General Motors Alami Krisis di Jepang

Senin, 01 September 2014 - 17:03 WIB
General Motors Alami...
General Motors Alami Krisis di Jepang
A A A
TOKYO - Menjual mobil-mobil lansiran General Motors (GM) merupakan kerja ekstra keras. Penjualan mobil-mobil merek Amerika Serikat (AS) tidak pernah menyentuh angka sekecil ini dari tahun sebelumnya.

Dilansir dari Autonews, Senin (1/10/2010), citra menjadi salah satu alasan paling kuat. GM yang sempat kolaps pada pertengahan 2009 dan banyaknya isu recall membuat masyarakat Jepang berpaling dari produsen mobil terbesar di AS ini.

Bahkan agen GM terbesar dan terlama di Jepang, Yanase & Co mengatakan, sentimentalitas adalah satu-satunya alasan mereka tetap mempertahankan menjual Chevrolet dan Cadillac meski bisnis terus merosot.

"Alasan sebenarnya adalah sentimen nostalgia, itu saja. Serta harapan kecil bahwa GM akan kembali," kata CEO Yanase Takeyoshi Ide, dealer GM yang mulai mengimpor Buick dan Cadillac pada 1915.

GM memiliki sejarah panjang di kancah automotif Jepang. Penjualan mobil asal Detroit ini sempat memuncak pada 1996 dengan torehan 47.000 unit termasuk Opel. Namun anjlok menjadi hanya 700 unit pada 2009.

Tahun lalu, Yanase sempat menjual 1.200 unit mobil-mobil GM, dan diperkirakan volume akan tetap datar pada 2014. Pada puncak kejayaan, Yanase Grup mempunyai 114 dealer GM di seantero Jepang. Kini jumlah tersebut menyusut hampir 90% menjadi hanya 13 outlet.

"Kami sedang menunggu perubahan. Saya tidak berpikir orang-orang asli GM, dari Amerika Serikat, dapat membuat perubahan. GM menghadapi banyak rintangan di Jepang, tetapi bukan hambatan non-tarif," kata Ide.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2390 seconds (0.1#10.140)