Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Isuzu Sodorkan Beragam Solusi
Jum'at, 25 Agustus 2023 - 20:11 WIB
JAKARTA - Transportasi logistik dapat membantu sektor lain ikut bertumbuh, termasuk menstabilkan ekonomi nasional. Namun demikian, masih mahalnya biaya logistik membuat distribusi barang masih belum merata sehingga terjadi ketimpangan harga di berbagai wilayah.
Salah satu solusi membuat biaya logistik murah adalah insentif pembelian armada . “Dengan adanya insentif maka pengusaha logistik bisa melakukan peremajaan armada yang lebih ramah lingkungan,” ujar PT Lookman Djaja Logistics Kyatmaja Lookman kepada SINDOnews, Kamis (24/8).
Lookman yang merupakan Ketua Umum Kamselindo, asosiasi perusahaan yang bergerak di bidang angkutan barang logistik itu menegaskan, para pengusaha butuh insentif agar bisa mengganti armadanya lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Sebab, tak semua pengusaha memiliki anggaran untuk melakukan peremajaan.
“Pemerintah perlu mengeluarkan insentif untuk peremajaan sehingga bisa ada kendaraan baru yang ramah lingkungan. Kalo truk masih pake non Euro maka polusi akan tetap tinggi, utiitisasi rendah dan mencemari lingkungan,” tegasnya.
Beruntung, kata dia, perusahaannya menggunakan kendaraan komersial dari Isuzu, salah satunya Isuzu ELF NMR. “Saya pengguna Isuzu, dari durabilitasnya tak diragukan, juga dari sisi ramah lingkungannya,”ungkapnya.
Truk medium, kategori dua, dan kategori tiga sekarang banyak digunakan oleh perusahaan angkutan maupun perorangan yang memiliki beberapa unit untuk menopang usahanya.
“Isuzu merupakan kendaraan dengan teknologi cukup matang. Sudah cukup membuktikan kualitas kendaraannya, biaya perawatan terjangkau. Dari sisi kualitas produk sudah terbukti,” paparnya.
Dia menambahkan, selama memiliki dan mengoperasikan truk Isuzu, tak ditemui kendala yang berarti. “Cukup reliable dan tidak rewel, setiap saat bisa diandalkan, untuk medan manapun di Indonesia relatif cocok, sangat fleksibel, sesuai dengan kondisi cuaca di Indonesia. Mesin Common Rail dikenal rawan terhadap kelembaban, ternyata mesin Isuzu tidak masalah dioperasikan dimana pun. After Sales Service-nya pun mengesankan,” sebutnya.
Agar pengusaha lain bisa mengganti armada lebih baik, Lookman mengatakan, perlu dibuat ekosistem di sektor logistik. “Kendaraan yang kita gunakan merupakan hal yang penting. Pemerintah perlu mengeluarkan insentif untuk peremajaan sehingga bisa ada kendaraan baru yang ramah lingkungan,” tegasnya.
Salah satu solusi membuat biaya logistik murah adalah insentif pembelian armada . “Dengan adanya insentif maka pengusaha logistik bisa melakukan peremajaan armada yang lebih ramah lingkungan,” ujar PT Lookman Djaja Logistics Kyatmaja Lookman kepada SINDOnews, Kamis (24/8).
Lookman yang merupakan Ketua Umum Kamselindo, asosiasi perusahaan yang bergerak di bidang angkutan barang logistik itu menegaskan, para pengusaha butuh insentif agar bisa mengganti armadanya lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Sebab, tak semua pengusaha memiliki anggaran untuk melakukan peremajaan.
“Pemerintah perlu mengeluarkan insentif untuk peremajaan sehingga bisa ada kendaraan baru yang ramah lingkungan. Kalo truk masih pake non Euro maka polusi akan tetap tinggi, utiitisasi rendah dan mencemari lingkungan,” tegasnya.
Beruntung, kata dia, perusahaannya menggunakan kendaraan komersial dari Isuzu, salah satunya Isuzu ELF NMR. “Saya pengguna Isuzu, dari durabilitasnya tak diragukan, juga dari sisi ramah lingkungannya,”ungkapnya.
Truk medium, kategori dua, dan kategori tiga sekarang banyak digunakan oleh perusahaan angkutan maupun perorangan yang memiliki beberapa unit untuk menopang usahanya.
“Isuzu merupakan kendaraan dengan teknologi cukup matang. Sudah cukup membuktikan kualitas kendaraannya, biaya perawatan terjangkau. Dari sisi kualitas produk sudah terbukti,” paparnya.
Dia menambahkan, selama memiliki dan mengoperasikan truk Isuzu, tak ditemui kendala yang berarti. “Cukup reliable dan tidak rewel, setiap saat bisa diandalkan, untuk medan manapun di Indonesia relatif cocok, sangat fleksibel, sesuai dengan kondisi cuaca di Indonesia. Mesin Common Rail dikenal rawan terhadap kelembaban, ternyata mesin Isuzu tidak masalah dioperasikan dimana pun. After Sales Service-nya pun mengesankan,” sebutnya.
Agar pengusaha lain bisa mengganti armada lebih baik, Lookman mengatakan, perlu dibuat ekosistem di sektor logistik. “Kendaraan yang kita gunakan merupakan hal yang penting. Pemerintah perlu mengeluarkan insentif untuk peremajaan sehingga bisa ada kendaraan baru yang ramah lingkungan,” tegasnya.
tulis komentar anda