entah itu di Mazda CX-3, Mazda Cx-5 hingga Mazda Cx-9 sekali pun template desain interior mobil selalu terasa sama. Sulit untuk merasakan satu hal berbeda dari keluarga Mazda.

Konfigurasinya memang sangat sama, di bagian tengah dashboard terdapat layar sentuh 8 inci. Layar sentuh ini terkoneksi dengan Mazda Connect yang berada di sisi tuas transmisi. Panel instrument juga tidak terlalu berbeda. Head up display (HUD) juga tetap ditemukan di mobil ini seperti mobil Mazda yang harganya tembus di atas Rp500 juta.

Masih di area dashboard, di bagian tengah atas hingga ke bawah ada kontrol AC, tuas perseneling, tombol hand brake dan auto hold, tuas mode mengemudi dan tuas kontrol entertainment. Sisanya cenderung polos dengan area dashboard yang dilapisi material kulit dan aksen chrome di beberapa titik membuat mobil ini terasa semakin mewah. Material kulit memang hanya ditemukan di varian Elite karena varian Touring dengan harga yang lebih kompetitif dilengkapi dengan material kain.

Begitu juga dengan fitur dimana Elite lebih mewah dengan sistem tata suara Bose dan fitur-fitur keamanan canggih seperti Power Lift, Navigation System, Lightning Signature, Windscreen Type, Seat Warmer, Sunshade, Monitor 360 derajat, Blind Sport Monitoring, Lane Departure Warning System, Rear Cross Traffic Alert, dan banyak lainnya. Semua fitur itu absen di varian Touring.

Di sektor dapurpacu Mazda justru tidak menyematkan tenaga induksi turbo untuk mobil ini. Mesin 4 silinder SKYACTIV-G dengan kapasitas 2,5 liter bisa menggelontorkan tenaga sebesar 190 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi maksimal 252 Nm pada 4.000 rpm.

Koran SINDO mendapatkan kesempatan untuk mencoba langsung mesin ini dan sepertinya memang ada sedikit hal yang berbeda dibandingkan mesin Mazda yang pernah disebutkan lainnya. Bobot yang berat sepertinya membuat mesin tidak terlalu menyenangkan untuk dikendarai. Ada sisi dimana mesin mobil terlihat kurang legas berkomunikasi menggelontorkan tenaga ke roda mobil.

Namun jangan tanyakan kesenyapan dan kenyamanan mobil ini. Berada di dalam mobil ini begitu nyaman dan menenangkan. Anda seolah terlindungi dari keributan di luar mobil dan guncangan-guncangan yang terjadi karena jalan yang kurang baik. Setidaknya mobil ini bisa jadi solusi bagi siapa saja yang ingin naik kelas namun tidak ingin terlalu menghambur-hamburkan uang dalam jumlah besar.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1689 seconds (0.1#10.140)