Jangan Lupakan Peran Vincent Black Prince dalam Sejarah Industri Motor
A
A
A
JAKARTA - Bagi siapa pun yatng mengetahui sejarah sepeda motor, Vincent Black Prince 1955 merupakan motor jenius yang tidak sepenuhnya dihargai pada masa kelahirannya. Desainnya yang ramping di tahun 1950-an, membuatnya terlihat jelek dan sekarang model tersebut sangat disukasi di zaman now.
Konsumen di era tersebut membenci penutup mesin yang mewarnai bodi motor. Namun sepeda motor berperforma tinggi ini sejatinya membantu membuka jalan bagi kemajuan di dunia sepeda motor, sehingga dianggap sangat penting secara historis hingga saat ini.
Tekanan selera pasar terhadap desain Vincent Black Prince membuatnya tak terlalu banyak diproduksi. Imbasnya, detail penutup mesin dari kendaraan tersebut membuat motor ini langka dan banhyak dicari penggemar automotif. Khususnya bagi pemilik yang bisa mempertahankan semua bodywork fiberglass aslinya.
Sepeda motor ini dijuluki "Bentley roda dua" karena sifatnya yang mewah dan canggih. Cat hitam halus, yang baru-baru ini diterapkan, bersama dengan pinstriping emas dan skrip benar-benar menciptakan kenyataan bahwa ini adalah sepeda motor kelas atas. Detail chrome terlihat lebih mengesankan di sebelah tubuhnya yang gelap, benar-benar Vincent Black Prince tampil elegan.
Mewakili yang terakhir dari sepeda motor Vincent V-twin, banyak yang ingin memiliki Vincent Black Prince. Meskipun ada beberapa kontroversi tentang berapa banyak yang dibuat, semua sepakat jumlah produksinya hanya berjumlah ratusan. Hanya sedikit yang diimpor ke Amerika Serikat dan ini menjadikannya lebih disukai di antara para kolektor.
Vincent Black Prince telah mencetak rekor dunia setelah terjual di Bonhams pada Juni 2014 seharga Rp1,4 miliar. Padahal saat itu Vincent Black Prince dalam kondisi rusak parah. Jadi jika motor yang satu ini dilelang, tentu harganya bakal lebih mengejutkan para kolektor kendaraan, khususnya motor antik.
Konsumen di era tersebut membenci penutup mesin yang mewarnai bodi motor. Namun sepeda motor berperforma tinggi ini sejatinya membantu membuka jalan bagi kemajuan di dunia sepeda motor, sehingga dianggap sangat penting secara historis hingga saat ini.
Tekanan selera pasar terhadap desain Vincent Black Prince membuatnya tak terlalu banyak diproduksi. Imbasnya, detail penutup mesin dari kendaraan tersebut membuat motor ini langka dan banhyak dicari penggemar automotif. Khususnya bagi pemilik yang bisa mempertahankan semua bodywork fiberglass aslinya.
Sepeda motor ini dijuluki "Bentley roda dua" karena sifatnya yang mewah dan canggih. Cat hitam halus, yang baru-baru ini diterapkan, bersama dengan pinstriping emas dan skrip benar-benar menciptakan kenyataan bahwa ini adalah sepeda motor kelas atas. Detail chrome terlihat lebih mengesankan di sebelah tubuhnya yang gelap, benar-benar Vincent Black Prince tampil elegan.
Mewakili yang terakhir dari sepeda motor Vincent V-twin, banyak yang ingin memiliki Vincent Black Prince. Meskipun ada beberapa kontroversi tentang berapa banyak yang dibuat, semua sepakat jumlah produksinya hanya berjumlah ratusan. Hanya sedikit yang diimpor ke Amerika Serikat dan ini menjadikannya lebih disukai di antara para kolektor.
Vincent Black Prince telah mencetak rekor dunia setelah terjual di Bonhams pada Juni 2014 seharga Rp1,4 miliar. Padahal saat itu Vincent Black Prince dalam kondisi rusak parah. Jadi jika motor yang satu ini dilelang, tentu harganya bakal lebih mengejutkan para kolektor kendaraan, khususnya motor antik.
(mim)