Mantan CEO General Motor dipanggil sebagai saksi
A
A
A
Sindonews.com - Mantan CEO General Motor (GM) dipanggil untuk bersaksi didepan Kongres AS terkait respons lambat GM dalam melakukan recall. Senator Richard Blumenthal dari Connecticut, anggota vokal Komite Perdagangan Senat yang menyelidiki GM, mengatakan ada "seluruh rangkaian pertanyaan tentang mengapa ada begitu banyak penundaan dalam mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi ini," yang masih belum terjawab.
Blumenthal menekankan bahwa pemanggilan mantan CEO GM harus dilakukan. Pasalnya, kerterlambatan respon GM terkait kunci kontak cacat yang memyebabkan mesin menyala mendadak meski kunci sudah pada posisi off.
"Tentu saja kita harus kembali ke CEO sebelumnya yang memimpin GM sebelum recall tahun ini dari 2,6 juta mobil," katanya., seperti dilansir dari Reuters, Rabu (23/4/2014).
Ditanya tentang minat Blumenthal dalam mendapatkan kesaksian dari mantan CEO GM, juru bicara GM, James Cain, tetap bersikukuh bahwa perusahaan tidak menyadari keputusan recall sampai 31 Januari tahun ini. Dia menambahkan bahwa penyelidikan internal ke dalam penanganan masalah kunci kontak sedang berlangsung.
"Ketika fakta berada, kita akan transparan dan bertanggung jawab," kata Cain.
Blumenthal menambahkan "sangat jelas saya ingin mendengar dari mantan CEO GM Daniel Akerson. Orang yang memegang kuasa dari 2010 sampai awal tahun ini ketika CEO Mary Barra mengambil alih.
Pemanggilan mantan CEO GM terkait sidang yang sedang dijalani CEO Mary Barra. Senat AS sempat menuding CEO GM Mary Barra telah menutup-nutupi kasus recall yang menyebakan kematian 13 orang.
Senat juga menuduh insinyur GM berbohong di bawah sumpah. Pernyataan keras ditujukan karena sikap Barra yang menolak menjawab pertanyaan spesifik tentang keadaan terakhir GM sebelum akhirnya diselidiki.
Barra yang baru dilantik Januari 2014. Pernah mengatakan akan lebih fokus pada pelanggan dibanding menjual mobil. Namun ketika dirinya dipanggil Kongres. Barra pun berujar bahwa ia tidak mempelajari masalah sampai Januari tahun ini. Meski peringatan terkait masalah pada stop kontak telah dikeluhkan sejak 2001.
Blumenthal menekankan bahwa pemanggilan mantan CEO GM harus dilakukan. Pasalnya, kerterlambatan respon GM terkait kunci kontak cacat yang memyebabkan mesin menyala mendadak meski kunci sudah pada posisi off.
"Tentu saja kita harus kembali ke CEO sebelumnya yang memimpin GM sebelum recall tahun ini dari 2,6 juta mobil," katanya., seperti dilansir dari Reuters, Rabu (23/4/2014).
Ditanya tentang minat Blumenthal dalam mendapatkan kesaksian dari mantan CEO GM, juru bicara GM, James Cain, tetap bersikukuh bahwa perusahaan tidak menyadari keputusan recall sampai 31 Januari tahun ini. Dia menambahkan bahwa penyelidikan internal ke dalam penanganan masalah kunci kontak sedang berlangsung.
"Ketika fakta berada, kita akan transparan dan bertanggung jawab," kata Cain.
Blumenthal menambahkan "sangat jelas saya ingin mendengar dari mantan CEO GM Daniel Akerson. Orang yang memegang kuasa dari 2010 sampai awal tahun ini ketika CEO Mary Barra mengambil alih.
Pemanggilan mantan CEO GM terkait sidang yang sedang dijalani CEO Mary Barra. Senat AS sempat menuding CEO GM Mary Barra telah menutup-nutupi kasus recall yang menyebakan kematian 13 orang.
Senat juga menuduh insinyur GM berbohong di bawah sumpah. Pernyataan keras ditujukan karena sikap Barra yang menolak menjawab pertanyaan spesifik tentang keadaan terakhir GM sebelum akhirnya diselidiki.
Barra yang baru dilantik Januari 2014. Pernah mengatakan akan lebih fokus pada pelanggan dibanding menjual mobil. Namun ketika dirinya dipanggil Kongres. Barra pun berujar bahwa ia tidak mempelajari masalah sampai Januari tahun ini. Meski peringatan terkait masalah pada stop kontak telah dikeluhkan sejak 2001.
(dol)